Pada bagian pertama, kami telah merangkumkan pengalaman wartawan Manchester Evening News, Stuart Mathieson, yang telah meliput Manchester United sejak 1995. Dalam tulisannya tersebut, Stuart merangkai kembali ingatannya bersama manajer tersukses Manchester United, Sir Alex Ferguson.

Dalam tulisan pertama, Stuart mencoba untuk mengenal terlebih dahulu siapa itu Sir Alex. Pada tulisan bagian kedua ini, ia bercerita tentang pengalaman “menakutkannya” bersama Sir Alex, termasuk bagaimana ia pernah mendapatkan hairdryer theraphy di toilet sebuah bandara. Bagaimana ceritanya? Berikut kami sarikan untuk Anda.

Sulit Disenangkan

martin-edwards-dailystar-uk

Bertahun-tahun meliput Manchester United membuat Stuart dikenal oleh Sir Alex Ferguson. Ia bahkan pernah diberikan informasi off-the-record dari manajer yang memberikan 13 gelar Premier League untuk United ini.

Stuart yakin kalau Fergie sebenarnya memiliki hubungan yang kurang baik dengan mantan CEO Manchester United, Martin Edwards. Hal ini bermula saat Stuart menulis bahwa kiper Aston Villa, Mark Bosnich, akan didatangkan pada 1999 untuk menggantikan Peter Schmeichel.

Saat membaca berita tersebut, Fergie menduga kalau Stuart mendapatkan informasi tersebut dari kantor Martin. Padahal tidak demikian karena Stuart hanya mendengar rumor.

Keeseokan harinya, ia menelepon Fergie dan berbicara dengan nada bersahabat, hingga sebuah kata tentang Aston Villa memancing ingatan Fergie. “Dari awalnya sebaik kue pie, tekanan pun meningkat dan ia kemudian meledak,” cerita Stuart.

Sebelum menutup telepon, ia mengancam bahwa karier Stuart di United sudah selesai. Ia tak bisa lagi menelepon Fergie dan lain sebagainya. Keesokan harinya, Stuart kembali menelepon Fergie dan anehnya, manajer kelahiran 31 Desember 1941 itu, tidak membahas sama sekali soal isu yang kemarin.

Dalam perbincangan tersebut Fergie mengungkap bahwa Chelsea menginginkan dirinya sebagai manajer baru setelah pengambilalihan oleh Roman Abramovich. “Aku pikir ini adalah cerita off-the-record terbesar yang tak bisa aku gunakan,” tulis Stuart.

Lalu, Stuart pun bertanya apakah cerita tersebut bisa diungkap ke publik. Fergie mengiyakan tetapi ia mengajukan syarat bahwa ia tak ingin publik tahu siapa yang mengungkap cerita tersebut.

Stuart lantas mengotak-atik tulisan tersebut. Ia menambahkan sejumlah pernyataan Fergie soal keinginannya untuk tetap tinggal di Old Trafford. Manchester Evening News pun menjadikan berita tersebut sebagai tajuk utama di halaman depan. Stuart merasa amat bahagia karena itu adalah berita eksklusif. Begitu pula dengan Fergie yang dirasa Stuart akan merasa senang.

Maka, keesokan harinya Stuart menelepon. “Anda membaca berita Chelsea itu?”

Tanpa diduga Fergie membalas dengan nada tinggi. “Ya! Dan kamu membikin jelas dari mana cerita itu berasal!”

Telepon pun ditutup.

Ditempel di Toilet

Ilustrasi urinoir. Foto: npr.org
Ilustrasi urinoir. Foto: npr.org

Sudah menjadi hal yang biasa bagi Stuart untuk mendapatkan kata-kata keras dari Fergie. Salah satu yang ia kenang adalah saat menulis ulasan akhir pertandingan.

Sepanjang kariernya, Stuart tak pernah mendapatkan komentar dari Fergie soal ulasan pertandingan. Namun, momen tak terduga itu muncul saat Derby Manchester pada November 2000. Kala itu, The Red Devils bertandang ke Maine Road.

Setelah tulisan itu muncul, Fergie kembali meledak. Setelah kata-kata kasarnya tersebut, Stuart membalas bahwa Fergie mestinya tak berhak berkomentar seperti itu karena ia pun sebenarnya tidak ada di stadion karena tengah mengikuti pernikahan anaknya di Cape Town.

“Berani, bukan?”

“Hairdryer theraphy” dari Fergie pun bisa muncul di mana saja dan kapan saja, termasuk di toilet di airport.

Kala itu, Stuart bersama United baru tiba di Bandara Aalborg untuk mengikuti pertandingan Liga Champions pada September 2008. Stuart kemudian pergi ke toilet.

Ada tiga tempat kencing di sana dan Stuart memilih yang di tengah. Tak berselang lama, David Gill datang dan mengambil tempat di sampingnya, berbarengan dengan datangnya Sir Alex di sisi yang lain.

Stuart pun bercanda, “Astaga, aku tak aman di manapun.”

Candaan Stuart ternyata tidak sejalan dengan isi hati Fergie yang sedang tidak bagus. Fergie lalu bilang, “Kamu berada di tempat yang tepat mengingat tulisan sampah yang kau tulis pekan lalu.”