Foto: Bleacher Report

Duel Manchester United melawan Liverpool baru akan dilangsungkan Selasa, 23 Agustus 2022, dini hari WIB. Namun, gaung kedua pertandingan akbar antara dua kesebelasan besar di Inggris tersebut sudah mulai terdengar sejak pekan ini.

Melihat performa kedua tim musim lalu, Liverpool tampak lebih diunggulkan. Dua kemenangan, dengan keduanya berakhir agregat 9-0, membuat Si Merah dari Merseyside diyakini bisa meraih tiga poin.

Namun, jika melihat catatan pertandingan musim ini, kedua kesebelasan tampaknya akan bermain imbang. Pasalnya, baik United maupun Liverpool sama-sama tidak dalam performa yang meyakinkan dalam dua laga menghadapi lawanny amsing-masing.

Berbicara soal persaingan kedua kesebelasan, banyak sekali momen-momen penting yang hadir tiap kali keduanya bertemu. Saking sengitnya rivalitas mereka terkadang bisa membuat beberapa orang kerap membenci satu sama lain. Berikut beberapa momen kebencian yang pernah terjadi dalam rivalitas United dan Liverpool.

Wayne Rooney dan Kebenciannya

Tiap kali Wayne Rooney mencetak gol ke gawang Liverpool, maka akan ada perayaan emosional yang keluar dari dirinya. Wajar, mengingat dia adalah penggemar Everton. Momen ketika United bisa mengalahkan Liverpool merupakan sesuatu yang selalu ia tunggu. Aksi menempelkan kedua tangan di telinga, teriakan di depan kamera, adalah beberapa momen yang menunjukkan kebenciannya terhadap sisi merah Merseyside.

“Saya tumbuh dengan membenci Liverpool dan itu tidak akan berubah. Seluruh keluarga saya adalah penggemar Everton,” tuturnya.

Tidak Ada Baju United di Rumahku

Dalam sebuah tayangan televisi, seorang kru film mengunjungi rumah Steven Gerrard. Disana, sang kapten menunjukkan beberapa kaus yang dia dapat dari hasil bertukar dengan pemain lain. Seperti yang sudah bisa ditebak, tidak ada jersey United di sana.

“Dari kecil saya sudah diajari untuk tidak suka Manchester United. Hal itu sudah ditanam dalam otak kami yang kemudian mengeraskan diri kami sebagai penggemar Liverpool,” katanya.

“Selama lebih dari 26 tahun saya terdorong untuk menunjukkan kemarahan kepada mereka karena United adalah musuh. Jersey mereka adalah satu-satunya yang tidak saya izinkan di rumah saya. Saya punya banyak koleksi baju yang saya dapat dari hasil tukar menukar dengan pemain lain tapi tidak ada yang dari United,” tuturnya menambahkan.

Gerrard memang sering berapi-api ketika menghadapi Setan Merah. Bahkan terkadang ia lepas kontrol seperti apa yang terjadi di Anfield pada 2015.

Menjalar ke Tim Nasional

David James pernah berujar kalau rivalitas United dengan Liverpool itu sangat unik. Saking uniknya, apa yang terjadi di klub bisa menjalar ketika mereka diminta mengganti kostum mereka menjadi kostum tim nasional.

“Sebelum bergabung dengan Liverpool, rivalitas United dan Liverpool sangat asing di telinga. Tapi semenjak saya bergabung, kebencian menjadi sesuatu yang biasa. Saya masih ingat ketika melakukan perjalanan bersama tim nasional, para pemain Liverpool akan berpisah dan makan dalam satu meja, dan para pemain United di meja lainnya. Ada ketegangan di sana dan kami saling menghindari,” kata James.

Ingin Satu Tapi Yang Patah Dua

Jika ada satu pernyataan paling gila yang menunjukkan kebencian kepada United, mungkin ucapan Neil Ruddock ini akan masuk dalam daftar. Dalam sebuah laga tim cadangan antara United dengan Liverpool, ia mematahkan kedua kaki Andy Cole yang merupakan penyerang utama United saat itu. Tanpa ada rasa bersalah, Neil justru menyebut kalau tekel itu adalah tekel yang hebat.

“Pada dasarnya saya senang menerjang Andy Cole. Saya tahu kalau saya tidak pantas melakukan hal tersebut tapi saat itu dia membuatku kesal. Kalau boleh jujur, saya hanya ingin mematahkan satu kakinya saja. Saya tahu kalau itu bukan tindakan cerdas, tapi itu tekel hebat,” kata Neil.

Tekel tersebut sempat membuat Cole absen panjang dan hanya bermain 10 kali di Premier League. Produktivitas golnya juga menurun dengan hanya mencetak tujuh gol setelah pada musim sebelumnya (1995/1996) ia berhasil mencetak 13 gol.

***

Selain yang sudah disebutkan di atas, masih banyak lagi pertunjukkan saling benci dalam rivalitas United dengan Liverpool. Gary Neville dengan aksinya pada 2005, lalu insiden rasis dan perayaan Patrice Evra di depan Luis Suarez adalah beberapa momen lainnya.