Foto: Indosport

Diberitakan akan ke Manchester United, eh ternyata itu Cuma berita hoaks.

Meski tidak ada di kalender masehi, namun tanggal 1 April kerap diperingati sebagai April Mop atau April Fools Day. Pada tanggal tersebut, setiap orang boleh berbohong atau mengeluarkan lelucon kepada orang lain tanpa dianggap bersalah. Tujuannya ya hanya untuk mempermainkan orang-orang yang dianggap mudah untuk ditipu.

Entah darimana asalnya April Mop ini bisa muncul dan terkenal hingga sekarang. Sejarahnya masih cenderung simpang siur meski mereka sudah pasti berasal dari budaya barat. Sebagai contoh, Prancis dan Spanyol mempunyai versinya masing-masing mengenai terciptanya April Mop ini.

April Mop juga kerap menyerang dunia sepakbola. Pada 1 April 2002, Charlton Athletic mengejutkan suporternya saat itu dengan rencana mereka untuk mengubah logo mereka. Pada 2015, kesebelasan MLS, Orlando City, mengumumkan kalau mereka akan mengubah rumput lapangan mereka menjadi berwarna ungu. Kedua contoh di atas sukses membuat para penggemarnya tertipu.

Sepakbola Asia Tenggara juga pernah merasakan kesalnya dikerjain pada tanggal 1 April. Kejadiannya pada tahun 1984. Harian terkenal di Inggris, Sunday Times, memberitakan kalau Manchester United dikabarkan akan merekrut salah satu pemain sepakbola Singapura, Fandi Ahmad.

Media tersebut juga mengklaim kalau Fandi akan dibawa oleh Setan Merah pada tur pra-musim dan akan memainkan laga perdananya melawan mantan klubnya, FC Groningen pada 31 Juni 1984 sebagai bentuk penghormatan sekaligus peresmian si pemain menjadi keluarga baru Manchester United.

Berita ini jelas membuat geger Singapura pada saat itu. Harian lokal, The Straits Times, bahkan menerbitkan satu halaman penuh cerita tentang Fandi Ahmad karena saking senangnya ada pemain sepakbola Singapura bisa menembus kompetisi sepakbola tertinggi di Inggris.

Keesokan harinya, surat kabar tersebut baru menyadari kalau berita tersebut ternyata hoaks dan langsung mengumumkan kalau berita kepindahan Fandi Ahmad ke Manchester United hanya lelucon belaka. The Straits Times kemudian menarik berita tersebut. Hal serupa juga diikuti salah satu kantor berita di Malaysia yang langsung menarik kembali berita seputar kepindahan Fandi ke United yang terlambat.

Sebenarnya, wajar-wajar saja apabila United ingin merekrut Fandi Ahmad pada saat itu. Toh pada saat itu dia juga sedang berkarier di Eropa bersama kesebelasan asal Belanda, FC Groningen. Penampilannya juga tidak begitu buruk bersama mantan klub Luis Suarez tersebut. Pada debutnya melawan Go Ahead Eagles, Groningen menang dengan skor 2-0 dan kedua golnya dicetak oleh Fandi. Tercatat, ia membuat 11 gol dari 36 pertandingan bersama Groningen pada liga domestik sebelum hengkang ke Kuala Lumpur FA.

Pencapaian tertingginya di Belanda adalah ketika dia bisa mencetak gol ke gawang Inter Milan pada leg kedua Second round Piala UEFA 1983/1984. Groningen menang 2-0 sebelum mereka takluk 1-5 ketika bermain di kota Milan. Berkat Fandi, mereka berhasil menyelesaikan kompetisi Eredivisie di tempat kelima dan membawanya menjadi pemain paling populer dan pemain paling skilful versi penggemar Groningen.

Nama Fandi tidak hanya harum di Singapura maupun Belanda. Di Indonesia, nama Fandi juga terkenal setelah ia memperkuat kesebelasan Galatama bernama Niac Mitra (sekarang bernama Mitra Kukar) pada 1982. Sebuah kebanggaan bagi kesebelasan asal Surabaya pada saat itu karena mereka mengalahkan Ajax Amsterdam yang memberinya kontrak tiga tahun.

Bersama Niac Mitra, Fandi hanya bermain satu tahun dan membantu mereka mempertahankan gelar juara Galatama yang sebelumnya mereka raih. Saat itu, Fandi bahu membahu dengan rekan satu negaranya yaitu David Lee. Momen yang paling diingat pendukung Niac Mitra adalah ketika Fandi mencetak satu gol ke gawang Arsenal pada laga pra-musim yang berlangsung 16 Juni 1983 di stadion Gelora 10 November Surabaya.

Sangat disayangkan kalau berita kepindahan Fandi Ahmad ke United ternyata hanya berita bohong. Seandainya hal itu terjadi, maka Fandi mungkin menjadi satu-satunya pemain Singapura atau satu-satunya pemain Asia Tenggara yang bisa berkarier bersama Setan Merah. Sejauh ini, hanya ada tiga pemain Asia yang pernah bermain untuk United dan ketiganya berasal dari Asia Timur.