Bruce! Yes! Unbelievable!

Kalimat di atas merupakan penggalan kalimat yang keluar dari komentator Barry Davies saat Steve Bruce mencetak gol kemenangan United melawan Sheffield Wednesday tepat 30 tahun yang lalu. Sebuah pertandingan besar yang kemudian masuk dalam buku sejarah United sebagai salah satu pertandingan terbaik mereka.

Musim 1992/1993 adalah musim ke-26 dimana United datang dengan membawa status belum pernah lagi menjuarai Liga Inggris sejak 1967. Sebuah ironi mengingat kesebelasan ini dianggap sebagai sebuah tim besar baik di kompetisi domestik maupun Eropa. Tidak hanya itu, bagi Sir Alex Ferguson, ini menjadi musim keenam dia menghadapi tuntutan suporter untuk membuka puasa gelar liga tersebut.

Awal buruk kembali mereka rasakan. United hanya punya satu angka dari tiga laga pembuka. Sampai pada akhirnya mereka hanya tertinggal satu poin dari pimpinan klasemen sementara Aston Villa ketika memasuki tanggal 10 April 1993 atau hari dimana United akan bertanding melawan Sheffield Wednesday.

Laga itu sendiri penuh dengan drama. Wasit utama yaitu Mike Peck mengalami cedera di tengah pertandingan. Akhirnya ia harus digantikan oleh John Hilditch. Lalu pada menit ke-65 sebuah kesalahan konyol Paul Ince membuat Sheffield mendapat hadiah penalti yang diubah menjadi gol oleh john Sheridan.

Teater Impian terdiam. Sisa 25 menit United mencoba untuk membongkar pertahanan rapat Sheffield yang dipimpin oleh sang mantan, Viv Anderson. Barulah pada menit ke-86 kebuntuan pecah ketika Bruce menyundul bola ke pojok atas gawang Nigel Worthington. Skor 1-1.

Gol itu pun memantik kepercayaan diri para pemain untuk terus memberi gempuran demi gempuran ke gawang Sheffield. Apalagi mereka mendapat keuntungan dengan lamanya waktu normal yang diberikan akibat cederanya Peck dan banyaknya pemain yang meminta perawatan dari tim medis.

United terus menekan, Sheffield terus menghalau serangan. Sampai pada akhirnya pada menit ke-96 sebuah momen besar terjadi. Sepak pojok Ryan Giggs dihalau pemain Sheffield dan bola kembali kepadanya. Giggs kali ini melepas umpan silang yang justru tidak menemui sasaran. Bola yang bergulir kemudian diambil oleh Pallister. Sang raksasa memilih melakukan crossing yang dibelokkan oleh pemain belakang Sheffield. Upaya halauan tersebut justru menjadi assist untuk Bruce yang mencetak gol keduanya.

“Sebuah assist yang bagus. Jika melihatnya rekamannya kembali, saya seperti mengumpan ala David Beckham. Bola jatuh ke Bruce dengan sempurna dan dia menyarangkan bola dengan baik,” kata Pallister.

Yang terjadi selanjutnya tentu sebuah kenangan yang lekat di ingatan. Ferguson dan Brian Kidd turun ke lapangan untuk meluapkan ekspresi kegembiraan. Tidak hanya itu, gol ini juga dianggap sebagai cikal bakal lahirnya Fergie Time yang legendaris.

“Pada malam itu, saya melihat kembali babak kedua dan mencatat berapa menit waktu yang hilang akibat cedera dan pergantian pemain. Jika mau dilihat secara detail, tambahan waktu seharusnya berjumlah 12 menit,” kata Ferguson dalam buku autobiografinya.

Skor akhir dimenangkan United 2-1. Memang, gelar Liga Inggris belum diraih karena pertandingan masih menyisakan lima laga. Namun oleh beberapa penggemar, pertandingan melawan Sheffield Wednesday ini dianggap sebagai titik awal dari keyakinan mereka kalau gelar Liga Inggris bisa mereka raih.