Foto: Planet Football

29 Januari kemarin menjadi hari yang paling melegakan bagi penggemar Manchester United. Klub kesayangan mereka berhasil mendapatkan pemain yang sudah diharapkan hadir sejak musim panas yang lalu. Setelah tarik ulur yang memusingkan dan sempat dikabarkan gagal, Bruno Fernandes akhirnya mendarat dengan selamat di pangkuan Ole Gunnar Solskjaer.

Di tengah berita pelemparan flare yang dilakukan segelintir penggemar Manchester United di rumah Ed Woodward, sang wakil dewan eksekutif ternyata berhasil membuat United mendapatkan tanda tangan Bruno Fernandes. Amarah yang muncul dalam beberapa hari terakhir perlahan-lahan mulai surut karena kedatangan pria Portugal tersebut.

Bruno sudah diperkenalkan kemarin dan juga telah menjalani sesi wawancara yang merupakan bagian dari perkenalannya sebagai pemain baru. Ia juga sudah ikut berlatih dengan senyum sumringah di wajahnya. Kini, ia hanya tinggal menanti apakah dirinya akan bermain sejak menit awal atau menjadi pemain pengganti pada laga kontra Wolverhampton akhir pekan nanti.

“Kami sangat senang melihat transfer ini berhasil. Kami sudah mengamatinya selama bertahun-tahun dan ia terus berkembang menjadi lebih dewasa. Dia memiliki performa yang stabil dan merupakan salah satu pemimpin dalam timnya,” kata Ole Gunnar Solskjaer setelah transfer pemain berusia 25 tahun ini rampung.

Masuknya Bruno membuat namanya menjadi pemain keempat yang direkrut United dari Sporting CP. Sebelumnya, ada nama Cristiano Ronaldo, Luis Nani, dan Marcos Rojo yang direkrut Setan Merah dari kesebelasan yang identik dengan warna hijau dan putih tersebut.

Tidak semua dari mereka berhasil, namun tiga pemain sebelum Bruno memiliki kontribusi yang patut diacungi jempol. Yang terbaik sudah pasti Cristiano Ronaldo. Selain itu, Bruno juga menjadi pemain Portugal keenam yang bermain untuk United setelah Cristiano Ronaldo, Nani, Bebe, Joel Pereira, dan Diogo Dalot.

Transfer yang Ideal

Sepuluh hari sebelum resminya Bruno ke United, transfer ini bisa dibilang nyaris batal terjadi. Berita yang terkait kebanyakan hanya sebatas rumor. Bahkan beberapa penggemar sudah mulai kehilangan harapan karena kata deal sulit sekali untuk didapat. Masalah harga ditengarai menjadi penyebab mengingat United keberatan membayar 80 juta Euro atau 68 juta Pounds.

Bahkan Barcelona dikabarkan mulai masuk ke dalam perburuan pemain yang pernah berguru di Italia ini. Beruntung, pada akhirnya United yang memenangi perburuan Bruno. Kontrak 4,5 musim dengan gaji 70 ribu Pounds per pekan sudah disetujui oleh kedua belah pihak. Kubu United sendiri akhirnya mengalah dan menyetujui harga Bruno di angka 80 juta Euro. Akan tetapi, jumlah tersebut dibagi dalam beberapa klausul tambahan.

Uang yang dibayarkan kepada pihak Sporting secara tunai ternyata hanya 55 juta Euro (46 juta Pounds). Sisa 25 juta Euro (22 juta Pounds) terbagi dalam biaya tambahan yaitu 5 juta Euro untuk 25 kali penampilan sebagai starter yang terbagi masing-masing 1 juta Euro selama lima kali penampilan.

5 juta Euro tambahan diberikan jika United berhasil lolos ke ajang Liga Champions, minimal sekali dalam lima musim ke depan. 15 juta Euro lainnya dibayarkan United setiap Bruno memenangi penghargaan PFA Player of the Year, atau masuk tiga besar dalam nominasi Ballon D’Or. Akumulasi dari poin ini adalah tiga kali yang berarti per satu kalinya Sporting akan mendapat lima juta dari United.

