Foto: edp24.co.uk

1.500 pertandingan telah dimainkan oleh Sir Alex Ferguson sejak ia masuk ke Manchester United pada 6 November 1986 hingga pertandingan terakhirnya pada 19 Mei 2013. Dari jumlah pertandingan tersebut, terdapat beberapa laga yang menghadirkan kesan tersendiri bagi sang manajer. Ada yang menggembirakan, ada juga yang berakhir menyedihkan. Bahkan ada juga laga yang membuat Sir Alex Ferguson begitu kesal. Salah satunya yang pernah terjadi pada 9 April 15 tahun lalu.

Manchester United bersiap menghadapi Norwich City dalam lanjutan Premier League musim 2004/2005 di stadion Ewood Park. Laga ini sangat spesial bagi Ferguson karena menjadi laga ke-500 dirinya bersama Manchester United di kompetisi Premier League.

Di atas kertas, laga ini seharusnya mudah bagi United. Mereka berada di papan atas dengan menempati posisi ketiga di belakang Chelsea dan Arsenal. Sebaliknya, Norwich adalah penghuni posisi terakhir klasemen Premier League. Mereka hanya satu kali menang sejak Desember 2004.

The Canaries hanya mendapat lima poin dari 14 pertandingan yang mereka jalani sebelum bertemu dengan United. Sir Alex Ferguson juga sedang dalam kondisi yang tidak begitu baik. United memang mendapatkan lima poin dari tiga laga terakhir mereka, namun lini depan mereka bermasalah karena hanya mencetak satu gol dari tiga pertandingan tersebut. Meski begitu, United tetap memiliki kualitas pemain yang jauh lebih baik dibanding Norwich.

Sayangnya, masalah lini depan United memang tidak bisa dipandang remeh. Hal itu terlihat jelas ketika pertandingan berlangsung. Duet Louis Saha dan Alan Smith terisolasi di depan. Dukungan lini tengah dari Kleberson dan Paul Scholes juga tidak terlalu efektif. Saha bahkan cedera pada menit ke-22 dan digantikan oleh Cristiano Ronaldo.

Kok yang main Saha dan Alan Smith! Lantas di mana Rooney dan Van Nistelrooy? Kedua pemain ini memang menjadi andalan United, namun entah apa alasan Sir Alex untuk mencadangkan kedua pemain tersebut. Van Nistelrooy memang baru pulih dari cedera dan sudah delapan pertandingan tidak mencetak gol, namun mencadangkan Rooney dan Ronaldo pada saat itu adalah keputusan yang menimbulkan pertanyaan. Masalah rotasi juga bisa diperdebatkan karena United tidak punya pertandingan pada tengah pekan.

Kesalahan yang membuat Ferguson akhirnya melepas dua pergantian hanya dalam tempo 45 menit. Selain Saha yang ditarik keluar, Fergie juga menarik Fortune dan menggantinya dengan Wayne Rooney. Pada menit ke-63, Van Nistelrooy masuk menggantikan Kleberson yang membuat United bermain dengan empat pemain menyerang. Sayangnya, serangan mereka juga tidak membuahkan hasil.

Pada pertandingan tersebut, United kalah dengan skor 2-0 dari Norwich. Masing-masing gol Norwich dicetak oleh Dean Ashton dan Leon McKenzie. Berkat hasil ini, mereka bisa bernapas lega karena membuka harapan bisa keluar dari zona degradasi sekaligus memutus rentetan lima kekalahan beruntun.

“Ini hasil yang luar biasa. Saya katakan pada awal laga kalau kami akan menang. Saya senang bahwa kami menang dengan cara yang meyakinkan dan penuh dengan permainan yang hebat, kata manajer mereka, Nigel Worthington.

Bagi United, kekalahan ini membuat harapan mereka untuk meraih gelar Premier League semakin kecil. Kekecewaan jelas hadir karena mereka semakin dekat dengan puasa gelar liga dalam dua musim beruntun. Sesuatu yang saat itu belum pernah terjadi di era Sir Alex Ferguson. Rasa kecewa Fergie bisa terlihat dari penolakan dia untuk mengikuti wawancara dengan media. Bahkan menemui MUTV saja, ia tidak mau. Momen itu menjadi pertama kalinya Sir Alex tidak mau wawancara dengan stasiun tv klub usai menjalani pertandingan.

“Kami tidak bermain dengan baik dari awal hingga akhir. Jika kita tidak mencetak gol, dan membiarkan lawan mereka membuat dua gol, maka itu adalah hari yang sangat memalukan,” kata Gary Neville.

Musim 2004/2005 menjadi musim terburuk yang pernah dialami Manchester United. Mereka mengakhiri musim dengan menempati posisi tiga di Premier League, kalah di final Piala FA, kalah di semifinal Piala Liga, dan tersingkir pada babak 16 besar Liga Champions. Bahkan Community Shield saja tidak bisa mereka raih pada awal musim karena kalah melawan Arsenal.