Foto: Manchester News

Manchester United mengalami kerugian pendapatan sebesar 118,1 juta paun. Pendapatan mereka turun dari yang sebelumnya sebesar 627,1 juta paun menjadi 509 juta paun dalam satu tahun. Penurunan ini, dilansir dari The Guardian, disinyalir merupakan dampak dari pandemi virus corona –yang sekaligus menjadi faktor utamanya.

Hasil perhitungan pendapatan yang dirilis pada hari Rabu (21/10) yang lalu ini juga menunjukkan bahwa United telah membayar dividen sebesar 23 juta lagi. Sebagian besar dari biaya tersebut masuk ke keluarga Glazer yang memang merupakan pemilik klub.

Penurunan pendapatan United ini, dalam presentase, mencapai hingga 18,8% selama 12 bulan. Dengan kuartal keuangan terakhir menunjukkan penurunan 38%, –dari 131,4 juta paun menjadi 81,5 juta paun. Pihak klub sendiri memperkirakan bahwa pendapatan sebesar 70 juta paun yang hilang sepanjang tahun ini dapat dikaitkan dengan pandemi.

“Kami memperkirakan dampaknya akan tetap terlihat untuk beberapa waktu mendatang. Sebabnya adalah keadaan pandemi yang sedang kita rasakan semua saat ini,” kata wakil ketua eksekutif United, Ed Woodward.

United menghasilkan laba bersih sebesar 18,9 juta paun di 2018-2019, dan rugi bersih sebesar 23,2 juta paun dalam tahun keuangan terbaru. Hasil kuartal terakhir mereka termasuk berada di masa lockdown sepakbola selama tiga bulan. Setelah kompetisi dilanjutkan, United hanya memiliki satu pertandingan kandang di Premier League, dua pertandingan tandang, dan perempat final Piala FA di Wembley sebelum akhir Juni.

Semua pertandingan itu dimainkan secara tertutup. Oleh sebabnya, hal ini berdampak signifikan pada pendapatan klub selama satu tahun terakhir. Pihak United sendiri bahkan mengatakan bahwa selain efek pertandingan yang tertutup, hak siar juga turut berpengaruh selama masa pandemi ini.

“Ini semua berdampak signifikan pada pendapatan siaran fiskal di tahun 2020. Ketika pertandingan kandang dan tandang dimainkan, itu akan berdampak pada pendapatan per-pertandingan. Mengingat sisa pertandingan memang dimainkan secara tertutup. Selain itu, pendapatan hak siar telah terpengaruh secara signifikan oleh gangguan pada akhir kompetisi 2019/2020,” ungkap salah satu elit klub United dilansir dari The Guardian.

Jumlah utang bersih United juga lebih besar dua kali lipat dari tahun sebelumnya, yaitu menjadi 474,1 juta paun. Menurut pihak klub, itu mencerminkan dampak dari pembayaran sponsor yang ditangguhkan sebesar 80 juta paun. Selain itu, terdapat hilangnya pendapatan per-pertandingan di awal musim 2020/2021 yang biasanya akan lebih dari 50 juta paun.

Menanggapi persoalan ini, Ed Woodward kemudian mengatakan bahwa mau tidak mau United harus punya target untuk membenahi penurunan pendapatan ini. Menurutnya, mengembalikan para suporter ke stadion adalah prioritas. Ia juga berbicara secara terbuka mengenai keterlibatan United dalam rencana untuk menggambar ulang piramida sepakbola melalui Project Big Picture.

“Kami sangat percaya bisa menyelesaikan masalah penurunan pendapatan ini. Salah satunya dengan membawa suporter kembali ke stadion. Selain itu, kami terlibat dalam mendukung piramida sepakbola Inggris. Dalam jangka pendek, kami akan mengatasi masalah yang diciptakan oleh Covid-19. Dan dalam jangka panjang, kami akan meningkatkan keberlanjutan finansial di semua level permainan,” ujar Ed Woodward.

“Akan selalu ada perdebatan sengit seputar setiap perubahan struktur sepakbola, seperti yang terjadi sebelum pembentukan Premier League pada 28 tahun yang lalu. Sekarang, pada saat kritis untuk semua pertandingan, kami harus memastikan bahwa kesuksesan besar Premier League perlu diperkuat. Sambil memastikan bahwa piramida sepakbola yang lebih luas terus berkembang.”

“Kami senang bahwa Premier League telah berkomitmen untuk bekerja sama dalam rencana pembangunan struktur masa depan dan pembiayaan sepakbola Inggris. Sekarang, kami harus memenuhi janji itu, dan kami berkomitmen untuk memainkan peran utama di projek ini.”

Terlepas dari itu, Ed Woodward dan jajaran elit klub telah melakukan investasi bersih kepada Manchester United untuk membeli pemain baru sejak musim panas 2019. Investasi tersebut merupakan investasi yang besar, karena lebih dari 200 juta euro telah dikeluarkan. Dan jumlah ini lebih besar daripada klub besar Eropa lainnya selama periode itu.

Ed Woodward sudah sangat yakin jika ia akan terus berinvestasi, dan akan terus mendukung manajer dalam perjuangannya mengembalikan kejayaan pasukan Setan Merah. Meskipun di satu sisi, investasi besar itu masih belum memberi hasil maksimal. Dan sekarang, United malah mengalami penurunan pendapatan.