Foto: BBC

Pertandingan Manchester United melawan Brentford akan menjadi laga spesial bagi penggawa anyar kita, Christian Eriksen. Untuk pertama kalinya, ia akan kembali ke Brentford Community Stadium setelah ia sempat menjadikannya rumah selama kurang lebih enam bulan.

Brentford jelas punya arti bagi pemain asal Denmark ini. Di tengah keraguan pasca insiden Euro 2020, klub promosi musim lalu ini datang dan menyelamatkan kariernya yang nyaris berakhir. Ia memainkan peran besar dalam skuad asuhan Thomas Frank tersebut dan berkontribusi dalam lima gol dari 11 pertandingan.

Eriksen adalah nama terbaru yang langsung bertemu mantan klubnya sesaat setelah ia hengkang ke United. Selain dirinya, tercatat ada lima pemain yang mengalami nasib serupa. Beberapa dari mereka tidak disambut dengan baik.

Teddy Sheringham

United merekrut Teddy dari Tottenham Hotspur sebagai pengganti Eric Cantona yang pensiun pada 1997. Takdir sepertinya ingin membuat mereka bertemu kembali karena keduanya langsung berjumpa pada pekan pertama liga musim 1997/1998.

White Hart Lane tampak bak neraka bagi Teddy. Sorakan dan olok-olok terus berdatangkan ke arahnya. Apalagi setelah dia gagal menendang penalti. Akan tetapi, Teddy lah yang tertawa paling akhir karena United sukses mengalahkan Spurs dengan skor 2-0. Yang menarik, Teddy dan Spurs kembali merajut cinta empat tahun kemudian.

Rio Ferdinand

Mantan bek tengah termahal dunia ini langsung berjumpa klub lamanya Leeds United, delapan pekan setelah diresmikan sebagai penggawa anyar Setan Merah. Mengingat rivalitas kedua kesebelasan, sudah pasti sambutan tidak ramah diberikan kepada pendukung Elland Road.

Rio Who?” dan “Judas” adalah tulisan-tulisan yang digunakan untuk mengintimidasi Rio. Secara tidak langsung, taktik ini berhasil karena United kalah 1-0 akibat gol dari Harry Kewell. Mereka boleh saja tertawa menghina Rio, namun pada akhir musim Rio sukses meraih gelar liga Inggris pertamanya.

Louis Saha

Penyerang Prancis ini menjadi sosok kesayangan Fulham karena kontribusinya membawa The Cottagers promosi ke Premier League pada musim 2001/2002. Musim terbaik Saha hadir pada 2003/2004 ketika ia membuat 13 gol di liga dari 21 laga.

Akan tetapi, ia kemudian hengkang ke United pada bursa transfer musim dingin. Selang sebulan setelah perekrutannya, Saha kembali ke Loftus Road dengan seragam berbeda. Di sana, Saha mendapat teriakan, sorakan, hingga makian dari para pendukung Fulham. Belum habis kekesalan mereka melihat pahlawannya pindah, Saha tampak membuat luka mereka semakin pedih ketika mencetak gol 15 menit setelah pertandingan dimulai dan merayakannya. Sayangnya, Fulham sukses memaksakan laga ini berakhir imbang 1-1.

Antonio Valencia

Bagi Sir Alex Ferguson, sosok Antonio Valencia cukup untuk menggantikan Cristiano Ronaldo yang hijrah ke Real Madrid. Ferguson menilai tinggi pemain ini sehingga tidak butuh waktu lama untuk merekrutnya dari Wigan Athletic.

Valencia dan Wigan kembali bereuni di DW Stadium pada pekan kedua musim 2009/2010. Berbeda dari tiga pemain sebelumnya, sambutan kepada pemain Ekuador ini cenderung hangat meski ada beberapa kali sorakan tiap kali ia membawa bola. Pada pertandingan itu, United menang 5-0 dengan Valencia membuat satu assist.

Memphis Depay

Penampilan apik selama Piala Dunia 2014 dan keberhasilan menjadi top skor Eredivisie musim sebelumnya bersama PSV, menjadikan Memphis Depay sebagai incaran utama United pada rezim kedua Louis van Gaal.

Pemain yang sekarang bermain di Barcelona ini membantu United berkat dua golnya ke fase grup Champions League 2015/2016. Pada babak penyisihan, Memphis kembali berjumpa dengan klub lamanya tersebut dan mencetak satu gol meski pada akhirnya United kalah dari PSV dengan skor tipis 2-1.