Pekan lalu, Arsenal di luar dugaan takluk 0-4 melawan Liverpool pada lanjutan Premier League. Belum hilang rasa sakit akan kekalahan tersebut, para penggemar Arsenal sudah kembali diingatkan oleh sejarah buruk yang mereka alami pada 28 Agustus enam tahun silam. Ketika itu, Meriam London mengalami pembantaian yang lebih memalukan.

Siang itu berjalan seperti biasa bagi Manchester United dan Arsenal. Persiapan dilakukan oleh kedua kesebelasan mengingat partai ini bertitel Big Match. Media-media cetak penasaran dengan apa yang akan dilakukan United mengingat dua jam sebelumnya, Manchester City berpesta di markas Tottenham Hotspur.

United datang dengan rasa percaya diri tinggi mengingat pada dua laga sebelumnya mereka meraih kemenangan. Sir Alex Ferguson menurunkan duet Rooney dan Welbeck di lini depan sementara di lini tengah Fergie menurunkan Tom Cleverley dan Anderson. Sementara Arsenal datang dengan kondisi belum meraih kemenangan setelah ditahan Newcastle tanpa gol dan dikalahkan Liverpool 0-2 di London. Mereka juga sudah kehilangan Samir Nasri dan Cesc Fabregas yang hijrah.

Arsenal yang ketika itu masih diperkuat Robin Van Persie langsung mengambil serangan. Kedua kesebelasan sama-sama saling memberikan ancaman. Bahkan bisa dikatakan Arsenal lebih mendominasi permainan ketimbang United. Akan tetapi pada menit ke-22, pembantaian Arsenal baru dimulai.

Dalam proses tendangan sudut, Danny Wellbeck membuka keunggulan United. Beberapa menit kemudian Arsenal mendapatkan hadiah penalti setelah Theo Walcott dijatuhkan Jonny Evans. Sayangnya eksekusi Robin van Persie bisa digagalkan David De Gea. Ashley Young kemudian menambah gol dengan tendangan jarak jauhnya. Wayne Rooney kemudian mencetak gol pada menit ke-41 melalui tendangan bebas. Jelang akhir babak pertama, Theo Walcott memperkecil kedudukan.

Wazza kembali memperlihatkan kelihaiannya mengeksekusi tendangan bebas pada menit ke-64. Setelah gol Rooney tersebut, lini belakang Arsenal mulai berantakan. Park Ji Sung mencetak gol sesaat setelah dia masuk sebagai pemain cadangan. Setelah itu Nani merubah papan skor menjadi 6-1 setelah bola chipnya tidak bisa dijangkau Wojciech Szczesny. Meriam London masih mencoba untuk memberikan perlawanan ketika Robin Van Persie membuat gol pada menit ke-74.

Setelah gol RVP tersebut, Arsenal justru tambah menderita. Carl Jenkinson diusir Howard Webb karena melanggar Hernandez. Theo Walcott kemudian menjatuhkan Patrice Evra di kotak penalti. Rooney melengkapi Minggu siang itu dengan hattrick nya pada menit ke-82, sebelum Ashley Young melengkapi pesta United di masa injury time babak kedua.

Skor pertandingan berakhir dengan angka delapan bagi United dan dua untuk Arsenal. Fergie kemudian memuji para pemainnya yang tampil rileks menghadapi lawannya tersebut. Sementara The Proffesor hanya bisa kecewa dan pasrah mengingat kekalahan tersebut menjadi yang paling memalukan sepanjang sejarahnya memimpin Arsenal.

Sayangnya pada akhir musim Manchester United hanya puas finis di posisi kedua karena kalah selisih gol dari sang juara Manchester City. Sedangkan setelah kekalahan ini Arsenal perlahan-lahan mulai bangkit meski kerap tidak konsisten pada beberapa pertandingan. The Gunners finis di posisi ketiga kompetisi Premier League.

Formasi Kesebelasan

Manchester United: David De Gea, Chris Smalling, Phil Jones, Jonny Evans, Patrice Evra, Luis Nani (Ryan Giggs), Tom Cleverley, Anderson (Park Ji Sung), Ashley Young, Wayne Rooney, Danny Welbeck (Javier Hernandez)

Arsenal: Wojciech Szczesny, Carl Jenkinson, Johan Djorou, Laurent Koscielny, Armand Traore, Aaron Ramsey, Francis Coquelin (Alex Oxlaide Chamberlain), Tomas Rosicky, Theo Walcott (Henry Lansbury), Robin Van Persie (Marouane Chamakh), Andrey Arshavin