Jika Anda memiliki rencana untuk berkunjung ke Manchester, maka saya hanya berpesan untuk hati-hati dalam memilih pakaian. Jangan sekali-kali Anda mengenakan baju berwarna merah, terlebih menggunakan jersey Manchester United lalu berjalan-jalan di pusat kota Manchester. Anda akan disebut sebagai biang kerok atau orang yang suka cari masalah jika kepergok oleh fans Manchester City.

Kejadian tersebut adalah bumbu dari rivalitas antara Manchester United dan Manchester City. Meski United berusia dua tahun lebih tua dari City namun bagi penduduk asli kota Manchester, United adalah klub palsu. Hal ini ada benarnya apabila kita melihat letak geografis markas kedua kesebelasan. Markas City, entah itu Maine Road atau Etihad Stadium berada persis di pusat kota Manchester.

Sedangkan markas United yaitu Old Trafford berada persis di luar batas kota. Hal ini yang membuat para pendukung Manchester City kerap mengejek United meski usia United sebenarnya dua tahun lebih tua dari The Cityzens. Selain sebutan tim palsu, Setan Merah juga kerap disebut sebagai klub pinggiran. Meski begitu, faktanya United tetap berhak memakai nama Manchester di depan kata United.

Frekuensi Derby Manchester menjadi panas ketika memasuki era 1970-an. Pada Desember 1970, Best mematahkan kaki Glyn Pardoe. Musim berikutnya Best saling tuding dengan Francis Lee mengenai siapa yang lebih banyak diving dalam derby Manchester tersebut. Pada musim 1973/1974, Mike Doyle (Man City) dan Lou Macari (Man United) tidak ingin keluar lapangan meski menerima kartu merah. Wasit bahkan sampai turun tangan untuk memerintahkan kedua kesebelasan kembali ke kamar ganti dan tidak boleh keluar sampai Doyle dan Macari menerima hukuman tersebut.

Pertandingan Derby Manchester paling menarik tentu ketika tumit Dennis Law, yang ketika itu bermain untuk Manchester City, mengirimkan United ke Divisi Dua. Gol yang tidak diinginkan tersebut adalah catatan terakhir Law sebagai pesepakbola professional. Gol ini seolah menjadi penegas bahwa di era 70-an City lebih unggul dari Si Merah.

Setelah kejadian tersebut, rivalitas keduanya kerap berjalan biasa-biasa saja. Namun sisi biru mengalami rasa kecemburuan yang luar biasa ketika kedua tim menjalani nasib yang berbeda di era 1990-an. Di saat Manchester United mengumpulkan gelar demi gelar, City lebih dikenal sebagai tim yoyo alias lebih banyak naik turun divisi dibanding berprestasi. Secara tidak langsung, Klub Kota dikalahkan Klub Pinggiran.

Rivalitas keduanya kembali panas ketika di era millennium, Roy Keane mendaratkan kakinya ke arah lutut Alf Inge Haaland. Keane membalaskan dendamnya yang terjadi empat tahun lalu ketika menuding Haaland sebagai penyebab dirinya mengalami cedera ligament. City kerap beberapa kali mengalahkan United, salah satunya adalah partai derby Manchester terakhir mereka di Maine Road yang dimenangi City 3-1.

Kedatangan Sheikh Mansour yang mengambil alih City menambah bumbu dalam rivalitas antara United dan City. Gelontoran uang dan pemain-pemain mahal perlahan membuat The Cityzens menjadi tim yang ditakuti. Perekrutan Carlos Tevez serta ejekan Fergie yang menyebut City sebagai “Tetangga Berisik” adalah awal mula dari persaingan kedua kesebelasan di era modern.

Fans City akhirnya mampu membuat fans United berhenti mengibarkan spanduk “34 years” yang ikonik tersebut setelah di musim 2011/2012, mereka mengalahkan United dalam perburuan gelar Premier League. Mereka juga berhasil memberikan kekalahan terburuk sepanjang sejarah United dan Sir Alex Ferguson berkat kemenangan 6-1 di Old Trafford.

Hal ini membuat para penggemar United mulai mewaspadai manuver City yang perlahan mulai mengambil alih status sebagai yang terbaik. Meski dari segi perolehan gelar Manchester City masih kalah jauh, namun dalam enam musim terakhir, United hanya bisa satu kali saja finis di atas rival sekotanya tersebut.

Membicarakan kedua kesebelasan ini tidak melulu soal rivalitas, masih ada nilai-nilai sportifitas yang kerap mereka tunjukkan dalam setiap pertemuannya. Manchester City sempat meminjamkan stadion mereka saat itu (Maine Road) pada musim 1946/1947 untuk dijadikan kandang sementara United sembari menunggu selesainya proses renovasi Old Trafford yang ketika itu hancur karena bom.

Pada Februari 2008, United memberikan syal biru secara gratis kepada penggemar Manchester City untuk pertandingan derby Manchester yang ketika itu bertepatan dengan 50 tahun tragedi Munich. Meski United saat itu harus kalah 1-2 di Old Trafford, namun kedua suporter saat itu tidak melakukan chant yang berbau saling ejek antara kedua kesebelasan.