Pada Rabu dini hari (11/1) Manchester United bermain menghadapi Charlton Athletic pada babak kelima Piala Liga. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pertama mereka sejak terakhir kali bertemu pada musim 2006/2007 atau sekitar 16 tahun yang lalu. Kala itu United menang dalam dua pertemuan di Liga Inggris dengan skor 3-0 (Away) dan 2-0 (Home).

Laga tandang di The Valley yang berakhir tiga gol tanpa balas menjadi laga yang cukup spesial bagi salah satu legenda hidup Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer. Pertandingan tersebut menjadi titik kebangkitan bagi dirinya setelah lama berkutat dalam keterpurukan.

Ole menyumbang satu gol dalam pertandingan tersebut. Gol yang memanfaatkan umpan Louis Saha itu adalah yang pertama bagi dirinya setelah penantian selama 1.072 hari alias tiga tahun.

“Dia datang dengan percaya diri dan dia kini sudah kembali menjadi pemain seperti dulu. Tentu ini adalah berita bagus buat kami dan juga untuk semua pendukung. Kami juga bermain sangat baik dan menunjukkan sikap dan determinasi yang bagus,” kata asisten Sir Alex saat itu, Carlos Queiroz.

Ole pun langsung membungkuk sesaat setelah gol tersebut yang menandakan betapa leganya ia sudah meninggalkan mimpi buruk yang menaunginya selama tiga tahun tersebut. Patrice Evra bahkan ingin menggendongnya meski pada akhirnya hal itu tidak terjadi.

Hilangnya nama Ole dari peredaran saat itu tidak lepas karena cedera horor yang ia alami pada September 2003 lalu. Dalam laga Liga Champions melawan Panathinaikos, Ole mengalami cedera lutut yang sangat parah hingga memaksanya absen sampai Februari 2004.

Meski sudah bisa kembali ke lapangan dan beberapa kali menunjukkan penampilan yang positif, tapi cedera itu membawa masalah baru bagi dirinya. Kakinya saat itu sudah tidak sama lagi layaknya era 90-an. Ia pun harus menepi sepanjang musim 2004/2005 karena menjalani operasi lutut secara intensif.

Hilangnya Ole benar-benar berpengaruh bagi lini depan United karena saat itu mereka kehilangan opsi termasuk Ruud Van Nistelrooy yang juga mengalami cedera dan Louis Saha yang penampilannya langsung merosot dibanding sebelumnya. Beruntung keadaan tidak terlalu buruk karena Wayne Rooney tampil menjadi penyelamat meski pada akhirnya Rooney saja tidak cukup.

Ole kembali bermain pada 5 Desember 2005 melawan tim cadangan Liverpool sebelum akhirnya ia kembali ke tim utama pada laga melawan Birmingham City. Januari 2006 ia mendapat starter pertamanya pada Piala FA melawan Burton Albion. Sayangnya, ia masih belum bisa mencetak gol pada saat itu.

Karier Ole berhasil diselamatkan ketika ia bermain baik dan mencetak lima gol pada laga pra-musim Setan Merah musim 2006/2007. Hal tersebut membuat Sir Alex Ferguson akhirnya mempertimbangkan lagi keputusannya untuk mencari penyerang anyar. Sebuah keputusan yang tepat mengingat ia membayarnya dengan gol ke gawang Charlton.

“Ini momen luar biasa bagi Ole dan semua penggemar termasuk para staf. Dia telah menjalani masa sulit selama dua tahun terakhir, tapi dia bertahan dan tidak kehilangan kepercayaan dirinya. Semua orang senang untuknya,” kata Fergie.

Sepanjang musim 2006/2007 Ole membuat 11 gol termasuk tujuh gol di Premier League. Meski tidak banyak, namun itu sebuah pencapaian yang lumayan untuk pemain yang sempat tiga tahun kesulitan menemukan kembali bentuk permainannya akibat lutut yang koyak.

Sayangnya, Ole memang tidak bisa kembali 100 persen seperti dulu. Memasuki 2007, ia mulai kembali merasa tidak nyaman dengan lututnya. Sempat sukses melakukan operasi, tapi Ole gagal pulih total hingga akhirnya memutuskan pensiun pada 27 Agustus 2007.