Southampton menjadi tim pertama yang dibobol Van Persie tiga kali ketika berseragam United (Foto: Sportsmole)

2 September 2012 menjadi tanggal yang berkesan bagi seorang Robin van Persie bersama Manchester United. Pada tanggal tersebut, pria yang lazim disapa RVP ini mencetak hat-trick pertamanya bagi klub barunya tersebut ketika bertemu Southampton. Tiga gonya ini terjadi kurang dari sebulan setelah ia resmi hijrah dari Arsenal.

Sebelumnya, Van Persie telah membuka akun golnya ketika United mengalahkan Fulham 3-2 sepekan sebelumnya. Gol tersebut cukup melegakan karena pada debutnya melawan Everton, RVP tidak mencetak gol sama sekali. Namun, saat itu penampilan pria Belanda ini bisa dimaklumi karena ia belum beradaptasi dan tidak ikut serta pada pra-musim Setan Merah.

Southampton sendiri saat itu berstatus tim promosi. Namun penampilan skuad asuhan Nigel Adkins ini mengejutkan. Pada pertandingan pertama, mereka berhasil membuat repot Manchester City meski kalah 3-2.

Sama seperti ketika melawan City, Southampton kembali mengejutkan United. Pada menit ke-17, RVP harus melihat kalau gawang timnya kebobolan terlebih dahulu. Sundulan Ricky Lambert memanfaatkan asis dari Jason Puncheon berhasil menaklukkan Anders Lindegaard untuk membawa The Saints unggul 1-0.

Enam menit kemudian, Setan Merah sukses menyamakan kedudukan. Dengan ketenangannya, Van Persie mengontrol bola menggunakan dada dan melepaskan tendangan voli memanfaatkan umpan Antonio Valencia. Puncheon yang berada di dekat Van Persie justru terpeleset yang membuatnya bisa mencetak gol dengan bebas. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama berakhir.

Jika sebelumnya Puncheon yang terpeleset, maka pada babak kedua giliran Evra yang gagal mengontrol laju badannya. Ia terjatuh yang membuat Morgan Schneiderlin bebas menyundul bola untuk membua Southampton kembali unggul 2-1.

Sebenarnya, United bisa menyamakan kedudukan jika Van Persie lebih tenang dalam mengeksekusi penalti pada menit ke-68. Dia yang biasanya mengandalkan power atau tendangan pelan meluncur ke pojok gawang ketika menendang penalti, justru memilih untuk mencungkil bola. Apes bagi dia karena penalti tersebut bisa ditepis oleh Kelvin Davis yang sebenarnya sudah menjatuhkan diri.

United baru bisa menyamakan kedudukan tiga menit sebelum pertandingan berakhir. Van Persie berada pada posisi yang tepat untuk menyambar bola muntah sundulan Rio Ferdinand yang membentur tiang. Skor seri saat itu sudah di depan mata sebelum pada menit ke-90+1 Van Persie melengkapi harinya dengan gol ketiga. Sundulannya mengejutkan Davis setelah menerima bola sepak pojok Luis Nani. Tiga gol yang begitu spesial mengingat kariernya masih tergolong singkat di United.

“Ini pengalaman pertama saya merasakan mentalitas pantang menyerah yang dimiliki United. Mentalitas yang cukup populer. Saya ingat kalau dalam laga ini kami tidak menyerah sama sekali. Saya menganggap ini kemenangan hebat dan jika kami menjadi juara, saya rasa kalau laga ini menjadi satu laga yang krusial. Kemenangan yang begitu signifikan,” ujarnya saat itu.

Mencetak tiga gol dalam satu pertandingan jelas sesuatu yang menyenangkan bagi seorang striker. Apalagi kalau si penyerang adalah pemain baru di klub tersebut. Akan tetapi, hal itu berbeda bagi Van Persie. Masih ada perasaan kecewa yang saat itu membuatnya sedikit sakit kepala yaitu kegagalannya menendang penalti.

“Tiga gol ini berarti tiga poin, tapi saya tetap pening. Saya tidak tahu kenapa saya bisa menendang penalti seperti itu. Saya ingin menendangnya keras-keras, tapi pada saat akhir saya justru mengubahnya. Saya kecewa. Saya kecewa karena penalti itu. Saya harus disalahkan karena saat Anda tertinggal 1-2 dan mendapat penalti, Anda tidak boleh menendang penalti seperti itu,” ujarnya.

Kepada Inside United, ia menuturkan kalau saat itu ia seperti menyuruh adiknya untuk menendang penalti. Kepada BBC, Sir Alex Ferguson juga mengaku kecewa sekaligus kaget karena tidak biasanya ia menendang penalti seperti itu. Van Persie minta maaf kepada rekan setimnya di ruang ganti. Sudah pasti Van Persie akan dimaafkan karena dia membayarnya dengan mencetak tiga gol.

Hasil ini membuat United naik ke posisi lima klasemen sementara. Kita tentu sudah tahu kalau United akhirna menjadi juara yang kepastiannya juga disebabkan oleh tiga gol Van Persie ke gawang Aston Villa. Gol ketiganya pada laga ini merupakan gol ke-100 yang ia buat di Premier League. Pada akhir musim, ia menjadi top skor liga dengan koleksi 26 gol.