Saat masih bernama Newton Heath, kandang Manchester United saat itu ada di North Road. Lapangan ini terletak sepelemparan batu dari garasi kereta api Manchester. Ini memudahkan para pemain Newton Heath yang saat itu mayoritas merupakan pekerja di kereta api.

Namun, fasilitas di North Road  tidak cukup bagus bagi klub bila ingin bergabung dengan Football League. Akhirnya dilakukanlah perombakan pada 1887. Baru pada 1891, klub membuat dua tribun utama yang masing-masing bisa menampung 1000 penonton.

Awalnya, North Road hanyalah lapangan yang biasa digunakan untuk sepakbola dan kriket. Lapangan tersebut bisa menampung sekitar 12 ribu orang. Setelah tambahan dua tribun utama tersebut, kapasitas maksimalnya bisa mencapai 15 ribu orang.

Jumlah penonton terbanyak saat itu tercatat mencapai 15 ribu orang di pertandingan Divisi Utama dalam laga melawan Sunderland pada 4 Maret 1893. Jumlah yang hampir sama juga tercatat di laga melawan Gorton Villa pada 5 September 1889.

Permasalahan hadir ketika Newton Heath membeli dua tribun utama tersebut. Pendanaan mereka masih dibantu oleh perusahaan kereta api “Lancashire and Yorkshire Railway” (LYR). Namun, karena pembelian tribun tersebut, LYR menolak untuk berkontribusi secara finansial.

Akhirnya, Newton Heath dan LYR berpisah. Ini membuat LYR tak lagi membayar biaya sewa North Road ke Katedral Manchester, sebagai pemilik lapangan. Di sisi lain, Katedral justru menaikkan biaya sewa. Namun, Katedral Manchester juga membuat keputusan yang dilematis: Newton Heath tak boleh menarik tiket dari penonton.

Akhirnya, pada Juni 1893, surat pengusiran ditujukan buat manajemen Newton Heath. Setelah mencari selama setahun, klub akhirnya menemukan lapangan di Bank Street. Karena tak mungkin untuk membawa dua tribun utama ke Bank Street, akhirnya tribun tersebut dijual senilai 100 paun.

Saat ini North Road sudah tidak lagi berbentuk stadion. Nama jalannya pun berubah menjadi “Northampton Road”. Di atasnya berdiri pabrik Fujitsu yang berdiri sejak 2009.

Bank Street (1893-1910)

Lapangan baru yang dipilih Newton Heath adalah Bank Street. Lokasinya berada di Clayton atau sekitar tiga kilometer dari North Road. Lokasinya kini hanya berjarak 1,5 kilometer dari Stadion Etihad milik Manchester City.

Lapangan ini dimiliki oleh Bradford and Clayton Athletic Company. Saat itu, Sekretaris Klub, A. H. Albut, mengirimkan surat permohonan penggunaan lapangan pada Juni 1983. Permohonan tersebut dikabulkan. Bank Street dipinjamkan ke Newton Heath selama delapan bulan dalam setahun. Karena tidak memiliki tribun, maka dua tribun pun dibangun. Satu di selatan yang menyusuri panjang lapangan, dan satu lagi di barat yang dikenal dengan “Bradford End” yang terletak di belakang gawang.

Pengembangan Bank Street dilakukan pada Oktober 1895. Newton Heath membeli tribun dengan kapasitas 2000 penonton jelang laga menghadapi Manchester City. Sempat terjadi perdebatan ketika pemilik Bank Street menolak renovasi saat Newton Heath ingin menghilangkan trek lari.

Baru pada 1898, Bank Street dibeli oleh mantan Presiden Newton, W. Crompton. Karena hal ini, Newton pun bisa merenovasi sesuai kehendak mereka. Renovasi besar-besaran dibuat. Salah satunya dengan membangun tribun setinggi 7,6 meter, dengan bagian bawah digunakan untuk stan makanan. Sementara itu, tribun di seberangnya dibangun ulang dengan tinggi lima meter, karena bagian bawanya akan digunakan sebagai ruang ganti buat pemain, wasit, juga komite klub.

Renovasi membutuhkan uang besar dan hal ini sempat membawa Newton Heath dalam masalah. Pada Januari 1902 mereka berada dalam situasi sulit yang membuat mereka hampir bubar. Sampai akhirnya mereka diselamatkan oleh John Henry Davies dengan lima pengusaha lainnya.

Selain berinvestasi senilai 2 ribu paun, Davies juga mengubah nama klub dari Newton Heath menjadi Manchester United FC. Pada 1906, kapasitas Bank Street naik drastis menjadi 50 ribu penonton.

Old Trafford (1910-Sekarang)

Akan tetapi Bank Street dengan Manchester United tidak berjodoh terlalu lama. Usai memenangi gelar liga pertama mereka pada 1908 dan Piala FA setahun setelahnya, Davies merasa kalau Bank Street tak bisa mengeksplorasi ambisinya. Untuk itu, Davies mencari lapangan baru yang terletak delapan kilometer jauhnya. Lokasinya berada di luar kota Manchester, tepatnya di Old Trafford, yang berada di barat daya Manchester.

Bank Street lantas dijual ke Manchester Corporation senilai 5.500 paun dan disewakan kembali ke Manchester United sembari menunggu Old Trafford selesai dibangun. Kepindahan United ke Old Trafford pun seperti sudah ditakdirkan. Karena usai pertandingan terakhir melawan Tottenham Hotspur, satu tribun di Bank Street hancur karena badai.

Bank Street sempat digunakan untuk keperluan industri selama 80 tahun lamanya. Lalu pada awal 1990-an, Bank Street berubah fungsi menjadi tempat parkir mobil untuk Manchester Velodrome.

Arsitek Archibald Leitch diberikan dana senilai 30 ribu paun untuk konstruksi stadion. Awalnya, Old Trafford direncanakan berkapasitas 100 ribu kursi. Akan tetapi karena dana yang kurang membuat kapasitasnya direvisi menjadi 77 ribu.

Rekor penonton di Old Trafford tercatat pada 25 Maret 1939 yakni semifinal Piala FA yang menyedot 76.962 pasang mata ketika Wolverhampton Wanderers bertemu Grimsby Town.

Di awal pembangunannya, Old Trafford kerap menjadi tempat digelarnya final Piala FA. Apalagi, Stadion Wembley baru selesai dibangun pada 1923. Final pertama yang digelar di Old Trafford adalah pada 1911 ketika Bradford City menghadapi Newcastle United.

Akan tetapi, Old Trafford juga pernah menjadi sasaran bom di Perang Dunia II. Usai perang, Old Trafford mendapatkan kompensasi dari War Damage Commission senilai 22 ribu paun. Selama direnovasi, Manchester United ikut di kandang Man City, Maine Road, dengan biaya rental senilai 5 ribu paun pertahun. City juga mendapatkan presentase dari penjualan tiket.