Setelah melakukan transfer yang dianggap gagal ketika merekrut Laurent Blanc pada 2001, Sir Alex Ferguson pernah mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan pernah merekrut lagi pemain yang telah berusia 30 tahun atau lebih. Manajer legendaris tersebut menganggap bahwa pemain tua tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.

Akan tetapi enam tahun berselang, Fergie seperti melanggar sumpahnya. Pada Januari 2007, pria berkepala plontos datang bersamanya dalam konferensi pers. Fergie datang bersama pria yang akan diperkenalkan sebagai pemain baru United. Pemain tersebut bernama Henrik Larsson yang akan bermain selama 10 minggu di kota Manchester.

Dalam skuatnya saat itu, Fergie sebenarnya sudah memiliki empat striker. Namun dari empat striker yang dimilikinya (Rooney, Saha, Smith, Solskjaer), tiga pemain yang berhuruf depan ‘S’ memiliki riwayat cedera yang akut. Namun, alasan cedera tentu tidak bisa diterima akal sehat mengingat Larsson kerap menderita cedera plus ditambah usianya yang sudah memasuki 35 tahun.

Alasan yang diungkapkan Fergie bahkan lebih tidak masuk akal. Ketika ditanya oleh salah satu wartawan mengenai alasan dirinya mendatangkan Larsson, ia hanya menjawab, “Saya mendatangkan Larsson karena dia menjuarai Liga Champions bersama Barcelona.”

Selama di Barcelona, mantan pemain Feyenoord ini hanyalah pelapis bagi trio Samuel Etoo, Ronaldinho, dan Ludovic Giuly. Meski mampu membuat 15 gol, namun penampilannya lebih banyak dimulai dari bangku cadangan. Hal itulah yang membuatnya memilih meninggalkan Barca dan bergabung ke Helsinborg pada 2006 sebelum dipinjam United.

Bersama United, Larsson mampu menjawab keraguan tersebut dengan baik. Sepekan setelah diresmikan, ia mencetak gol dalam debutnya menghadapi Aston Villa pada babak ketiga Piala FA. Penampilannya menghadirkan senyum dari Fergie. Ketika digantikan oleh Ole Gunnar Solskjaer, ia mendapatkan applause dari seisi Old Trafford. Tiga pekan berselang, gol Premier League pertamanya hadir. Ia mencetak gol ketiga dari kemenangan 4-0 Iblis Merah atas Watford.

Penampilannya yang semakin apik di tiap pertandingan, membuat United kepincut untuk membuat dirinya bertahan lebih lama di Manchester. Akan tetapi harapan Iblis Merah tersebut menguap ketika pada 20 Februari Larsson tetap pada komitmennya untuk bermain hanya selama 10 pekan dan akan kembali ke Helsinborg ketika peminjamannya berakhir.

Larsson kemudian memberikan kado perpisahannya kepada publik Manchester dengan cara yang terus diingat sampai kapanpun. Menghadapi Lille pada leg kedua 16 besar Liga Champions, Larsson mencetak satu-satunya gol kemenangan United dalam partai kandang terakhirnya. Gol yang memuluskan langkah United ke babak delapan besar.

“Saya sangat bangga bisa menjadi bagian dari klub ini. Bisa bekerja sama dengan klub seperti Manchester United sangat luar biasa. Namun tentu saja, saya harus pulang,” ujarnya selepas melakoni laga terakhirnya. Total dalam 13 pertandingan ketika Larsson bermain, United mengantongi 10 kemenangan, dan hanya satu kali kalah.

Fergie merasa kecewa karena tidak bisa mempermanenkan Larsson. Dia mengatakan, “Dia adalah seorang yang profesional, sikapnya sangat fantastis bagi kami. Kami ingin ia tetap tinggal tapi dia sudah berjanji pada keluarganya untuk kembali ke Helsinborg dan saya pikir kami harus menghormati itu. Tapi jika saya punya kesempatan, saya akan melakukan segala cara untuk mempertahankannya.”

Januari 2017 lalu, pemilik 37 gol timnas Swedia ini mengatakan bahwa ia menyesal tidak bisa bertahan lebih lama lagi di United. Namun ia mengaku, hari-harinya berada di Manchester sangat mengesankan terutama sikap profesional klub kepada dirinya.

“Satu penyesalan saya adalah tidak bisa lebih lama di Manchester. Jika saya lebih lama, maka saya bisa mendapat medali Premier League. Manchester United adalah klub yang sangat baik. Ketika saya harus menghadiri pembaptisan anak dari salah satu saudara saya, mereka mengirim pesawat khusus kepada saya. Mereka begitu peduli terhadap semua pemainnya,” ujarnya.

Meski memiliki karir singkat di United, Larsson tetap dipuja dan dicinta oleh publik Old Trafford. Ketika dirinya kembali ke teater impian dalam pertandingan persahabatan antara United melawan Europe XI, ia tetap disambut meriah dari seluruh penonton yang menghadiri laga eksebisi tersebut. Dan ketika dirinya diganti Robbie Fowler pada babak kedua, seketika itu juga perjalanan 70 hari Larsson di kota Manchester berakhir.

 

Tulisan ini untuk memperingati Ulang Tahun Henrik Larsson ke 46 yang jatuh pada 20 September kemarin