Foto: Goal.com

Untung ada Park Ji-Sung

Manchester United punya peluang besar untuk mempertahankan trofi liga mereka sekaligus menjadi tim pertama yang bisa menjuarai Premier League empat kali beruntun. Hal ini tidak lepas dari keberhasilan Setan Merah mengalahkan Liverpool pada 21 Maret sepuluh tahun yang lalu.

United butuh tiga poin pada pertandingan ini mengingat jarak mereka dengan Arsenal dan Chelsea hanya terpaut dua angka. Akan tetapi, melawan Liverpool jelas bukanlah pertandingan yang mudah. Skuat asuhan Rafael Benitez tetap dipandang sebagai salah satu tim yang kuat meski perjalanan mereka tidak konsisten untuk mengarungi musim tersebut.

Hal ini diperkuat dengan fakta kalau The Reds selalu menang dalam tiga pertandingan terakhir melawan United di Premier League. Pada pertemuan pertama, mereka menang 2-0 melalui gol yang masing-masing dicetak oleh Fernando Torres dan David Ngog.

Beban mental United semakin parah mengingat beberapa pemain andalan mereka memiliki rekor buruk setiap berjumpa Liverpool. Rooney misalnya, selepas mencetak gol di Anfield pada 2005, ia tidak pernah lagi mencetak gol ke gawang Liverpool. Padahal dia adalah top skor United saat itu dan telah membuat 20 gol dari 20 pertandingan yang ia mainkan.

Selain Rooney, Nemanja Vidic juga menjadi sorotan pada pertandingan itu. Dalam tiga pertandingan sebelumnya melawan Liverpool, penggawa asal Serbia ini selalu pulang dengan membawa kartu merah. Oleh karena itu, timbul pertanyaan apakah Vidic akan membawa kartu merah keempatnya atau tidak.

Dua kekalahan terakhir United atas The Reds dikarenakan ketidak mampuan mereka mengawal Fernando Torres. Hal itu kembali terjadi ketika pertandingan baru berjalan lima menit. Torres dengan leluasa bisa menyundul bola silang kiriman Dirk Kuyt untuk mengecoh Edwin van der Sar. Bayang-bayang kekalahan 1-4 pada musim sebelumnya mulai terngiang kembali dalam benak penggemar Setan Merah.

Beruntung United bisa membalasnya tujuh menit kemudian. Akselerasi Antonio Valencia membuatnya dijatuhkan oleh Javier Mascherano di kotak penalti. Keputusan yang sangat kontroversial dari Howard Webb mengingat kalau dari tayangan ulang saat itu, pelanggaran Valencia terjadi di luar kotak penalti. Namun wasit berkepala botak tersebut memberikan penalti kepada United.

Liverpool tidak bisa menerima keputusan tersebut yang membuat Sir Alex Ferguson dan Rafael Benitez terlihat adu argumen di pinggir lapangan. Kekesalan juga melanda Torres yang ketahuan mencoba menghapus dan merusak titik penalti dengan menendang tanah sekeras-kerasnya. Hal ini membuat dirinya mendapat kartu kuning dari Webb.

Penalti tersebut gagal dieksekusi dengan baik oleh Rooney. Sepakannya terbaca oleh Pepe Reina. Akan tetapi, bola rebound langsung jatuh ke kaki Wazza yang membuatnya tinggal menceploskan bola ke gawang kosong. Gol Rooney ini membuat tensi laga menjadi meninggi. Torres sempat adu argumen dengan Van Der Sar dalam sebuah kesempatan. Meski begitu, skor imbang 1-1 menjadi skor akhir babak pertama.

Pada babak kedua, United lebih banyak mengendalikan serangan ketimbang Liverpool. Gol kedua akhirnya didapat ketika pertandingan memasuki menit ke-60. Kecerdikan Park Ji-Sung sukses membuatnya mencetak gol pertamanya melawan Liverpool setelah memanfaatkan umpan silang Darren Fletcher. Park sendiri bermain gemilang saat itu. Beberapa kali ia merepotkan lini belakang Liverpool melalui kelincahan dan kecepatannya. Ia bahkan sudah mempunyai dua peluang emas dalam kotak penalti yang sayangnya terbuang sia-sia. Untungnya, peluang ketiga berhasil diubah menjadi gol.

Setelah tertinggal, Liverpool berusaha untuk mencari gol penyeimbang. Namun menurut laporan Inside United, dua pemain kunci mereka yaitu Steven Gerrard dan Fernando Torres terkunci oleh lini belakang United. Bahkan Torres tidak lagi mengancam gawang Van der Sar setelah mencetak gol. Pada menit terakhir, mantan penggawa Atletico Madrid ini punya peluang emas ketika mendapat ruang tembak tepat di depan gawang United. Apes baginya, kaki kanannya tidak sempurna menendang bola dan United keluar sebagai pemenang dengan skor akhir 2-1.

“Mengalahkan Liverpool adalah hasil yang sangat berarti. Hasil yang kami dapat pada tiga laga sebelumnya sangat mengecewakan. Namun, hasil pertandingan itu adalah sebuah siklus dan menyenangkan bisa menghentikan laju mereka. Kemenangan yang sangat berarti,” kata Ferguson.

Kemenangan ini membuat United kokoh di puncak klasemen Premier League saat itu dengan 69 poin. Jarak mereka dengan Arsenal tetap dua poin, namun dengan Chelsea jarak keduanya terpaut empat angka. Hal ini tidak lepas dari hasil imbang The Blues di markas Blackburn Rovers.

Sayang, keunggulan ini tidak dimanfaatkan dengan baik. Di sisa tujuh pertandingan, United tersandung ketika bermain melawan Blackburn Rovers dan Chelsea. Hal ini yang membuat posisi mereka kemudian tergusur oleh Chelsea yang akhirnya menjadi juara.