Foto: ESPN.co.uk

Musim 2018/2019 merupakan musim di mana United tepat merayakan 20 tahun keberhasilan mereka meraih tiga gelar pada musim 1998/1999. Untuk merayakan pencapaian bersejarah tersebut, kami akan menampilkan cerita setiap bulannya mengenai perjalanan United menuju raihan tiga gelar tersebut. Setelah bulan lalu membahas perjalanan United di bulan Agustus, kini kita akan maju selangkah untuk melihat kiprah United saat itu di bulan September.

***

Perlahan-lahan Manchester United mulai menemukan tren positifnya. Dimulai dari kemenangan melawan tim promosi Charlton Athletic yang menjadi kemenangan pertama mereka di liga primer. Sempat tertinggal terlebih dahulu, United membalikkan keadaan melalui dua gol Ole Gunnar Solskjaer dan Dwight Yorke yang menjalani debut kandang pertamanya.

Laga itu sendiri sebenarnya berlangsung dengan tidak kondusif. Di luar Old Trafford, ada demonstrasi yang dilakukan sekelompok penggemar United yang menolak tim kesayangannya diambil alih oleh pengusaha terkenal, Rupert Murdoch melalui merger dengan BSkyB. Beberapa kali terdengar nyanyian dengan nada yang tidak pantas kepada Martin Edwards yang saat itu menduduki jabatan sebagai CEO United.

Baca juga: Martin Edwards yang Mengenang 60 Tahun Tragedi Munich

Beruntung, masalah tersebut tidak mempengaruhi penampilan United. Tiga hari berselang, mereka kembali meraih kemenangan menghadapi Coventry City. Dwight Yorke lagi-lagi mencetak gol yang kemudian disempurnakan oleh Ronny Johnsen. Kemenangan ini menjadi bekal yang positif jelang penampilan mereka di Liga Champions.

Selepas menghadapi Coventry, Alex Ferguson dihadapkan pada jadwal buruk. Hingga akhir September, United harus menghadapi empat lawan kelas dunia yaitu Barcelona, Arsenal, Liverpool, dan Bayern Munich. Jarak antar laga pun hanya empat hari yang membuat Ferguson harus memutar otak untuk mempertahankan penampilan terbaiknya.

Benar saja, mereka hanya meraih satu kemenangan dari empat laga tersebut. Kiprah mereka di Eropa pun diawali dengan penampilan kurang baik melawan Barcelona. Mereka hanya bermain imbang 3-3 dalam laga yang diwarnai dua penalti yang diberikan oleh wasit Stefano Braschi.

United sebenarnya bisa meraih tiga poin dalam laga itu. Tendangan bebas indah Beckham sempat membawa mereka unggul 3-2. Akan tetapi, kesalahan Nicky Butt yang menahan laju bola dengan tangan membuat Braschi memberikan penalti kepada Blaugrana sekaligus mengusir Butt dari lapangan.

Baca juga: Hari-Hari Mourinho Sebagai Penerjemah (2): Barcelona

Kesalahan demi kesalahan di lini belakang kembali dilakukan United saat takluk 0-3 dari Arsenal di Highbury. Butt menjadi pesakitan ketika ia kembali mendapatkan kartu merah hanya dalam rentang empat hari saja. Hasil tersebut sempat membawa mereka terjerembab di urutan 10 klasemen. Tidak hanya itu, dalam empat pertandingan berturut-turut, Sir Alex selalu kalah dari Arsene Wenger yang membuat pria Skotlandia tersebut diprediksi sudah kehabisan ide bersama United.

Dua gol yang masing-masing dicetak oleh Dennis Irwin dan Paul Scholes melawan Liverpool membawa Setan Merah meraih kemenangan dalam laga dimana Gary Neville bermain sebagai bek tengah. Tidak bermainnya mereka di akhir pekan membuat United bisa fokus menghadapi Bayern Munich di Olympiastadion.

Akan tetapi, United kembali gagal meraih kemenangan. Keunggulan 2-1 yang sudah diperoleh gagal karena kesalahan memalukan dari Peter Schmeichel dalam mengantisipasi bola lemparan ke dalam dari Bixente Lizarazu. Bola yang tidak bisa dijangkau membentur bahu Teddy Sheringham yang membuat United terjebak di peringkat tiga klasemen grup D.

Posisi Liga Primer (30 September 1998)

Klasemen Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin
1 Aston Villa 7 5 2 0 8-1 17
2 Derby County 7 3 3 1 6-3 12
3 Wimbledon 7 3 3 1 11-9 12
4 Leeds United 7 2 5 0 8-4 11
5 Manchester United 6 3 2 1 10-6 11

 

Posisi Liga Champions (30 September 1998)

Main Menang Seri Kalah Selisih Gol Poin
1 Barcelona 2 1 1 0 5-3 4
2 Brondby 2 1 0 1 2-3 3
3 Manchester United 2 0 2 0 5-5 2
4 Bayern Munich 2 0 1 1 3-4 1

 

Top Skor

4 – Dwight Yorke

3 – Paul Scholes

2 – Ole Gunnar Solskjaer

1 – Ronny Johnsen, Dennis Irwin, Ryan Giggs, David Beckham