Foto: Twitter

Tidak hanya karena tiga golnya, penampilan Wayne Rooney bahkan sudah mencolok sejak pertama kali dirinya masuk ke lapangan. Hal ini tidak lepas dari robeknya bagian leher jersey Rooney yang ia kenakan.

Perekrutan Wayne Rooney pada tenggat bursa transfer 2004 merupakan salah satu transfer cerdas yang pernah dilakukan oleh Manchester United. Kedatangannya saat itu langsung memberikan dampak positif bagi Setan Merah yang sempat terseok-seok pada awal musim kompetisi.

Berbicara soal Rooney maka berbicara tentang gol. Dia adalah pemegang status sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub. Tidak hanya itu, Wazza menjadi pemain yang bisa mencetak gol terbanyak di satu stadion. Dia juga masih menjadi pencetak gol terbanyak dalam pertandingan derby.

Laga pertama Rooney pun langsung dihiasi dengan gol. Sebuah pertandingan melawan klub asal Turki dalam pertandingan yang terjadi 28 September 14 tahun yang lalu.

United sebenarnya melakukan perjudian saat membeli Rooney. Bayarannya terhitung mahal untuk remaja berusia 18 tahun. Tidak hanya itu, dia datang ke United dalam kondisi kaki yang cedera. Tulang metatarsalnya patah selepas membela Inggris di Euro 2004. Datang dengan kondisi tidak bugar membuat Fergie menunda untuk memberikan debut kepada Wazza.

Benar saja, tim medis meminta Rooney untuk absen selama empat pekan setelah kedatangannya. Tenggat waktu ini terbilang cukup lama mengigat Fergie memprediksi kalau rekrutan anyarnya tersebut hanya membutuhkan istirahat selama dua sampai tiga minggu saja.

Rooney bisa saja menjalani debut pertamanya pada 25 September ketika United mengalahkan Tottenham Hotsspur. Akan tetapi, Ferguson tidak ingin mengambil risiko. Ia kemudian menggaransi Rooney kalau laga melawan Fenerbahce akan menjadi pertandingan pertamanya.

“Sebenarnya saya sudah bisa bermain melawan Spurs, namun manajer meminta saya bermain di Liga Champions melawan Fenerbahce. Saya sudah tidak sabar dan tidak bisa menahan diri karena saya ingin cepat-cepat untuk bermain. Tapi di sisi lain saya juga gugup dan sulit makan jelang debut saya,” tutur Rooney kepada Inside United.

Hanya 17 menit bagi Rooney untuk memukau dunia, setidaknya itu kata Steve Bower yang bertugas sebagai komentator pertandingan di MUTV. Van Nistelrooy yang bergerak di lini tengah, memberikan umpan terobosan kepada Rooney yang bergerak ke half space kiri. Tidak butuh waktu lama untuk Rooney mengecoh Rustu untuk membuat gol pertama.

Gol kedua dibuat 11 menit berselang. Menerima bola dari Ryan Giggs di lini tengah, Rooney melakukan tipuan sebelum menendang keras ke pojok gawang Rustu. Mencetak dua gol membuat Rooney semakin percaya diri untuk menambah satu lagi golnya melalui tendangan bebas.

“Untuk gol ketiga, saya sebenarnya melihat Giggs sudah siap untuk menendang tetapi saya berkata kalau saya bisa memasukannya. Dan itu (gol) terjadi. Mencetak tiga gol di partai debut sangat luar biasa. Segalanya terasa nyata. Saya membuat tiga gol. Sesuatu yang tidak akan saya lupakan karena malam itu sangat istimewa untuk saya.

Kostum Yang Sempit

Tercermin jelas betapa Rooney sangat menggebu-gebut jelang debutnya. Ia sudah tidak sabar untuk bermain. Seolah-olah ia ingin menunjukkan kepada publik Old Trafford kalau dia memang spesial.

Ia bahkan sudah menjadi center of attention sebelum pertandingan. Di saat para pemain lain mengenakan jersey dengan rapi, Rooney justru mengenakan kaus dengan robekan kecil di bagian lehernya.

Beberapa waktu yang lalu ia mengungkapkan alasan kenapa jersey-nya sobek di bagian leher. Dalam Podcast United saat itu, ia berkata kalau saat itu kaus yang ia pakai terlalu sempit terutama di bagian leher sehingga dia tidak merasa nyaman.

“Kaus saya sangat sempit sehingga saya memutuskan untuk merobeknya. Saya cedera dua setengah bulan, jadi saya melakukan banyak pekerjaan di gym dan leher saya tidak muat di bagian atas. Sangat ketat sehingga saya harus merobeknya,” kata Rooney.

Kaus sempit itu ternyata membawa keberuntungan karena Rooney berhasil mencetak tiga gol. Tiga gol yang menunjukkan penyelesaian akhirnya yang luar biasa.

Layaknya pusaka yang harus dijaga keagungannya, jersey tersebut pun disimpan baik-baik oleh pihak klub. Sampai sekarang, baju tersebut masih terpampang di Museum Old Trafford.