Sir Alex Ferguson, Jaap Stam, dan David Gill. Foto: Telegraph

Wakil ketua eksekutif Manchester United, Ed Woodward, sudah menegaskan kalau Manchester United kemungkinan besar tidak akan belanja besar-besaran pada musim ini. Ia merasa sedikit kesal karena banyaknya berita yang menyebut kalau United akan merekrut Jadon Sancho dengan harga yang tergolong tinggi.

Penggawa Dortmund tersebut memang terus dikaitkan dengan United dan menjadi target utama transfer mereka musim depan. Yang terbaru, Fabrizio Romano menyebut kalau Borussia Dortmund menginginkan 87 juta paun untuk jebolan akademi Manchester City tersebut.

Meski begitu, tidak sedikit juga yang menyebut kalau Dortmund masih menginginkan Sancho dibeli di angka 90 atau 100 juta paun. Rival Bayern Munich tersebut jelas tidak ingin mereka mendapat uang yang tidak sepadan dengan penampilan Sancho yang cukup cemerlang sepanjang musim ini.

Jika jadi direkrut dengan nilai di atas 87 juta paun, maka Sancho akan sah menjadi pemain termahal Manchester United sepanjang sejarah. Ia akan mengalahkan Paul Pogba yang dibeli United dari Juventus pada 2016 dengan harga 89 juta paun. Sebuah keberanian bagi United karena memercayakan titel tersebut kepada pemain yang baru berusia 20 tahun. Namun, kembali lagi kalau ini semua masih rumor dan Ed Woodward juga sudah menegaskan kalau United harus berhati-hati untuk belanja pada masa pandemi seperti ini.

Sepanjang era Premier League, Manchester United telah 11 kali memecahkan rekor transfer. Baik itu rekor transfer klub, transfer Premier League, hingga rekor transfer dunia. Banyak dari mereka yang sukses, namun ada juga yang berakhir dengan kegagalan.

Roy Keane (3,75 juta paun, 1993)

Penggawa Irlandia ini datang tidak hanya memecahkan rekor transfer United, melainkan juga rekor transfer di Inggris. Perekrutannya saat itu melebihi pembelian Alan Shearer yang dilakukan Blackburn Rovers setahun sebelumnya (3,6 juta paun).

Meski Nottingham Forest terdegradasi, namun Ferguson menilai tinggi sosok Keane hingga dana yang cukup besar pada saat itu berani mereka keluarkan. Keane bertahan 12 musim bersama United dengan delapan musim terakhirnya bertindak sebagai kapten. Hengkang pada 2005 karena konflik dengan Sir Alex Ferguson, Keane kemudian mencicipi dunia kepelatihan dengan menjadi manajer hingga asisten manajer.

Saat ini, Keane sedang tidak memiliki pekerjaan di dunia manajerial, namun ia kini sedang menjadi pundit untuk ITV dan Sky Sports.

Andy Cole (7 juta paun, 1995)

Rekor Keane ternyata hanya bertahan dua tahun. Untuk meningkatkan ketajaman lini depan Setan Merah, Ferguson merekrut Andy Cole. Untuk kali kedua, Fergie memecahkan rekor transfer nasional. Top skor Premier League musim 1993/1994 ini langsung tampil baik meski direkrut pada pertengahan musim. Ia langsung mencetak 12 gol dari 18 penampilan meski akhirnya United tidak menjadi juara.

Setelah itu, Cole langsung menjelma menjadi andalan klub dan membantu United meraih lima gelar Premier League, dua Piala FA, dan satu Liga Champions. Hengkang pada 2002, Cole memperkuat beberapa kesebelasan Premier League lain seperti Fulham, Man City, Portsmouth, dan Sunderland.

Pada 2017, Cole menderita masalah ginjal. Beruntung, saat ini kondisinya sudah membaik dan kembali bisa menjalani perannya sebagai duta klub.

Jaap Stam (10,75 juta paun, 1998)

Pembelian Stam dari PSV sebenarnya tidak membuat United memecahkan rekor transfer Inggris. Namun jumlah tersebut, sudah cukup membawanya menjadi pemain termahal United. Setelah bermain baik pada Piala Dunia bersama timnas Belanda, Stam langsung bergabung dengan United dan menjadi pilar utama di lini belakang Setan Merah.

Sayangnya, kebersamaan Stam dengan United hanya berlangsung tiga musim. Sedikit perseteruan antara dia dengan Fergie hanya karena isi dalam buku autobiografinya, membuat Stam kemudian dijual ke Lazio. Sebuah keputusan yang disesali oleh Fergie.

Dwight Yorke (12,6 juta paun, 1998)

Hanya beberapa minggu setelah kedatangan Stam, United langsung memecahkan rekor transfer klub lagi setelah merekrut Dwight Yorke dari Aston Villa. Dana 12,6 juta paun saat itu berselisih 2,4 juta paun saja dari rekor transfer Inggris yang dipegang Alan Shearer.

Masuknya Yorke membuat lini depan United semakin tajam. Bersama Andy Cole, mereka total mencetak 53 gol sepanjang musim 1998/1999. Mereka adalah duet yang menakutkan bagi lawan-lawan mereka saat itu. Hanya butuh dua musim bagi Yorke untuk mencetak 50 gol sebelum penampilannya memudar pada musim ketiga dan hijrah pada 2002 mengikuti Cole ke Blackburn Rovers.