Foto: ManUtd.com

Laga LASK melawan Manchester United akan menjadi pertemuan bersejarah bagi kedua kesebelasan. Pasalnya inilah kali pertama keduanya bertemu satu sama lain sejak klub mereka berdiri. Sayangnya, laga ini tidak bisa dihadiri pendukung kedua kesebelasan karena status laga yang digelar tertutup akibat virus Corona. Beruntung United bisa menyelesaikan laga dengan baik dan meraih kemenangan 5-0.

Sebelum bertemu LASK, United sebenarnya sudah delapan kali bermain melawan kesebelasan asal Austria. Tercatat, mereka masing-masing bertemu empat kali dengan Rapid Vienna dan Sturm Graz.

Dari delapan pertemuan tersebut, United mencatatkan hasil bagus. Mereka menang tujuh kali dan hanya satu kali imbang. Berikut kisah singkat dari perjumpaan United dengan kesebelasan yang berasal dari negara kelahiran komponis besar dunia Wolfgang Amadeus Mozart tersebut.

Rapid Vienna (1969 dan 1996)

Setelah menjadi klub Inggris pertama yang menjuarai Piala Champoons, United memulai kompetisi musim 1968/1969 dengan menang dua leg melawan Waterford. Mereka nyaris tidak lolos jika Carlo Sartori tidak mencetak gol pada leg kedua babak kedua melawan Anderlecht. Kemenangan agregat 4-3 melawan wakil Belgia tersebut kemudian membawa skuat arahan Sir Matt Busby untuk bertemu Rapid Vienna pada babak delapan besar.

Setan Merah masih terlalu tangguh bagi Rapid. Pada leg pertama, United menang 3-0 melalui dua gol George Best dan Willie Morgan. Kedua tim kemudian bermain imbang tanpa gol ketika berjumpa di Austria. Inilah satu-satunya hasil non kemenangan yang diraih United menghadapi wakil Austria. United melaju ke semifinal sebelum disingkirkan oleh AC Milan yang kemudian menjuarai turnamen.

Kedua kesebelasan bertemu lagi 27 tahun kemudian. Kali ini keduanya berada satu grup bersama Juventus dan Fenerbahce dalam grup C kompetisi Liga Champions Eropa. Pertemuan pertama di Old Trafford pada matchday kedua berakhir dengan kemenangan United 2-0 melalui gol Ole Gunnar Solskjaer dan David Beckham.

Dua kekalahan melawan Juventus dan Fenerbahce saat itu membuat United terancam tidak lolos jika mendapat hasil selain kemenangan ketika kembali bertemu Rapid di Austria. Kemenangan juga belum menjamin kelolosan mereka sebab mereka juga bergantung kepada Juventus agar tidak kalah dari Fenerbahce. Beruntung United kembali meraih kemenangan dengan skor persis pertemuan pertama yang memastikan satu tiket ke fase gugur menjadi milik mereka. Eric Cantona dan Ryan Giggs menjadi pahlawan United melalui satu golnya. Selain itu, laga ini juga diwarnai dengan penyelamatan gemilang Peter Schmeichel. Fenerbahce sendiri akhirnya kalah dari Juventus.

Sturm Graz (1999 dan 2000/2001)

Lagi-lagi United mendapat lawan baru dari Austria ketika mereka berstatus sebagai juara bertahan Liga Champions. Bersama Sturm Graz, Croatia Zagreb, dan Marseille, mereka tergabung di grup D pada fase grup pertama. United menang meyakinkan 3-0 ketika bertemu di Arnold Schwarzenegger Stadium pada pertemuan pertama. Roy Keane membuat rekan setimnya kaget ketika ia mencetak gol melalui tendangan voli dari jarak 30 meter. 15 menit setelah gol Keane, Dwight Yorke menambah keunggulan yang disusul oleh gol Andy Cole dua menit kemudian.

Roy Keane lagi-lagi mencetak gol melalui tendangan voli ke gawang Sturm Graz ketika keduanya bertemu di Old Trafford pada matchday enam fase grup pertama. Gol Keane adalah yang kedua pada pertandingan tersebut setelah Ole Gunnar Solskjaer membuka keunggulan yang juga melalui tendangan voli. Penalti Ivica Vastic saat itu tidak bisa menghindarkan mereka dari kekalahan.

Semusim kemudian, keduanya bertemu kembali. Namun kali ini pertemuan terjadi pada fase grup kedua bersama Panathinaikos, dan Valencia. United kembali meraih dua kali kemenangan melawan mereka. Skor 2-0 terjadi ketika bermain di Austria. Saat itu, United menang berkat gol yang masing-masing dicetak oleh Paul Scholes dan Ryan Giggs.

Kemenangan melawan Sturm Graz saat itu menjadi kemenangan terakhir United di babak grup. Tiga laga setelahnya, Setan Merah justru bermain imbang. Beruntung, United hanya butuh satu poin untuk lolos ke babak delapan besar ketika berganti menjamu Sturm Graz di Manchester. Butuh satu poin, Skuat Sir Alex justru memberikan tiga poin berkat kemenangan 3-0 melalui gol Nicky Butt, Teddy Sheringham, dan Roy Keane.