Foto: Sheffield United

Ada kenangan yang tidak bisa dilupakan Chris Wilder ketika timnya bersiap untuk melawan Manchester United pada pekan ke-13 Premier League. Ia teringat masa-masa ketika ia dipertemukan dengan sosok manajer terbesar sepanjang masa.

***

Jarak kedua kota yang hanya dipisahkan satu jam perjalanan dengan menggunakan mobil, membuat Sheffield dengan Manchester bisa dikatakan memiliki hubungan yang bisa cukup dekat. Lebih spesifik ketika membahas kedua klub sepakbola yang berada di sana yaitu Sheffield United dan Manchester United.

Satu yang bisa dilihat secara kasat mata adalah hadirnya beberapa pemain yang pernah memperkuat kedua kesebelasan. Dulu ada Ketih Gillespie, salah satu lulusan Class of ’92 yang menjadi legenda di Bramall Lane setelah bermain selama empat tahun.

Lalu menyusul kemudian ada nama-nama lain seperti Harry Maguire, Ravel Morisson, Dean Henderson, dan Oliver Norwood. Kecuali Maguire, para pemain itu adalah penggawa Sheffield musim ini dengan Norwood menjadi andalan di lini tengah dan Henderson merupakan penjaga gawang utama.

Sedikit melenceng dari dunia sepakbola, salah satu bek tengah mereka, Jack O’Connell adalah kekasih dari Alex Greenwood. Kita semua sudah tahu kalau Alex adalah mantan kapten tim perempuan United yang pindah ke Olympique Lyon pada musim panas lalu.

Pelatih mereka saat ini, Chris Wilder juga tidak mau kalah. Ia juga punya kenangan dengan Setan Merah. Lebih tepatnya kenangan bersama manajer tersukses klub ini, Sir Alex Ferguson. Pertemuannya yang diinisiasi oleh sahabatnya, Alan Hodgkinson, membuat hubungan kedua manajer ini menjadi sangat dekat.

“Berkat Hodgy, panggilan Hodgkinson, saya bisa berkenalan dengan Sir Alex. Dia adalah pelatih penjaga gawang yang membantu Sir Alex mendatangkan Peter Schmeichel. Beberapa kali, Hodgy mempertemukan saya dengan Ferguson,” tuturnya seperti dikutip dari The Star.

Wilder sendiri ternyata adalah penggemar Manchester United. Hal ini tentu membuatnya senang ketika dipertemukan dengan salah satu manajer tersukses yang pernah dimiliki kesebelasan favoritnya tersebut. Yang membuatnya lebih tersanjung lagi adalah ketika Fergie dengan senang hati memberinya nasihat saat Wilder masih menangani Oxford. Saat itu, Oxford akan melawan York City di Wembley pada 2010. Nasihat yang berandil besar karena Oxford menang 3-1 dan meraih tiket promosi.

“Ferguson menelepon saya pada malam sebelum final play-off Conference Premier. Banyak tekanan dan saya tidak tahu apa yang terjadi kalau saya tidak menang dan kembali ke League Two. Saya mendapat telepon dari dia yang memenangkan Premier League. Ia mau meluangkan waktu untuk berbicara dengan manajer muda seperti saya (saat itu usia Wilder 43 tahun). Itu adalah sebuah hal yang bekelas. Dia meluangkan waktu untuk memberi semangat kepada saya,” tuturnya.

Ada beberapa cerita unik lain yang melibatkan Wilder dan Sir Alex Ferguson. Suatu ketika, Wilder menanti telepon dari Fergie yang tidak pernah hadir di telepon genggamnya. Namun yang muncul adalah nomor yang tidak dikenal. Ia mengabaikan panggilan tersebut. Akan tetapi, nomor tersebut terus memanggilnya. Kesal, kemudian ia menjawab dan berpikir kalau itu hanyalah orang yang sedang main-main. Sampai kemudian ia sadar kalau yang meneleponnya adalah Ferguson.

“Saya beberapa kali mengharapkan telepon darinya namun tidak pernah muncul. Saat itu, saya sedang menjalani hubungan yang rumit dengan tim dan ada telepon tidak dikenal masuk. Saya biarkan saja panggilan tersebut sampai telepon saya berdering lagi. Saya pikir itu dari orang yang sedang main-main, namun ternyata itu adalah Ferguson. Jadi saya kembali mencatat nomornya dengan cepat,” ucap Wilder.

Pada 2013, Sir Alex Ferguson memutuskan pensiun sebagai manajer Setan Merah. Di sisi lain, Wilder sedang menjalani masa-masa indah bersama Sheffield United, kesebelasan yang ia tangani sejak 2016 lalu. Kariernya mencuat setelah membawa The Blades promosi pada musim lalu yang membuat namanya dianugerahi gelar LMA Manager of the year 2018/19 dan berhak menerima trofi Sir Alex Ferguson.