Di era sepakbola modern sekarang ini, tur sudah menjadi hal yang wajib dilakukan bagi sebuah klub. Tidak terkecuali Manchester United. Dengan nama besar yang dimiliki, Setan Merah selalu menjadi magnet bagi penyuka sepakbola di seluruh dunia. Pada 2014 misalnya, United beserta Real Madrid memecahkan rekor dunia penonton sepakbola di Amerika Serikat. Sebanyak 109 ribu penonton menggila menyaksikan dua klub hebat tersebut bermain di Michigan.

Berbicara soal hal gila, apa yang terjadi pada tur 2014 belum ada apa-apanya jika dibandingkan saat United berkunjung ke Australia pada 1999. Kegilaan bukan datang dari para penonton melainkan dari para pemain United sendiri.

19 tahun yang lalu, Manchester United adalah klub terbaik di Eropa maupun dunia. Salah satu penyebabnya adalah keberhasilan mereka meraih treble winners dengan puncaknya adalah kemenangan dramatis di Camp Nou, Barcelona. Hal ini mengundang pengusaha Australia saat itu, Rene Rivkin, untuk mengundang mereka ke negeri Kangguru. Seorang jurnalis, Andy Mitten, melaporkan kalau United menerima 2 juta paun untuk memainkan dua laga di sana.

Melbourne menjadi tempat pertama yang disinggahi United saat itu. Sambutan setelah tiba di negara bagian Victoria tersebut cukup meriah. Akan tetapi, tidak saat mereka check in di hotel. Penduduk lokal tidak ada yang mengetahui kalau yang menginap di sana adalah kesebelasan yang baru saja menaklukkan Eropa kecuali para penggemar yang datang dari Asia.

Ketika melancong ke Asia, hampir seluruh masyarakat tahu apa itu Manchester United, namun tidak dengan Australia. Sepakbola saat itu bukanlah olahraga yang paling digemari. Hal ini membuat para pemain United bisa berjalan-jalan dengan bebas tanpa adanya gangguan dari khalayak ramai. Tidak hanya itu, para pemain United juga menjadi bebas karena tidak adanya sosok Fergie yang menemani tim.

Sang manajer tidak bisa datang saat itu karena diharuskan hadir untuk menerima penghargaan dari kerajaan. Begitu juga dengan David Beckham yang absen karena baru saja menikah dengan Victoria Adams. Tugas menemani tim saat tur dilimpahkan kepada Steve McClaren selaku asisten.

Steve bukanlah sosok yang keras layaknya Fergie. Ia adalah pribadi yang jauh lebih lunak. Hal ini yang membuat para pemain United suka melanggar aturan yang diberikan Steve kepada para pemainnya. Beberapa kali, Andy Cole cs., keluyuran pada malam hari dan baru kembali ke hotel ketika matahari sudah bersiap untuk terbit.

“Steve adalah orang yang sangat kami hormati tetapi kami punya kebebasan yang mutlak. Kami tidak takut layaknya kami takut kepada manajer (Fergie). Dia memberi aturan jam malam tetapi kami abaikan. Dia baru berada di klub selama enam bulan dan tidak berhak untuk mendisiplinkan kami,” tutur Cole dilansir dari FFT Australia.

Tidak hanya Cole, beberapa pemain lain juga ikut melanggar otoritas Steve yang sebenarnya punya otoritas yang hampir setara dengan Fergie. Saat berpindah tempat ke Sydney, Ryan Giggs, Dwight Yorke, Mark Bosnich dan Nicky Butt bermain di sebuah kasino besar dan menghabiskan waktu hingga pukul empat pagi. Sayangnya, ketegasan yang dilakukan McClaren hanya dianggap angin lalu saja oleh para pemain United.

Yorke merupakan sosok yang paling liar dari kegilaan yang dilakukan penggawa United saat itu. Ketika penjagaan di penginapan mereka diperketat, ia menyuap beberapa petugas keamanan untuk mengizinkan dia keluar malam dan membawa beberapa perempuan ke kamarnya.

Yorke sendiri enteng menanggapi insiden tersebut dengan mengatakan, “Tidak mungkin ada tempat lain di planet ini kecuali Australia yang merupakan surganya wanita cantik.”

Striker Trinidad Tobago ini bahkan pernah tertidur saat sesi latihan dikarenakan kondisinya yang masih setengah sadar setelah pulang larut malam sehari sebelumnya. Namun lagi-lagi Yorke santai-santai saja atas tindakannya tersebut.

“Setelah 20 menit, kepala saya mulai berputar. Beruntungnya saya karena sudah melakukan pemanasan sehingga saya punya satu menit untuk merengganggkan tubuh. Akan tetapi, dalam dua detik saya sudah tertidur pulas.”

Meski didera masalah kedisiplinan, namun United masih memberikan penampilan yang memukau selama di Australia. Dua pertandingan berhasil dimenangi United. Laga pertama di Melbourne, mereka menang 2-0 melalui gol Jesper Blomqvist dan Nicky Butt sementara pertandingan kedua di Sydney, skor 1-0 untuk Setan Merah berkat gol Andy Cole.

Hal ini pula yang mungkin membuat McClaren tidak terlalu marah akan sikap para pemainnya tersebut. Meski bandel, namun para pemain United mampu menempatkan diri mereka ketika sudah mengenakan seragam merah. Sementara itu bagi segelintir pemain, perjalanan ke negeri Koala menjadi perjalanan yang tidak bisa mereka lupakan.

Sumber: FFT, Red Cafe