Foto: Colorsport

Musim 1908/1909 sebenarnya bukan menjadi musim yang baik bagi Manchester United. Mereka hanya menempati posisi ke-13 di Liga Inggris setelah sebelumnya menjadi juara bertahan. Beruntung, pada musim tersebut skuat asuhan Ernest Magnall masih bisa menutup musim dengan raihan gelar Piala FA.

Gelar ini begitu spesial bagi United karena merupakan gelar Piala FA pertama mereka sepanjang sejarah. Pada babak final yang berlangsung pada tanggal 24 April 1909, mereka sukses mengalahkan Bristol City 1-0 berkat gol yang dicetak striker mereka yang disebut mirip sekali dengan Wayne Rooney, Sandy Turnbull.

Keberhasilan mereka mengalahkan Bristol di National Sports Crystal Palace tersebut sekaligus menjadi aksi balas dendam mengingat United sebelumnya tidak pernah menang ketika melawan Bristol di liga. Pertemuan di Bank Street, kandang United saat itu, berakhir dengan kekalahan United 1-0. Sedangkan saat berkunjung ke kandang Bristol, United hanya bermain imbang tanpa gol.

Perjalanan United menuju final bisa dibilang begitu beruntung. Dari babak pertama hingga babak ketiga, Setan Merah selalu bermain menjadi tuan rumah. Pada babak pertama, mereka menang 1-0 Brighton and Hove Albion melalui gol Harold Halse. Nama Halse kembali menjadi pahlawan setelah satu golnya membawa United menang ketika melawan Everton pada ronde kedua.

Hat-trick masing-masing dari Sandy Turnbull dan Jimmy Turnbull membawa United ke babak keempat setelah menang telak 6-1 melawan Blackburn Rovers.

Pada babak keempat, United bermain tandang ketika berhadapan dengan Burnley. Meski begitu, keberuntungan tetap memihak mereka. Saat tertinggal satu gol dan waktu hanya tersisa 15 menit, hujan salju datang dan membuat pertandingan dihentikan. Ketika dilanjutkan lima hari kemudian, United bisa menang 3-2 melalui gol Jimmy Turnbull (dua gol) dan Harold Halse.

Nama Halse kembali menjadi pahlawan setelah satu golnya membawa United menang 1-0 atas Newcastle United yang mengantar mereka untuk bertemu Bristol City pada laga puncak.

Ada kejadian menarik jelang pertandingan final yang menurut buku History of the FA Cup menyedot animo penonton sebanyak 71 ribu orang tersebut. Kedua kesebelasan saat itu diminta untuk tidak menggunakan jersey berwarna merah mengingat United dan Bristol sama-sama memiliki ciri khas warna merah. Oleh karena itu, United harus mengganti baju mereka.

Jersey yang dipakai United pada final Piala FA 1909 (Sumber: Reddit)

Pada hari pertandingan, United memakai kemeja putih dengan garis V berwarna merah dan memakai lencana mawar merah khas Lanchasire pada sebelah kiri. Di sisi lain, Bristol memilih untuk memakai jersey berwarna biru.

Saat persiapan menjelang final, United mendapat masalah ketika Sandy Turnbull mengalami cedera pada lututnya. Namun pada pagi hari sebelum pertandingan, ia meyakinkan Ernest Magnall kalau ia bisa bermain. Permintaan Turnbull tersebut didukung oleh kapten, Charlie Robert. Sang kapten disebut berkata: ‘Sandy mungkin mendapatkan gol dan jika ia bisa melakukannya, kami bisa membawa piala itu.’

Prediksi Charlie menjadi kenyataan. Bola hasil tendangan Harold Halse yang membentur mistar jatuh tepat ke kaki Sandy dan langsung dimanfaatkan menjadi gol. Sepanjang pertandingan, Bristol sendiri sulit mencetak gol ke gawang United. Peluang emas datang dari Bob Hardy yang masih bisa diselamatkan kiper, Harry Moger.

Selama pertandingan, bek kiri United yaitu Vince Hayes mengalami cedera dan harus keluar dari lapangan. Mengingat saat itu belum ada pergantian pemain, maka mau tidak mau United harus bermain 10 orang saja. Beruntung, Hayes bisa kembali dan membantu United mempertahankan keunggulan sekaligus meraih gelar Piala FA pertama sepanjang sejarah.

Nasib Tragis si Kambing

Layaknya juara pada umumnya, mereka pasti akan mengadakan pesta. Begitu juga dengan United mengingat trofi ini adalah yang pertama sepanjang sejarah. Mereka kemudian berpesta dengan minum minuman keras.

Sayangnya, pesta ini memakan korban jiwa yaitu sang maskot. Billy, seekor kambing milik sang Charlie Roberts, mati karena terlalu banyak minum sampanye saat ikut serta dalam perayaan kemenangan United. Billy sendiri memang dikenal doyan minum minuman keras.

Foto: Pinterest

Billy sendiri sudah menjadi maskot United sejak 1905 setelah menggantikn The Saint Bernard. Banyak yang menyebut kalau United kerap bersemangat ketika Billy ada di pinggir lapangan. Kematiannya ini tentu saja mengakhiri kiprahnya sebagai maskot. Sebagai bentuk balas jasa United, kepalanya diawetkan dan digantung di dinding museum Manchester United di Old Trafford.

Skuat Manchester United Pada Final Piala FA 1908/1909:

Harry Moger (GK), George Stacey, Vince Hayes, Dick Duckworth, Charlie Roberts (C), Alex Bell, Billy Meredith, Harold Halse, Jimmy Turnbull, Sandy Turnbull, George Wall