Foto: Bein Sports

Dalam rentang 13 Desember 2017 hingga 20 Januari 2018, Manchester United berada dalam performa positif setelah delapan pertandingan tidak terkalahkan di Premier League. Sayangnya, ambisi meneruskan catatan tersebut ke angka sembilan harus kandas hanya 10 detik setelah peluit pertandingan dibunyikan.

Penyebabnya adalah gol kilat dari Christian Eriksen. Penggawa asal Denmark ini mencetak gol hanya 10 detik saat laga Spurs bertemu United di stadion Wembley pada 31 Januari 2018. Mousa Dembele mengambil sepak mula yang diberikan kepada Jan Vertonghen. Setelah itu, Jan melepaskan bola panjang kepada Harry Kane.

Striker Inggris tersebut memenangi duel udara melawan Phil Jones dan bola langsung diambil oleh Dele Alli. Tendangan Alli sukses diblok oleh Chris Smalling. Akan tetapi, pantulan bola jatuh tepat di depan Eriksen yang langsung menyambarnya ke gawang De Gea. Bahkan De Gea sendiri tampak belum siap untuk menghadapi serangan tersebut.

Sebelum pertandingan ini dimulai, banyak yang menilai kalau jalannya laga akan berjalan sengit. Hal ini tidak lepas dari performa United dan Spurs yang begitu meyakinkan. United tidak terkalahkan dalam delapan laga beruntun, sedangkan Spurs sudah enam laga tidak terkalahkan. Wajar, apabila jual beli peluang dari kedua tim bermunculan pada laga tersebut.

Sayangnya, United justru sudah bermain tidak jelas bahkan hanya dalam tempo 11 detik. Dari proses golnya saja, terlihat United seperti tidak siap melawan Spurs yang dikenal sebagai tim yang bermain agresif saat diasuh Pochettino. Tiga pemain yaitu Jones, Matic, dan Young hanya fokus melihat bola tanpa mengetahui kalau Eriksen sudah tidak terkawal yang menandakan mereka memang benar-benar tidak siap.

Setelah itu, jalannya laga justru jadi berat sebelah. Spurs memborbardir United tanpa henti dengan 22 kali percobaan tendangan dengan enam yang mengarah ke gawang. Sedangkan United, hanya membuat enam tendangan dan hanya yang tiga mengarah ke gawang Lloris.

Kurang dari setengah jam kemudian, United kembali kebobolan yang kali ini berasal dari kaki beknya, Phil Jones, sekaligus memastikan kemenangan Spurs. Tidak ada yang lebih menyedihkan selain kalah karena gol cepat dan gol bunuh diri.

“Ini adalah pertandingan yang dimulai dengan gol konyol. Gol yang terjadi hanya dari beberapa detik memberi pengaruh besar dalam permainan karena Tottenham bisa bermain dengan cara yang mereka suka. Gol kedua adalah kill the game bagi kami,” kata Jose Mourinho.

Oleh BBC, Eriksen didapuk sebagai Man of the Match. Gol cepatnya tersebut adalah yang ke-50 sejak ia pindah ke Spurs pada 2013.

Setiap kali melawan United, Eriksen selalu menunjukkan penampilan yang cemerlang. Sepanjang karier sepakbolanya, ia membuat dua gol dan lima assist dari 16 pertemuannya melawan Setan Merah. Semuanya ia torehkan ketika masih berseragam Tottenham Hotspur.

Penampilan apik lainnya dari Eriksen terjadi pada musim sebelumnya saat Spurs melakoni laga terakhir di White Hart Lane. Meski hanya membuat satu assist, namun secara keseluruhan Eriksen benar-benar merepotkan lini belakang United. Ia bahkan hampir saja mencetak gol dari crossing yang untungnya masih bisa ditepis oleh David de Gea.