Sejinak-jinaknya singa pasti akan merasa terusik ketenangannya apabila diganggu. Frasa tersebut sangat cocok dengan kejadian yang terjadi pada 25 Januari 1995. 23 tahun yang lalu, Singa milik United yang bernama, Eric Cantona, merasa terusik ketika seorang supporter menuruni 11 anak tangga untuk memprovokasinya. Sontak si singa langsung menyerang dengan melepaskan tendangan kungfu yang kemudian menjadi terkenal.

Pertandingan Premier League yang mempertemukan Manchester United melawan Crystal Palace berjalan biasa saja sampai sebuah sapuan dari Peter Schmeichel mengarah ke lini belakang The Eagles. Eric yang berlari dengan raut wajah emosi tiba-tiba menendang kaki bek Palace, Richard Shaw. Ia memang pantas diusir. Namun saat dia berjalan keluar, seorang penggemar bernama Matthew Simmons turun dan memprovokasi dirinya.

Cantona yang emosi langsung melepaskan tendangan kungfu yang dikabarkan tepat mengarah ke iga dari Simmons. Tidak hanya tendangan kungfu, beberapa pukulan juga mengarah ke arahnya. Eric harus ditenangkan oleh sang kitman, Norman Davies, serta Peter Schmeichel. Sementara para pemain lain masih mengerubungi Simmons. Insiden itu kemudian menjadi terkenal alih-alih hasil pertandingannya.

Tindakan Cantona dikutuk habis-habisan baik oleh pengamat, maupun para penggemar sepak bola di Inggris. Surat kabar The Sun diklaim membayar Simmons puluhan ribu paun untuk menceritakan kisahnya yang menyebut kalau dia hanya berkata “Rasakan kau Cantona, mandi duluan sana!” Eric mendapat pembelaan dari Daily Star yang menyebut kalau Simmons pernah dihukum menyerang orang lain dan pernah dilarang masuk Selhurst Park.

Setan Merah bertindak cepat. Cantona dihukum tidak boleh bermain sepanjang musim 1994/1995 dan didenda 20 ribu paun. Namun, hukuman itu dirasa kurang oleh FA. Mereka memperpanjang hukumannya hingga 30 September 1995 dengan denda tambahan 10 ribu paun. FIFA juga mem blacklist Cantona dengan menyebut larangan bermain itu berlaku di seluruh dunia.

Hukuman tidak berhenti sampai disitu. Di Bulan Maret, Eric harus menghadapi persidangan di pengadilan hukum Croydon dan dijatuhi hukuman penjara selama dua pekan. Setelah bernegosiasi dan mengajukan banding, hukuman itu diperingan menjadi 120 jam kerja sosial.

Para wartawan mengerubungi Cantona sehabis persidangan tersebut. Ia mendapat pertanyaan mengenai tanggapannya soal hukuman tersebut. Lantas apa komentar Cantona? Sambil meminum sebuah minuman ia mengatakan sebuah pernyataan yang sangat terkenal.

“Ketika burung camar mengikuti kapal pukat, itu karena berpikir ada sarden yang dilemparkan ke laut. Terima kasih,” ujar Cantona yang langsung pergi meninggalkan pers.

Tidak ada yang tahu akan arti ucapannya tersebut. Sampai pada tahun 2012, salah satu mantan direktur Manchester United, Maurice Watkins mengungkapkan kisah di balik ucapan Eric yang kemudian menjadi salah satu kutipan terbaik yang pernah keluar dari Pria Prancis itu.

“Kasus saat itu sudah menjadi besar sehingga saya meminta Eric untuk mengatakan sesuatu. Kami mulai mencorat-coret rancangan pidato di kertas dan ia bertanya kapal apa yang menangkap ikan. Lalu ia bertanya, burung apa yang terbang di atas laut. Eric kemudian menulis dan menunjukkan kepada saya. Jujur saya tidak tahu apa arti ucapannya tersebut namun saya yakin dia begitu paham akan ucapannya tersebut,” ungkap Watkins.

Akibat dari Insiden itu, United kehilangan gelar dari Blackburn Rovers di pekan-pekan terakhir liga. Kejadian itu juga membawa permasalahan baru. Cantona enggan untuk melanjutkan karirnya di Inggris. Ia sakit hati karena FA bahkan melarangnya untuk mengikuti pertandingan yang bahkan digelar di tempat latihan Setan Merah. Cantona hanya diizinkan untuk berlatih saja.

Kegusaran Cantona dimanfaatkan oleh beberapa pihak. Salah satunya adalah Inter Milan. Massimo Moratti langsung mencoba untuk merekrut Cantona. Sayang usaha pdkt dari pengusaha terkenal itu tidak membuahkan hasil.

Dua hari setelah permintaan tersebut, Fergie langsung terbang ke Prancis untuk membujuk pemain terbaiknya itu dan membuahkan hasil. Cantona bahkan diberikan tambahan kontrak selama tiga musim, membawa United kembali meraih gelar dobel, diangkat sebagai kapten, dan pensiun saat berada di puncak penampilan.

1 Oktober 1995, Cantona kembali ke lapangan Old Trafford dengan laga melawan Liverpool sebagai tanda membangun kembali nama baiknya yang sempat tercemar. Sebelum menghadapi Liverpool, sebuah permohonan maaf yang dibuat Cantona bersama Nike sebagai sponsor dirinya muncul. Lantas apakah dirinya menyesal telah menendang Simmons?

“Selama karir saya, saya telah menjalani beberapa momen bagus. Salah satu yang terbaik adalah ketika saya menendang seorang hooligan.”