Foto: Sporting Life

Sebagai bentuk perayaan dan apresiasi terhadap kehebatan para pemain terbaik yang pernah bermain di kompetisi liga utama Inggris, Premier League secara resmi meluncurkan Hall of Fame. Mereka yang masuk dalam kategori ‘terbaik’ yang akan terpilih dan berhak mendapat sebuah penghargaan khusus.

Dua nominasi pertama rencananya akan diumumkan pada 19 Maret 2020 mendatang. Nantinya, dua pemain ini akan dipilih melalui voting yang bisa diikuti oleh semua penggemar Premier League. Bersamaan dengan pengumuman dua nama tersebut, nominasi untuk pemain-pemain lain juga akan diumumkan.

“Hall of Fame Premier League hanya disediakan untuk yang terbaik. Ini akan menjadi kesempatan bagi penggemar kami di seluruh dunia untuk melihat lagi ke belakang selama bertahun-tahun dan membantuk kami untuk merayakan karier para pemain yang begitu luar biasa,” kata chief excecutive Premier League, Richard Masters.

Sayangnya, tidak sembarangan pemain yang bisa masuk ke dalam Hall of Fame Premier League. Salah satu syarat utamanya adalah para pemain ini harus sudah pensiun. Maka dari itu, nama-nama seperti Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, atau Sergio Aguero, kemungkinan besar tidak akan ada dalam daftar karena mereka belum pensiun. Selain itu, karier yang menjadi patokan hanya di Premier League dan tidak melihat prestasi yang lain.

Dengan 13 gelar Premier League yang sudah diraih, kemugkinan besar Manchester United akan mengirimkan beberapa nama yang pantas menjadi nominasi penerima Hall of Fame. Saya mengumpulkan 8 pemain yang layak terpilih untuk masuk Hall of Fame. Berikut adalah empat nama pertama yang menurut saya pantas mendapat penghargaan tersebut.

Ryan Giggs (632 penampilan, 109 gol, 13 trofi Premier League)

Ada dua pemain yang dijagokan sudah pasti masuk dalam Hall of Fame. Yang pertama adalah Alan Shearer dan yang kedua adalah Ryan Giggs. Dua nama ini memang tidak diragukan lagi karena Shearer adalah pemegang rekor pencetak gol dan Giggs adalah pemberi asis terbanyak. Giggs bahkan sudah debut bersama United dua tahun sebelum Premier League dimulai dan tidak butuh waktu lama untuk langsung masuk dalam skuat utama Sir Alex Ferguson. Ketika usianya sudah melewati 30, Giggs masih sanggup tampil di level tertinggi. Dedikasinya untuk bertahan selama 22 musim menghasilkan 13 gelar Premier League. Giggs juga menjadi satu-satunya pemain yang bisa mencetak gol selama 22 musim beruntun.

Paul Scholes (499 penampilan, 107 gol, 11 trofi Premier League)

Nama kedua yang layak masuk adalah Paul Scholes. Sama seperti Giggs, dedikasi pemain ini juga begitu luar biasa. Sejak debut pada 1994, hanya United yang ia perkuat. Scholes adalah seorang gelandang dengan visi permainan yang bagus dan diimbangi dengan akurasi umpannya yang memukau mata. Ia juga punya kelebihan lain yaitu sepakan jarak jauhnya yang mematikan. 11 medali Premier League yang diraih layak untuk membawanya masuk dalam nominasi.

Gary Neville (400 penampilan, 5 gol, 9 trofi Premier League)

Sama seperti Giggs dan Scholes, Gary hanya mencurahkan kariernya bersama Setan Merah. Sejak 1995, ia mulai aktif mengisi sektor bek kanan United menggantikan Paul Parker. Pada masa ia masih aktif bermain, Gary dibekali kecepatan dan kemampuan membaca permainan dengan baik. Selain itu, ia tidak segan melepaskan tekel-tekel agar serangan lawan tidak sampai ke kotak penalti United. Sayangnya, sejak cedera parah yang ia dapat ketika melawan Bolton pada tahun 2007, penampilan Gary semakin lama semakin menurun.

David Beckham (265 penampilan, 62 gol, 6 trofi Premier League)

Salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh sepakbola Inggris. Sejak dipastikan menjadi anggota tim reguler sejak 1995, penampilan Becks terus menanjak hingga kemudian menjadi mega bintang sepakbola dunia. Bahkan karismanya tidak luntur meski sudah pensiun enam tahun yang lalu. Ia adalah sosok yang berjasa baik di dalam maupun di luar lapangan.

Pemilik nomor tujuh United ini sebenarnya tidak dibekali kelebihan yang banyak sebagai pemain sepakbola. Ia tidak punya kecepatan, body balance, bahkan kemampuan duel udara. Akan tetapi, Beckham mengimbangi kekurangannya tersebut dengan akurasi bola yang mumpuni. Khususnya dalam hal melepaskan umpan silang dan eksekusi tendangan bebas yang kerap menjadi momok para penjaga gawang.