Foto: Premier League Archives

Dimitar Berbatov memang tidak pernah mencetak 100 gol selama membela Manchester United. Namun, apa yang dia lakukan pada 19 September 12 tahun lalu menegaskan kalau dia layak masuk dalam jajaran legenda Setan Merah.

Selain Tottenham Hotspur, Dimitar Berbatov akan selalu identik dengan Manchester United. Meski jumlah golnya tidak sebanyak Andy Cole, Wayne Rooney, atau bahkan Anthony Martial, namun gol-gol Berbatov dapat dikatakan memberi kesan yang mendalam sekaligus memorable dalam sejarah klub.

Siapa yang bisa melupakan lima gol ke gawang Blackburn Rovers dalam kemenangan United 7-1. Itulah kali kedua pemain United bisa mencetak lima gol dalam satu pertandingan. Sesuatu yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh Wayne Rooney selaku top skor sepanjang masa klub.

Berba juga membuat empat trigol sepanjang kariernya di United. Catatan yang membuat ia menjadi pencetak hattrick terbanyak United di era Premier League setelah Rooney. Dari empat korban tiga gol Berbatov, satu dibuat dalam laga spesial. Laga klasik yang mempertemukan United dengan Liverpool pada 19 September 12 tahun yang lalu.

Itulah trigol pertama Berbatov selama memperkuat Setan Merah. Tiga gol tersebut juga menjadi bukti bahwa United tidak sia-sia mengeluarkan 30 juta paun yang menjadikan dirinya sebagai pemain termahal United saat itu. Tiga gol tersebut juga menjadi bukti kalau dia bukan pemain malas yang sering dituduhkan banyak orang.

“Itu adalah salah satu musim terbaik saya di sepakbola. Saya mencetak hattrick yang paling istimewa karena melawan Liverpool. Bola dalam pertandingan tersebut masih saya simpan di rumah saya dan sudah ditandatangani oleh seluruh pemain United,” tuturnya kepada ESPN.

Selain lawan yang spesial, tiga gol tersebut juga dibuat dengan cara yang spesial. Bola tidak  menyentuh tanah satu kalipun saat Berba mencetak gol ke gawang Pepe Reina. Semuanya dibuat dengan penuh ketenangan dan keindahan.

Gol pertama dibuat pada menit ke-42 memanfaatkan sepak pojok Ryan Giggs. Berba yang sudah dikawal dengan Fernando Torres berhasil mengelabui pemain asal Spanyol tersebut untuk menanduk bola tersebut ke gawang Reina dan mengubah skor menjadi 1-0.

Gol kedua Berba kemudian menjadi salah satu gol indah yang pernah hadir dalam laga klasik tersebut. Bola hasil umpan lambung Nani dari sisi kanan sebenarnya ingin disambut oleh Wayne Rooney yang mencoba untuk menanduk bola namun gagal. Bola kemudian jatuh di paha Berbatov. Sembari membelakangi gawang, ia menendang bola tersebut dan membuat Carragher dan Reina tidak berdaya.

“Saat melihat Rooney mencoba menjangkau bola, dalam hati saya berucap ‘lepaskan Wazza, lepaskan. Kemudian saya mengendalikan bola dengan paha saya. Bohong jika saya sengaja melakukan itu (tendangan balik). Keputusan itu dibuat sepersekian detik. Setelah itu saya terjatuh di rumput, berbalik, dan melihat penonton berteriak. Saat itu, saya yakin kalau sesuatu yang spesial telah terjadi,” ungkap Berba kepada Inside United.

Gol pertama adalah pembuka, yang kedua adalah spesial, sementara gol ketiga mempertegas keunggulan. Sundulannya menyambut umpan John O’Shea masuk tepat ke pojok bawah gawang Reina. Dalam prosesnya, Berba kembali mengalahkan Carragher. Tiga gol Berbatov adalah yang pertama dibuat pemain United ke gawang Liverpool sejak Stan Pearson pada 1946.

“Ketika saya mengetahui kalau tidak ada orang lain selama 64 tahun yang bisa mencetak tiga gol ke gawang Liverpool, maka saya merasa bangga saat itu juga. Tiga gol pada laga itu adalah momen magis bagi saya.”

Tiga gol tersebut membawa United tetap berada di posisi tiga klasemen saat itu. Di akhir musim, United keluar sebagai juara sekaligus menggusur Liverpool dari singgasana pemilik trofi liga Inggris terbanyak.

Selain itu, Berbatov juga menjadi top skor liga bersama Carlos Tevez dengan raihan 20 gol. itulah kali terakhir mantan pemain Bayer Leverkusen ini bisa mencetak 20 gol di liga sebelum kemudian pensiun pada 19 September 2019.