Foto: Daily mail

Alasan yang melatar belakangi munculnya rumor kepindahan Cristiano Ronaldo ke Bayern Munchen mengingatkan kita tentang kisah serupa yang menimpa Wayne Rooney lebih dari sedekade lalu. Semuanya bermula dari rasa ketidakpuasan.

Beberapa waktu lalu jagad sepakbola dikejutkan dengan munculnya isu kepindahan Cristiano Ronaldo ke Bayern Munchen. Rumor ini pertama kali muncul dari Patrick Berger yang bekerja di Sport 1. Beruntung bagi United karena rumor ini langsung dibantah dengan cepat oleh direktur olahraga Bayern, Hasan Salihamidzic.

“Cristiano Ronaldo adalah seorang pemain top dengan karier yang luar biasa. Namun apa yang dapat saya katakan mengenai spekulasi yang menyebut kalau dia datang ke sini, itu tidak benar,” tuturnya.

Munculnya kabar tersebut memang mengejutkan. Pasalnya, sejak United tampil acakadut musim lalu, tidak ada indikasi kalau sang mega bintang akan hengkang. Sebaliknya, top skor United musim lalu ini mengindikasikan akan bertahan demi bisa membawa klub ini bangkit.

Rumor kepindahan CR7 ke Bayern disebabkan karena adanya rasa tidak puas dari sang pemain dengan posisi United musim lalu. Hal ini membuat dirinya tidak akan main di Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang karier. Selain itu, ia juga tidak puas dengan manuver transfer klub yang tidak meyakinkan sejauh ini. Inilah yang membuat dirinya dikabarkan terpikir untuk hengkang dan mencicipi tantangan baru.

Seketika membaca cerita tersebut, saya langsung teringat dengan insiden serupa yang melibatkan mantan rekan Ronaldo di United, Wayne Rooney, pada 2010 lalu. Sama seperti CR7, Wazza juga dikabarkan ingin hengkang karena rasa tidak puas terhadap klub. Jika kasus Ronaldo hanya sebatas rumor, maka kepindahan Wazza saat itu bahkan hampir terealisasi.

***

19 Oktober 2010, Sir Alex Ferguson datang dengan membawa berita yang menggemparkan. Wayne Rooney ingin pindah.

“Kami bingung sama seperti siapa pun yang mendengar kabar ini. Kami tidak mengerti kenapa dia ingin pergi,” kata Sir Alex kala itu.

Masa depan Rooney memang sudah tercium akan berakhir setelah dikabarkan tidak ingin menandatangani kontrak baru yang diberikan sejak Agustus 2010. Akibat kisruh soal kontrak tersebut, hubungan Rooney dan Fergie menjadi retak. Rooney beberapa kali diparkir oleh Fergie dengan alasan ia mengalami cedera. Alasan yang membuat Rooney semakin berang.

Diketahui bahwa ambisi adalah alasan Rooney ingin meninggalkan United. Ia khawatir klub tidak bisa lagi mendatangkan pemain top karena daya tarik United yang mulai menurun.

Hal ini tidak lepas dari manuver beberapa kesebelasan dengan finansial kuat yang mulai merekrut banyak pemain bintang. Salah duanya adalah Manchester City dan Real Madrid. City, dengan uang Arabnya mulai mendapat pemain yang saat itu statusnya adalah rising star seperti David Silva, Yaya Toure, hingga Edin Dzeko. Di sisi lain, Real Madrid sedang dalam proses membentuk Los Galacticos Jilid II.

“Saya bertemu dengan kepala eksekutif David Gill dan dia tidak memberi saya jaminan apa pun tentang skuat masa depan. Atas alasan itu saya berkata kalau saya tidak akan menandatangani kontrak baru,” kata Rooney.

“Mereka memberi kontrak baru kepada saya lima tahun tapi kami baru saja menjual Tevez dan Ronaldo. Saya jelas ingin kepastian siapa pemain yang kami bawa jika mereka meminta saya berkomitmen selama lima tahun.”

Rooney sepertinya masih kecewa dengan performa United musim sebelumnya yang hanya mendapat Piala Liga dan kehilangan gelar Premier League karena kalah superior dari Chelsea. Selain itu, ia juga tidak puas dengan manuver transfer United yang saat itu hanya merekrut Chris Smalling, Javier Hernandez, dan wonderkid spesial Bebe.

“Bagi saya, ini semua tentang (ambisi) memenangkan trofi. Karena itu saya merasa kalau pertanyaan saya ke David Gill tentang siapa yang akan dibawa untuk meningkatkan tim adalah pertanyaan yang bisa dibenarkan. Tapi dia menyuruh saya keluar kantor,” katanya menambahkan.

Ferguson semakin berang kepada Rooney dengan ucapan tersebut. Ditambah dengan fakta kalau City langsung siap membuat Rooney berubah warna dari merah menjadi biru.

“Hal yang paling menyakitkan Sir Alex adalah ketika tahu City ingin memakai jasa Rooney. Sir Alex tidak ingin kalah gengsi dari City dan dia akan melakukan segalanya untuk mempertahankannya,” kata Rene Meulensteen.

Akhir dari saga transfer Rooney ini sudah kita ketahui bersama. Rooney akhirnya bertahan. Ia menerima perpanjangan kontrak United selama lima tahun dan membuatnya menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dalam klub.

Tak ayal hal ini membuat suporter United saat itu terbelah menjadi dua. Ada yang kecewa dengan Rooney karena ia adalah sosok mata duitan. Tidak jarang, ia beberapa kali disoraki ketika kembali bermain. Di sisi lain, suporter juga mulai membenci United karena tunduk kepada pemain disaat mereka punya slogan kalau tidak boleh ada pemain yang lebih besar dari klub. Ada juga yang setuju dengan pernyataan Rooney kalau United memang sudah kekurangan ambisi untuk terus menjadi yang terbaik dan menekan klub untuk membelanjakan uangnya.

Pada akhirnya Rooney masih bisa memberikan dua gelar Premier League yang menandakan kalau United memang tidak kekurangan ambisi untuk terus menjadi yang terbaik.

Akan tetapi, melihat skuad yang diwariskan Ferguson setelah pensiun, ucapan Rooney memang benar adanya. Tiga bursa transfer musim panas United memang tidak berjalan dengan baik. Pembeliannya juga tidak tepat guna.

Smalling dan Jones bermasalah dengan konsistensi dan tidak bisa mengisi peran Ferdinand-Vidic dengan baik. Robin van Persie, Hernandez, dan Shinji Kagawa juga bermasalah dengan cedera. Sedangkan Nick Powell, Alexander Buttner, dan Bebe kariernya mentok. Hanya De Gea yang bisa berguna untuk jangka waktu yang cukup lama.