Meski mencoba membantah, namun intuisi sang istri ternyata benar adanya. Van Gaal kemudian pulang sambil menahan tangisnya.

Musim 2015/2016 seharusnya menjadi musim yang menyenangkan bagi Manchester United. Ketika itu, mereka berhasil meraih trofi untuk pertama kalinya setelah dua tahun absen. Gelar Piala FA berhasil mereka raih setelah pada laga final mereka mengalahkan Crystal Palace dengan skor 2-1 dalam sebuah pertandingan yang berjalan hingga tambahan waktu.

Sayangnya, gelar tersebut terasa hambar. Terutama untuk sang manajer Louis van Gaal. Trofi tampaknya tidak cukup membuatnya terhindar dari pemecatan. Selang dua hari kemudian, ia resmi dipecat oleh klub yang mulai tertarik untuk mengambil sosok serial winner lain, Jose Mourinho.

Meski mendapat trofi, namun manajemen dan suporter merasa tidak puas dengan tim Van Gaal saat itu. Mereka hanya finis di posisi lima klasemen Premier League. Mereka juga gagal lolos dari fase grup Liga Champions. Yang paling menyedihkan, United hanya sanggup membuat 49 gol di liga. Jumlah yang hanya lebih baik lima gol dari Newcastle United yang terdegradasi pada akhir musim.

Suara-suara sumbang terkait pemecatan Van Gaal sebenarnya sudah tercium sejak Februari. Namun beberapa kali Van Gaal membantah dan mengaku telah mendapat jaminan dari manajemen klub yang saat itu dipegang oleh Ed Woodward.

Di saat dirinya terus menyangkal, ada satu orang yang saat itu hakul yakin kalau Van Gaal cepat atau lambat akan dipecat oleh United. Dialah sang istri, Truus. Dia merasa kalau suaminya sudah tidak dihargai lagi oleh United setelah melihat dua legenda United, Sir Alex Ferguson dan Sir Bobby Charlton tidak pernah lagi menyapanya dari dekat. Dari sini, intuisi sang istri bermain.

“Saya tahu kalau Louis akan dipecat. Saya merasakannya. Kami punya ruang rapat kecil di sana dan selalu menyenangkan untuk mengobrol bersama orang-orang seperti Sir Alex dan Sir Bobby di sana. Tapi suatu hari, tiba-tiba mereka berhenti menyapa kami dan hanya melambaikan tangan dari jauh. Sejak saat itu aku merasa ada yang salah. Intuisi dari seorang perempuan,” ujarnya.

Truus bahkan kesal karena Van Gaal masih menyangkal dan merasa kalau United akan tetap mempertahankannya. Bahkan Truus sempat membanting pintu apartemen tempat mereka tinggal karena tidak dipercaya oleh sang suami. Baru ketika vonis pemecatan resmi datang, Van Gaal tidak bisa melakukan apa-apa.

“Suatu waktu Louis berkata, ‘Hai, ini Louis. Kamu bisa pulang, kamu benar.’ Suaranya pecah dan ketika saya melihat dia, dia menangis. Saya memeluknya dan saya juga ikut menangis bersamanya,” kata Truus menambahkan.

Komentar Truus ini muncul dalam film dokumenter berjudul “LOUIS” yang rilis akhir tahun 2022 lalu. Film tersebut mengisahkan tentang karier Van Gaal yang bergelimang trofi bersama tim-tim yang pernah ia asuh. Sayangnya, ia tidak bisa mengeluarkan magisnya di United.

“Sulit dipercaya karena saya melatih klub terkaya di dunia tapi saya tidak bisa mendapat pemain yang saya mau. Saya menjadi manajer dan semuanya berjalan mengecewakan. Pemain saya sebagian besar sudah berusia di atas 30 tahun,” kata Van Gaal.

Dalam film tersebut, ada rekaman juga ketika Van Gaal melakukan panggilan video dengan Wayne Rooney. Top skor sepanjang masa United itu mengaku kecewa karena ia merasa United sebenarnya sudah punya rencana yang bagus bersama Van Gaal.