Sir Alex Ferguson sebelum laga menghadapi WBA. (Foto: huffingtonpost.co.uk)

Kebersamaan selama 26 setengah tahun tersebut akhirnya menemui kata akhir. Pada 19 Mei 2013, Sir Alex Ferguson memainkan pertandingan terakhirnya sebagai manajer Manchester United. The Hawthorns, kandang West Bromwich Albion, menjadi saksi dari laga ke-1500 sang gaffer bersama Setan Merah di semua kompetisi.

Sayangnya, laga terakhir Sir Alex tidak diakhiri dengan kemenangan. Mereka hanya bermain imbang. Akan tetapi, pertandingan tersebut menjadi hiburan tersendiri bagi semua yang menyaksikan secara langsung atau yang menonton melalui layar televisi karena pertandingan ini menghasilkan sepuluh gol dengan skor akhir 5-5.

Laga ini diawali dengan para pemain WBA yang membuat guard of honour kepada para penggawa United. Kemudian, para penggawa United membuat barisan di sebelah barisan pemain WBA untuk menyambut para staf pelatih dan pemain cadangan Setan Merah. Para staf dan pemain cadangan kemudian berdiri lagi di sebelah barisan pemain United untuk menyambut Sir Alex Ferguson. Masuknya Sir Alex Ferguson juga diikuti dengan tepuk tangan meriah dari para suporter WBA.

United punya peluang untuk mengakhiri laga ini dengan mudah. Hanya butuh sembilan menit bagi mereka untuk unggul 2-0 melalui gol Shinji Kagawa dan bunuh diri Jonas Olsson. Pada menit ke-30, Alexander Buttner mencetak gol keduanya bersama United setelah menerima bola dari Tom Cleverley.

The Baggies mulai memberi ancaman lima menit sebelum babak pertama berakhir melalui gol James Morrison. Skor 3-1 menjadi akhir dari babak pertama.

Memasuki babak kedua, Steve Clarke melakukan perubahan. Sebuah pergantian pemain yang nantinya akan memberikan dampak besar pada akhir pertandingan. Sadar kalau lini depannya kesulitan akibat hanya mengandalkan Shane Long, ia memasukkan Romelu Lukaku menggantikan pemain belakang, Liam Ridgewell.

Baru bermain lima menit, Lukaku langsung mencetak gol ketika sepakan pelannya tidak bisa dijangkau dengan baik oleh Anders Lindegaard. Tampak penjaga gawang asal Denmark tersebut menyesali kegagalannya menghalau tendangan pemain Belgia tersebut yang sebenarnya tidak terlalu kuat.

Namun, United tetap ngotot untuk mengakhiri laga ini dengan kemenangan sekaligus sebagai kado terindah untuk Ferguson. Tiga menit setelah gol Lukaku, Van Persie membuat United memperlebar jarak menjadi 4-2. Ini adalah gol ke-26 RVP sekaligus memantapkan posisinya sebagai top skor Premier League musim itu. Pada menit ke-63, Javier Hernandez mencetak gol kelima bagi United.

Sayangnya, ketajaman lini depan United justru tidak diimbangi dengan konsentrasi dan organisasi pertahanan yang baik dari lini belakang. Setelah unggul tiga gol, pemain WBA begitu mudah untuk mengirimkan peluang berbahaya ke kotak penalti United. Olsson dan Lukaku gagal mencetak gol meski mereka mendapat peluang emas.

Petaka bagi United hadir sepuluh menit jelang laga usai. Romelu Lukaku mencetak gol keduanya memanfaatkan umpan Markus Rosenberg. Belum tenang lini belakang United akibat gol ketiga, mereka kembali kebobolan untuk keempat kalinya melalui Youssouf Mulumbu hanya semenit setelah gol Lukaku.

Sadar kalau lini belakangnya tidak beres, Fergie memainkan Rio Ferdinand untuk mengganti Jonny Evans pada menit ke-83. Padahal, tidak sedikit yang berharap Fergie memainkan anak muda bernama Adnan Januzaj yang saat itu berada di bench. Namun sang manajer ingin mempertahankan skor 5-4 ini dengan memperkuat lini belakang.

Apes, tiga menit setelah Ferdinand masuk, Lukaku justru membuat gol ketiganya dan membuat laga berakhir imbang 5-5. Ada raut wajah kecewa dari Fergie setelah melihat gawangnya kebobolan untuk kelima kalinya.

Meski mengecewakan, namun Sir Alex mencoba untuk tersenyum mengingat ia sudah membawa United juara dan ini adalah laga terakhirnya sebagai manajer United. Ia berjalan ke tribun yang diisi 2.500 pendukung United dan memberi salam perpisahan sebelum kembali ke ruang ganti pemain.

“Manajer sebenarnya ingin meraih kemenangan. Namun, dari apa yang kami perlihatkan sepanjang musim ini, saya yakin ia akan pensiun dengan lega dan puas,” kata Michael Carrick.

Bagi West Brom, hasil imbang ini membawa mereka finis di tempat kedelapan klasemen akhir Premier League, posisi tertinggi yang pernah mereka raih. Steve Clarke pun merasa bahagia dengan skor ini dan tidak lupa mendoakan Ferguson ke depannya.

“Saya tidak yakin Sir Alex suka dengan hasil ini, tapi bagaimana pun juga saya mendoakan yang terbaik untuknya,” tuturnya.