Foto: The Busby Babe Nation

Per 1 Januari lalu, bursa transfer musim dingin resmi dibuka. Inilah jendela transfer pertama pada dekade ketiga abad ke-21.

Sepanjang satu dekade terakhir, Manchester United sudah mendatangkan banyak sekali pemain. Dalam kurun waktu tersebut, sudah banyak uang yang dikeluarkan manajemen klub demi memperkuat semua sektor dalam tubuh Setan Merah.

Akan tetapi, banyak transfer United yang cenderung gagal dalam satu dekade terakhir. Angel Di Maria, Radamel Falcao, Alexis Sanchez, dan Henrikh Mkhitaryan, adalah nama-nama pemain United yang flop ketika didatangkan manajemen klub sehingga masa edar mereka di klub tidak terlalu lama.

Meski begitu, tidak semua transfer United berjalan buruk dalam satu dekade terakhir. Kami mengambil delapan pemain yang bisa dikatakan sebagai transfer terbaik United sepanjang 1 Januari 2010 hingga 31 Desember 2019.

Javier ‘Chicharito’ Hernandez

Sadar akan potensi Chicharito, United memilih merekrut si pemain dua bulan sebelum Piala Dunia 2010 digelar dengan nilai transfer yang tidak diketahui. Banyak yang tidak familiar dengan namanya mengingat ia hanya bermain di kompetisi Liga Meksiko.

Namun, keputusan United mendatangkannya berbuah manis. Debutnya diwarnai dengan 20 gol yang beberapa diantaranya bernilai penting bagi kesuksesan United meraih gelar liga ke-19. Penempatan posisi serta insting gol yang tinggi menjadi senjata pemain yang kini memperkuat Sevilla tersebut.

Dalam dua musim berikutnya, ia masih sering mencetak dua digit gol sebelum cedera mulai sering membuatnya absen saat klub ditangani oleh David Moyes. Kedatangan Louis van Gaal, yang tidak menyukai gaya mainnya, membuat kariernya di Manchester berakhir pada 2015.

David de Gea

Butuh enam tahun bagi United untuk bisa mendapatkan pengganti Peter Schmeichel dalam diri Edwin Van der Sar. Sadar kalau usianya tidak lagi muda dan tidak ingin mengulangi kejadian sebelumnya, United langsung mencari pengganti seorang penjaga gawang muda berkualitas dalam diri David de Gea.

United mendatangkan De Gea dari Atletico Madrid dengan nilai 18.9 juta paun. Harga termahal untuk seorang penjaga gawang di Premier League saat itu.

Sempat diragukan pada musim pertama, De Gea semakin lama semakin berkembang. Mulai dari fisik hingga kemampuannya menjaga gawang, segalanya semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Titel empat kali pemain terbaik klub menegaskan kehebatannya di bawah mistar. Sebentar lagi, ia akan mencapai caps ke-400nya bersama Setan Merah.

Robin van Persie

Pria yang baru-baru ini berseteru dengan Ole Gunnar Solskjaer ini bisa dibilang adalah rekrutan yang super-super baik bagi United dalam satu dekade. Tidak hanya memperkuat sektor lini depan United, namun dia juga menjadi kunci dari gelar liga ke-20 yang diraih klub pada 2012/2013.

Situasi kontrak yang rumit di Arsenal membuat United mencuri kesempatan untuk mengajaknya bergabung. Dengan uang 22,5 juta paun, ia didatangkan khusus oleh Sir Alex sebagai pembalasan dari kegagalan mereka pada musim sebelumnya.

RVP menjadi top skor United pada musim pertamanya dengan 30 gol yang 26 diantaranya dibuat di Premier League dan menjadikannya sebagai top skor liga. Sayangnya, cedera mulai menghantui penyerang Belanda ini pada musim keduanya. Kedatangan Louis van Gaal pada 2014 membuat karier RVP mulai meredup. Manajernya pada Piala Dunia 2014 ini mengungkapkan kalau ia hanya menjadi striker pilihan ketiga. Ia kemudian pindah ke Fenerbahce semusim berselang. Meski singkat, namun ia selalu mengakhiri tiga musimnya di United dengan dua digit gol.

Juan Mata

Hanya merekrut Marouane Fellaini pada musim panas 2013, dirasa tidak cukup oleh penggemar United sehingga mereka ingin kehadiran pemain baru lagi pada bursa transfer berikutnya. Pada Januari 2014, United merekrut Juan Mata, pemain yang terpinggirkan oleh Jose Mourinho, dengan nilai 37,1 juta paun. Menjadikannya sebagai pemain termahal klub pada saat itu.

Kehadirannya saat itu langsung memberi dampak bagi United. Ia berkontribusi dalam 11 gol United hanya dari 15 penampilan selama setengah musim 2013/2014. Catatannya semakin mengkilap seiring kedatangan Louis van Gaal.

Ketika Jose Mourinho datang, Juan Mata tetap tidak kehilangan statusnya sebagai pemain reguler. Baru pada dua musim terakhir, ia kehilangan kesempatan bermain sebagai pemain inti dikarenakan kondisi fisiknya yang tidak lagi memungkinkan untuk tampil reguler. Meski begitu, ia masih menunjukkan kapasitasnya sebagai playmaker setiap kali diberi kesempatan.

Hingga tulisan ini dibuat, Mata sudah bermain 238 kali dan berkontribusi terhadap 85 gol Manchester United (46 gol, 39 asis).