Jika diminta menyebutkan siapa yang berkontribusi besar bagi kejayaan Manchester United di era Liga Primer, tentu saja muncul nama Sir Alex Ferguson. Menjabat selama 20 tahun sebagai manajer United, pelatih asal Skotlandia itu sukses membuat United menjadi tim yang ditakuti di Inggris, bahkan di Eropa. Raihan 38 trofi tampaknya akan sulit dikalahkan oleh manajer-manajer United setelahnya. Namun, bukan berarti Fergie tidak pernah melakukan kesalahan. Lantas, apa sebenarnya penyesalan Ferguson?

United berhadapan dengan tim asal Inggris lainnya, Chelsea, pada pertandingan final yang dihelat di Moskow. Secara mengejutkan, Fergie tidak mencantumkan nama pemain asal Korea Selatan itu. Padahal, Park bermain baik sepanjang musim itu. Di ajang Liga Champions, ia bermain sebanyak sembilan kali dan mencetak satu gol. Fergie lebih memilih untuk menduetkan Michael Carrick dengan Owen Hargreaves pada pertandingan itu.

Park bermain 90 menit penuh tanpa terlihat kelelahan pada pertandingan besar sebelumnya, dua leg babak semi final melawan Barcelona dan dua leg babak perempat final melawan AS Roma, Kala berhadapan dengan Barca, Park bermain luar biasa dengan mampu menyulitkan Lionel Messi mengembangkan permainannya. Park didaulat sebagai Man of the Match dan berlari sejauh 12 km sepanjang pertandingan.

“Untuk menang di kejuaraan kompetisi Eropa adalah sesuatu yang fantastis. Itu merupakan tim yang hebat dari sekumpulan pemain dengan perilaku hebat mengenai mereka dan itu bagus, skuat yang kuat,” ujar Fergie.

“Masalah saya dalam final 2008 itu, mungkin saya menyesali itu sekarang, ketika saya meninggalkan Park Ji-Sung untuk laga final. Dia bermain dengan peran yang sungguh hebat dan itu masalahnya ketika Anda mencapai final.”

Fergie memang terkenal kejam dalam pengambilan keputusan saat pertandingan penting seperti itu. Banyak yang tidak menduga bahwa Park akan ia kesampingkan. Fergie juga pernah melakukan hal serupa pada pertandingan final Liga Champions 2011. Pada pertandingan yang digelar di Wembley itu, United harus berhadapan dengan raksasa Spanyol, Barcelona yang tengah diasuh Pep Guardiola. United kalah 1-3 usai Lionel Messi, Pedro, dan David Villa menyarangkan masing-masing satu gol ke gawang Edwin van Der Saar.

“Di Wembley tahun 2011 saya melakukan hal yang sama dengan Dimitar Berbatov dan dia menanggapinya dengan buruk. Dia tidak pantas mendapat itu. Tak seorang pemain yang pantas di coret di laga final,” ungkap pria 75 tahun itu.

“Itu sebabnya kami berusaha keras dalam seminar Eropa dengan para pelatih untuk mencoba mendapatkan 11 pergantian di laga final. Anda punya pemain empat sampai lima yang duduk di bangku cadangan yang bisa membuat kontribusi fantastis untuk mencapai ke sana,” tambahnya.

Awalnya, Park diprediksikan akan mampu menghadang barisan lini tengah The Blues yang diperkuat Frank Lampard, Michael Essien, dan Michael Ballack. Bermain tanpa Park, United akhirnya mampu menundukan Chelsea setelah bermain imbang 1-1 hingga perpanjangan waktu. Jika United kalah pada pertandingan itu, mungkin Fergie akan dikecam dan lebih menyesali keputusannya itu. Jadi, sudah tahu kan apa salah satu penyesalan Ferguson selama ini?