David Moyes dan Grim Reaper (Foto: Paddy Power)

Kehadiran Grim Reaper seolah menjadi sinyal kalau pekerjaan David Moyes sebagai manajer Manchester United akan berakhir tidak lama lagi.

Tepat di dekat bangku cadangan tim tamu stadion Goodison Park, ada seorang penonton yang pakaiannya menarik perhatian banyak penonton lainnya. Dia datang dengan menggunakan jubah berwarna hitam, topeng tengkorak, dan membawa senjata berupa sabit besar. Dalam dunia barat, sosok ini disebut sebagai Grim Reaper atau dalam bahasa Indonesia kerap disebut sebagai ‘Malaikat Maut’.

Sosok Grim Reaper di Goodison Park saat itu teryata dibekingi oleh Paddy Power, sebuah rumah judi besar. Paddy Power sendiri dikenal kerap melakukan hal-hal sensasional sebagai cara mereka mempromosikan brand mereka.

“Manchester United berubah dari buruk menjadi lebih buruk lagi di era David Moyes. Hal ini berarti, Grim Reaper sedang mencari waktu untuk mengakhiri kariernya di Old Trafford,” kata juru bicara Paddy Power.

David Moyes saat itu bisa dibilang beruntung karena belum dipecat oleh United sampai pekan ke-34 ketika mereka bertandang ke klub lamanya, Everton. Padahal, suara-suara pemecatan sudah berhembus sejak pertengahan musim. Bahkan spanduk ‘The Wrong One, Moyes Out’ sudah pernah diterbangkan oleh para penggemar yang muak dengan kehadiran mantan manajer Preston North End tersebut.

Penggemar United sampai terbelah dua karena Moyes. Mereka yang pro Moyes masih ingin melihat sang manajer terus bertahan hingga enam tahun kontraknya berakhir. Selain itu, mereka ingin terus memegang janji Sir Alex untuk mendukung manajer yang baru. Namun di sisi lain, mereka yang kontra merasa Moyes bukan sosok yang tepat. Bahkan kedua kubu ini sempat bersitegang ketika kelompok kontra berencana mencabut banner Moyes bertuliskan “The Choosen One’ di Old Trafford.

Karena dianggap mencolok perhatian, sang Grim Reaper akhirnya diseret keluar oleh para steward pada babak pertama. Akan tetapi, meski sosoknya tidak ada lagi di dekat Moyes, namun aura gelap dari sang ‘Malaikat Maut’ tersebut sukses memberikan pengaruh kepada para pemain United di atas lapangan.

United tampil sangat buruk. Mereka menguasai bola hingga 61% namun hanya ada sembilan percobaan yang mereka buat dengan hanya dua tendangan mengarah ke gawang. Bandingkan dengan Everton yang bisa membuat 17 percobaan dengan lima sepakan mengarah ke gawang.

Dari lima sepakan tersebut, dua menjadi gol yang diciptakan oleh Leighton Baines dan Kevin Mirallas. Kedua gol tersebut hadir pada babak pertama. Hingga pertandingan berakhir, Setan Merah tetap tidak bisa mencetak satu gol pun. Moyes kalah di tempat yang selama 11 tahun menjadi rumahnya menjalani karier.

“Semua orang tahu kalau laga melawan Everton bukan laga yang mudah. Kami kebobolan dua gol karena kecerobohan kami sendiri yang membuat kami tidak bisa membalikkan arah permainan. Setelah gol pertama, kami sadar kalau kami akan kesulitan dan gol kedua mereka adalah pukulan telak bagi kami,” kata Wayne Rooney.

Kekalahan tersebut membuat United sudah mengumpulkan 11 kekalahan sepanjang musim. Rekor terburuk mereka sepanjang sejarah Premier League. Namun yang paling penting, kekalahan tersebut memastikan United tidak akan berlaga di Liga Champions musim depan untuk pertama kalinya sejak 1995 karena berselisih 13 poin dari Arsenal.

Hasil ini sudah pasti membuat berita pemecatan Moyes semakin kencang. Sehari setelah pertandingan, United menolak laporan media yang menyebut kalau Moyes akan dipecat sebelum akhir musim. Spekulasi kemudian berakhir setelah United mengumumkan pemecatan Moyes pada tanggal 22 April. Pemecatan yang membuat saham United naik lagi setelah sebelumnya lesu karena terus-menerus menderita kekalahan. Tiga hari kemudian, mereka mengumumkan Ryan Giggs sebagai player-manager hingga akhir musim.

“Sangat mengecewakan karena kami kalah di depan klub lama saya dan yang lebih menyedihkan lagi orang-orang tahu kalau saya akan kehilangan pekerjaan,” kata Moyes.

Moyes pergi dengan membawa label sebagai manajer gagal. Digadang-gadang sebagai penerus Sir Alex dengan kontrak enam tahun, ia hanya menjalani tugasnya 10 bulan. Diharapkan bisa memberi banyak gelar, Moyes justru memecahkan banyak rekor yang mayoritas rekornya adalah rekor yang buruk. Salah satunya ya kekalahan dari Everton ini yang membuat United untuk pertama kalinya sepanjang sejarah kalah dari Manchester City, Liverpool, dan Everton dalam laga home and away.

Rekor-Rekor yang Diciptakan David Moyes

1. Berpotensi finis terendah dengan poin terendah sepanjang sejarah Premier League
2. Gagal ke Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 1995
3. Rekor kandang terburuk dalam satu dekade (kalah enam kali di Premier League)
4. Menderita tiga kali kekalahan beruntun untuk pertama kalinya sejak 2001
5. Tersingkir pada babak ketiga Piala FA yang sebelumnya hanya terjadi sekali di era Sir Alex
6. Untuk pertama kalinya kalah di kandang melawan Swansea City
7. Kekalahan kandang pertama dari Newcastle United sejak 1972
8. Kekalahan kandang pertama dari West Brom sejak 1978
9. Kekalahan kandang pertama dari Stoke City sejak 1984
10. Pertama kalinya kebobolan pada menit pertama di Premier League
11. Pertama kalinya kalah home and away melawan City dan Liverpool pada era Premier League
12. Pertama kali kalah home and away melawan City, Liverpool, dan Everton sejak Premier League
13. Pertama kali kalah home and away dari Everton sejak 1969/1970
14. Pertama kali United kalah home and away dari Everton dan Liverpool