Foto: Fourfourtwo

Tepat hari ini pada 14 September 1963, George Best menjalani pertandingan pertamanya bersama Manchester United. Debutnya tersebut terjadi saat Setan Merah bertemu dengan West Bromwich Albion dan berakhir dengan skor tipis bagi kemenangan United 1-0.

Sampai kapan pun, George Best akan selalu dianggap sebagai pemain terhebat yang pernah memakai seragam United sepanjang sejarah. Terlepas dari perangainya di luar lapangan, Best akan selalu dianggap seperti arti dari namanya yaitu ‘terbaik.’

Best hanya perlu dua tahun untuk bisa masuk dalam starting XI tim utama sejak Bob Bishop, scout United mengirim telegram kepada Matt Busby yang berisi: “saya merasa saya menemukan sosok yang jenius.”

Akan tetapi, debut Best saat itu memang tidak direncanakan alias serba mendadak. Tubuhnya yang masih ringkih membuat Busby sempat menunda debut Best dan namanya hampir dipastikan tidak terdaftar pada susunan pemain kala melawan WBA tersebut.

Sebenarnya, Busby ingin memberi kesempatan kepada Best saat United menang melawan Blackpool beberapa hari sebelumnya. Akan tetapi, hal itu urung dilakukan.

Keputusan Busby saat itu memang bisa dimengerti. Selain posturnya yang ringkih, Best juga baru memainkan empat pertandingan bersama tim cadangan dan dua laga FA Youth Cup. Namun cedera lutut yang diderita Ian Moir beberapa hari sebelum pertandingan membuka peluang Best untuk bisa masuk dalam tim utama. Meski sebenarnya Busby masih ragu, tapi ia kemudian melakukannya karena paksaan dari sang asisten, Jimmy Murphy.

Keputusan yang akhirnya berbuah dengan manis. Meski Best tidak mencetak gol, namun permainannya sangat memukau. Pria kelahiran Belfast ini mengacaukan pertahanan lawan yang saat itu dikomandoi oleh Graham Williams. Hanya butuh 15 menit bagi Best untuk membuat Graham terlihat seperti seorang amatiran.

“Pertandingan yang spesial karena saya diberi tahu untuk menjaga pemain muda dari tim cadangan yang saat itu baru menjalankan debut. Awalnya saya bisa menghalanginya, tapi itu semua hanya berlangsung 15 menit. Setelahnya, dia melewati saya berkali-kali. George adalah pemain luar biasa yang bisa membuat mertua saya membenci menantunya sendiri,” kata Graham.

Setelah debutnya, Best mengirim surat kepada orang tuanya dan bercerita tentang pengalaman luar biasanya itu. Mrs Fullaway, ibu kos Best saat itu memberikan makanan berupa telur, keripik, dan teh untuknya.

Di sisi lain, Busby pulang dan merenungkan kembali keputusannya tersebut. Busby masih dalam pikiran yang sama yaitu tidak ingin terburu-buru memaksimalkan si pemain meski telah memberikan awal yang positif.

Itulah kenapa Busby baru menurunkan Best lagi bersama tim utama tiga bulan kemudian saat United menang melawan Burnley 5-1. Pertandingan dimana Best juga menyumbangkan gol pada saat itu. Disinilah Busby akhirnya merasa kalau Best memang layak untuk mendapat kesempatan.

Performa Best semakin menanjak setiap tahunnya. Memimpin United meraih gelar liga 1965 dan 1967, lalu disempurnakan dengan gelar Piala Champions 1968. Dari sisi individu, Ballon d’Or 1968 menjadi prestasi tertingginya.

Best menghabiskan karier di United selama 11 musim dan memainkan 470 pertandingan dan membuat 179 gol. Meski telah memainkan banyak pertandingan menarik dan berjumpa dengan lawan-lawan kuat, tapi Best tidak bisa melupakan pertandingan pertamanya.

“Saat itu saya seperti gladiator yang datang ke arena. Saya pernah bermain di Liverpool atau Benfica, dan pernah bermain di hadapan 130 ribu suporter di Madrid. Tapi itu semua tidak ada apa-apanya dibandingkan pertandingan pertama saya. Itu akan selalu berkesan sampai saya mati,” kata Best.