Jika melihat dari bonus tambahan yang dibuat United, maka sebenarnya United mengeluarkan uang 65 juta Euro (atau 54 juta Pounds) saja kepada Sporting. Rinciannya adalah 55 juta dibayarkan tunai di awal, sedangkan masing-masing lima juta dibayarkan ketika Bruno bermain 25 kali untuk United dan membawa United masuk Liga Champions. Dua klausul bonus tambahan yang realistis untuk bisa dipecahkan oleh si pemain.

Untuk klausul terkait penghargaan Ballon D’Or dan PFA Player of the Year memang terkesan sulit untuk dipenuhi. Namun jika ternyata pemain kelahiran Maia ini bisa mendapatkan salah satu dari keduanya, maka hal ini menandakan betapa beruntungnya United bisa mendapatkan sosoknya meski harus melalui negosiasi yang a lot. Jika hal itu itu terjadi, maka ia pasti sudah masuk dalam kategori pemain sepakbola hebat dan 68 juta Pounds yang dikeluarkan manajemen klub menjadi tidak sia-sia.

“Pada akhirnya ini semua soal waktu, prioritas, valuasi, uang dan hal lainnya. Anda bisa lihat jika Lisbon ingin mempertahankan Bruno. Kami senang bisa menyelesaikan negosiasi ini sebelum bursa ditutup,” kata Ole menambahkan

Statistik Apik dan Sistem yang Bagus

United bukannya tanpa alasan mendatangkan Bruno. Mereka butuh pemain seperti Bruno. Pemain-pemain dengan peran playmaker dan sosok kreatif di lini tengah. Di dalam skuat Ole sekarang, peran sebagai playmaker hanya bisa diemban oleh Juan Mata dan Paul Pogba yang keduanya mulai bermasalah dengan kebugaran.

Selama setengah musim 2019/2020, kreativitas menjadi masalah United kenapa mereka tidak bisa membongkar lawan yang menggunakan pertahanan rendah. Hal ini berakibat dengan minimnya gol mereka di Premier League musim ini.

Sejak bergabung dengan Sporting, Bruno menunjukkan kapabilitasnya sebagai pemain kreatif. Bayangkan saja, kontribusinya selama tiga musim di Lisbon menghasilkan 116 gol dengan rincian 64 gol dan 52 asis dalam 137 pertandingan. Hal ini berarti, Bruno selalu berkontribusi di setiap pertandingan yang dimainkan Sporting. Musim lalu ia menyumbang 32 gol dan 18 asis dalam 53 pertandingan. Sebuah torehan luar biasa untuk pemain yang bukan berposisi sebagai striker.

Catatan apiknya tersebut menandakan betapa berbahayanya Bruno di lini depan. Hal ini tidak lepas dari peran Bruno yang kerap sejajar dengan tiga pemain depan Sporting ketika menyerang. Belum lagi kemampuannya bermain di berbagai posisi.

Namun, seperti yang pernah saya katakan berulang kali, masalah kreativitas United tidak akan selesai hanya dengan merekrut Bruno saja. Tugas berikutnya adalah bagaimana memanfaatkan statistik apik Bruno tersebut untuk bisa dimaksimalkan dengan para pemain United di atas lapangan. Khususnya pemain depan. Disinilah tugas Ole sebagai seorang manajer apakah ia bisa memaksimalkan Bruno atau tidak.

52 asis menandakan betapa fasihnya rekan-rekan setim Bruno untuk memaksimalkan umpan-umpan yang dikirimkan. Ini akan menjadi tugas dari Anthony Martial dan Mason Greenwood yang harus bisa memahami cara bermain seorang Bruno ketika ketiganya berkolaborasi di atas lapangan. Masalahnya, kedua pemain ini kadang juga masih kesulitan melakukan pergerakan tanpa bola.

Bruno adalah pemain yang berbahaya. Namun, ia juga harus disokong dengan sistem yang bagus ketika Ole sudah mulai rutin memainkannya. Jika statistik individu dan sistem yang bagus dari Ole bisa berkolaborasi dengan baik, maka hanya tinggal menunggu waktu bagi United untuk bisa menapak kembali posisi yang lebih tinggi di klasemen sementara.