Manchester United tidak akan menggunakan skema “furlough” dari Pemerintah Inggris. Manajemen The Red Devils akan membayar para pegawainya secara normal, meski liga terhenti karena pandemi virus corona.

Dalam surat elektronik yang dikirim Wakil CEO MU, Ed Woodward, pada Senin (6/4) kemarin kepada semua staf, ditegaskan komitmen klub untuk membayar semua staf meskipun musim ini tertunda.

Karena penundaan ini, sekitar 900-an staf Manchester United ikut terdampak. Dalam surat tersebut pun Woodward menyatakan kalau United tidak akan mengikuti skema furlough Pemerintah Inggris.

Skema yang bernama resmi “Coronavirus Job Retention Scheme” ini memungkinkan perusahaan untuk mengikutinya. Nantinya, Pemerintah Inggris membayar 80 persen gaji pekerja yang di-furlough-kan, dengan nominal maksimal 2500 paun perbulan. Skema ini sendiri berlaku hingga 1 Juni mendatang, dan memungkinkan untuk diperpanjang.

Akan tetapi, ada kesebelasan Premier League lain yang memilih menggunakan skema ini. Tentu, hal ini menghadirkan kritik tajam dari para penggemar. Salah satunya Liverpool yang mengumumkan rencana mereka untuk menggunakan skema ini pada Sabtu (4/4) kemarin. Namun, kritikan tajam justru hadir dari suporter mereka sendiri. Lantas, pada Senin (6/4), The Reds merevisi rencana tersebut.

Dalam surat tersebut pun, Woodward memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan pekerjaan dengan kewajiban mereka di rumah saat lockdown ini dilakukan. Dan tentunya, gaji mereka akan dibayar penuh.

United sudah meminta semua staf bekerja dari rumah. Akan tetapi, mereka yang tak bisa bekerja dari rumah, atau tanggung jawabnya berkurang, diminta untuk menjadi relawan buat Departemen Kesehatan Inggris, atau komunitas lokal.

Woodward juga menyatakan kalau sekitar 950-an pekerja lepas yang tak berkaitan dengan hari pertandingan, akan tetap mendapatkan pembayaran hingga 1 Juni mendatang. Pembayaran ini mencakup rata-rata bayaran mingguan mereka dari Desember hingga Februari. Sementara itu, untuk 3000 pekerja lepas yang biasa bertugas saat hari pertandingan, masih dicari cara agar United bisa mendukung finansial mereka.

Mantan Kapten Manchester United, Gary Neville, memberikan reaksinya pada Sky Sports. Ia, sebagai fans Manchester United, kecewa karena butuh waktu tiga minggu bagi United untuk mengeluarkan pernyataan penting.

“Manchester United, sebagai klub paling terkenal di dunia, dan klub terbesar di Premier League, dalam sudut pandang penghasilan, harusnya menjadi pionir dan maju paling depan,” kata Neville.

Pengumuman soal tidak mengikuti furlough sendiri muncul sehari setelah rival sekota, Manchester City, menjadi tim Premier League pertama yang mengonfirmasi kalau mereka tak akan mem-furlough-kan satupun staf mereka.