Foto: Twitter

Untuk kesekian kalinya Manchester United akan bertanding di ajang Piala Liga Inggris atau yang lebih akrab disapa Carabao Cup. United akan bertandang ke markas Everton pada babak perempat final, Kamis (24/12) dini hari nanti. Pertandingan ini sangat penting mengingat United butuh trofi untuk bisa memutus rentetan puasa gelar yang sudah berlangsung selama tiga musim. Trofi ini bisa menjadi alternatif sebelum memasang target yang lebih tinggi lagi.

Bagi Manchester United, ajang Piala Liga Inggris memiliki nilai tersendiri. Tim ini kerap menurunkan para pemain cadangan atau bahkan pemain muda minim pengalaman demi menambah jam terbang.

Sejarah Keterlibatan MU di Piala Liga Inggris

Otoritas Football League menganggap kalau kompetisi liga saja tampak tidak cukup untuk membuat hari-hari masyarakat Inggris penuh dengan sepakbola pada era 1960-an. Untuk mengakalinya, mereka berinisiatif membuat turnamen piala yang dimainkan pada tengah pekan dengan nama Piala Liga. Ajang ini juga diharapkan bisa menambah pundi-pundi penghasilan untuk tim-tim saat itu.

United pun langsung ikut serta ketika ajang ini pertama digelar pada 1960/1961. Matt Busby merasa kompetisi ini tepat bagi timnya untuk memulihkan diri dari trauma tragedi Munich tiga tahun sebelumnya. Apalagi lawan yang dihadapi ketika itu adalah tim-tim dari divisi yang lebih rendah dari United.

Akan tetapi, United justru mendapat pertandingan yang sengit. Pada babak pertama, mereka ditahan Exeter City 1-1 yang membuat laga harus diulang seminggu berselang dengan kemenangan 4-1 untuk United. Langkah United kemudian terhenti pada babak kedua oleh Bradford City dengan skor 2-1.

Kekalahan tersebut membuat United berpikir ulang untuk ambil bagian di kompetisi ini berikutnya. Kehadiran penonton yang sedikit ketika melawan Exeter juga turut andil dari keputusan klub yang memilih tidak ikut dalam lima kejuaraan berikutnya. Singkatnya, belum banyak yang tertarik untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding pada ajang ini.

Sedari awal, gelaran Piala Liga ini memang sudah menjadi masalah baru di sepakbola Inggris. Mereka mempertanyakan untuk apa Football League memilih untuk terus menggelar hajat ini meski sebenarnya tengah pekan sudah diisi oleh pertandingan Piala Champions yang sudah berumur lima tahun saat itu.

Pada 1966, United kembali tampil dengan beberapa pemain terbaik semisal George Best dan Dennis Law. Akan tetapi, pemain terbaik ternyata tidak cukup untuk membawa United tampil lebih baik. Mereka tersingkir karena kalah telak 1-5 pada ronde kedua oleh Blackpool yang di akhir musim berada di posisi juru kunci.

Merasa malu, pihak klub kemudian lagi-lagi tidak mau ikut kompetisi hingga 1969. Meskipun dijanjikan satu tiket ke Piala UEFA untuk pemenang kompetisi, namun United memilih tidak mau ambil bagian.

Sejak musim 1969/70, United terus mengikuti ajang Piala Liga. Sekembalinya dari keputusan untuk vakum, United sanggup melaju hingga semifinal sebelum dikalahkan Manchester City. Fase yang sama juga berhasil diinjak United semusim kemudian. Akan tetapi, langkah mereka kali ini dihentikan oleh Aston Villa.

Hingga 1982, United tidak pernah melangkah lebih jauh dari babak semifinal. Meski begitu, pada 27 Oktober 1976, United mencetak rekor kemenangan terbesar di Piala Liga ketiga mengalahkan Newcastle United dengan skor 7-2. Ketika itu, Gordon Hill mencetak tiga gol. Meski begitu, anak asuh Dave Sexton saat itu tetap tidak bisa membawa pulang trofi ini.

Masuknya Ron Atkinson sebagai pelatih United perlahan mengubah peruntungan United di kompetisi ini. Pada 1983, Bryan Robson dan kawan-kawan berkesempatan meraih piala ini setelah mengalahkan Nottingham Forest dan Arsenal. Di final, mereka bersiap untuk mengalahkan Liverpool.

Harapan United sebenarnya membumbung tinggi setelah gol Norman Whiteshide pada menit ke-12 yang dicetak dengan mengecoh Alan Hansen. Akan tetapi, takdir kembali tidak memihak United. Diusirnya Kevin Moran membuat United terpaksa memainkan Lou Macari dan Frank Stapleton sebagai bek tengah. Hal ini berimbas dengan bobolnya gawang United melalui Ala Kennedy dan Ronnie Whelan yang membuat puasa Piala Liga menjadi lebih panjang.

Posisi kedua kembali diterima United delapan musim berselang. Kali ini Sheffield Wednesday asuhan Ron Atkinson yang mengalahkan mereka. United kembali gagal meski pada babak keempat Alex Ferguson membawa Setan Merah menang 6-2 di kandang legendaris Arsenal, Highbury lewat trigol Lee Sharpe yang menjadi momen bersejarah dalam pertemuan Manchester United dengan Arsenal.

Puasa gelar akhirnya berhasil disudahi semusim kemudian saat ajang ini bernama Rumbelows Cup, mengikuti nama sponsor turnamen. Langkah United saat itu terbilang sangat mantap karena berhasil mengalahkan rival mereka, Leeds United di Elland Road. Satu gol Brian McClair ke gawang Nottingham Forest di Wembley membawa Alex Ferguson meneruskan tren positif dengan selalu memberikan gelar selama tiga musim beruntun setelah sebelumnya hampir dipecat. Inilah gelar pertama Manchester United pada ajang Piala Liga setelah menunggu selama 32 tahun.