Foto: Toronto Star

Meski sempat bermasalah dengan Sir Alex Ferguson, namun peran Wayne Rooney bagi Manchester United memang sangat besar, khususnya ketika mereka berhasil meraih gelar liga ke-19 pada musim 2010/2011. Satu penaltinya ke gawang Blackburn memastikan trofi tersebut kembali ke Manchester. Beberapa minggu sebelumnya, tepatnya pada tanggal 2 April, Wazza menjadi inspirator kebangkitan permainan Setan Merah.

Kala itu, United sedang berada dalam fase yang sulit memasuki bulan April. Mereka kalah tiga kali dari tujuh laga sepanjang Februari hingga Maret 2011. Dua di antaranya terjadi secara beruntun ketika mereka takluk 1-2 melawan Chelsea dan 1-3 dari Liverpool. Sementara West Ham justru memiliki modal yang cukup baik dimana mereka dalam empat laga belum pernah kalah. Momentum tersebut jelas ingin dijaga oleh skuad Avram Grant untuk membawa Demba Ba cs., keluar dari zona degradasi.

Dalam laga yang berlangsung tepat di jam makan siang, Fergie ketika itu tidak bisa menurunkan beberapa pemain terbaiknya karena mengalami cedera. Selain itu beberapa pemain inti macam Nani, Hernandez, dan Berbatov, diistirahatkan untuk menghadapi Chelsea di Liga Champions empat hari berselang. Sementara West Ham bisa memainkan dua striker utamanya Carlton Cole dan Demba Ba.

Laga sebenarnya berjalan dengan baik untuk United di 10 menit awal. Akan tetapi di menit ke-11 West Ham mendapatkan penalti setelah Evra melakukan hand ball. Tendangan 12 pas berhasil dikonversi dengan baik oleh Mark Noble.

Belum sempat bangkit, lini belakang Setan Merah kembali berantakan setelah Carlton Cole dijatuhkan Vidic di kotak terlarang. Meski dalam tayangan ulang pelanggaran dilakukan di luar kotak penalti, namun Noble kembali mengeksekusi penalti dengan baik untuk membawa West Ham unggul 2-0 di babak pertama.

Fergie yang saat itu memilih menonton dari tribun mendapat kabar ketika Evra mengalami cedera. Tidak membawa satupun pemain belakang, Fergie justru menyuruh Phelan mengganti Evra dengan Hernandez dan menaruh Giggs sebagai bek kiri. Pada menit ke-64, Phelan memasukkan Berbatov untuk menggantikan Park Ji Sung. Pasca masuknya Berbatov, Setan Merah kemudian mendapat gol setelah tendangan bebas Rooney tidak bisa dihalau Robert Green.

Strategi dadakan ala Fergie tersebut justru membuat United tampil jauh lebih baik. Di menit ke-73, Wazza kembali mencetak gol memanfaatkan kelengahan Mathew Upson. Enam menit berselang, Iblis Merah berbalik unggul setelah striker Inggris tersebut kembali mencetak gol melalui titik penalti. Pada menit ke-84, Javier Hernandez memastikan kemenangan United setelah memanfaatkan kelengahan West Ham.

Skor 4-2 bertahan hingga akhir dan membawa Manchester United tetap berada di puncak klasemen. Berselisih delapan poin dari Arsenal yang belum bertanding. Pasca laga Fergie mengungkapkan strateginya yang sempat membuat para supporter United terkejut.

“Kami bermain dengan performa juara. Mereka hanya dua kali menembak untuk mencetak dua gol. Saya merasa bahwa inilah saatnya membuat perubahan. Saya memasukkan Hernandez menggantikan Evra dan menaruh Giggs di bek kiri. Pada saat itu saya berkata tidak masalah jika kebobolan lebih banyak asalkan di akhir laga kami yang menang,” ujarnya.

Bagi Rooney, tiga golnya ke gawang West Ham membuatnya sudah mengumpulkan empat hat-trick pada saat itu. Sepanjang kariernya, mantan pemain Everton ini enam kali mencetak tiga gol dalam satu pertandingan.

Sayangnya kemenangan Setan Merah tersebut harus dibayar mahal. FA menyelidiki rekaman televisi yang memperlihatkan Rooney merayakan gol ketiga sembari mengucapkan kata-kata kasar. FA kemudian menghukum Rooney berupa skorsing dua laga.

“Saya tidak sadar apa yang saya lakukan. Itu hanya ekspresi emosi, sebuah perayaan dari hilangnya beban ketika mencetak tiga gol untuk kembali ke permainan. Setelah itu saya sadar dan saya meminta maaf secepat mungkin. Tentu saja saya salah, tapi saya menerima hukuman ini. Saya berharap rekan setim saya bisa bermain baik pada hari Sabtu dan kami bisa ke final Piala FA,” ujarnya.

Sayangnya, pesan Rooney tersebut tidak bisa dijalankan oleh rekan setimnya dengan baik. United memang menang 2-0 melawan Fulham sepekan berikutnya. Namun ketika melawan City, mereka justru kalah 1-0 yang membuat mereka gagal ke final. Meski begitu, ketiadaan Rooney ternyata tidak berpengaruh dalam keberhasilan mereka meraih gelar liga Inggris ke-19.

Sementara itu, kekalahan tersebut menjadi awal dari keterpurukan West Ham di pekan-pekan selanjutnya. Dari tujuh pertandingan setelahnya, mereka hanya meraih satu poin. Di akhir musim mereka finis di posisi buncit Premier League dan hanya mengumpulkan 33 poin sekaligus terdegradasi setelah sempat enam musim bertahan di level tertinggi.