Sir Alex Ferguson dan Dimitar Berbatov. Foto: Metro.co.uk

Pada bagian pertama, sudah ada empat pemain yang memecahkan rekor transfer baik itu rekor transfer Manchester United, Premier League, maupun rekor transfer dunia. Keempat nama tersebut adalah Roy Keane, Andy Cole, Jaap Stam, dan Dwight Yorke.

Pada bagian kedua ini, ada tujuh pembelian pemain yang memecahkan rekor di era 2000-an. Sama seperti di era 90-an, banyak dari mereka yang sukses memperlihatkan kepada publik kalau mereka layak dihargai mahal. Meski begitu, ada juga yang gagal dalam menampilkan kelayakan mereka bersama Setan Merah.

Ruud van Nistelrooy (19 juta paun, 2001)

United seharusnya mendatangkan Van Nistelrooy pada musim panas 2000. Akan tetapi, si pemain justru mengalami cedera serius ketika hampir bergabung dengan United. Jadilah pembelian ini harus tertunda selama satu musim.

Penantian satu musim United akhirnya terbayar dengan penampilan gemilang sang penyerang selama lima musim. Ia mencetak 150 gol dengan 95 diantaranya dibuat di Premier League. Selalu mencetak dua digit gol di semua kompetisi, dan nyaris memecahkan rekor gol Denis Law adalah catatan Nistelrooy selama di United.

Satu hal yang disayangkan dari karier Nistelrooy di United adalah trofi Premier League yang ia punya hanya satu buah. Dengan banyaknya gol yang dicetak, ia seharusnya bisa mendapatkan lebih dari itu. Saat ini, ia menjadi bagian dari staf pelatih PSV Eindhoven.

Juan Sebastian Veron (28,1 juta paun, 2001)

Setelah delapan tahun, Manchester United akhirnya kembali memecahkan rekor transfer Inggris. Mereka membeli Juan Sebastian Veron yang sebelumnya tampil sangat gemilang bersama Lazio. Akan tetapi, ia hanya bertahan dua musim karena banyaknya permasalahan seperti posisi bermain hingga bahasa.

Veron hanya bertahan dua musim sebelum dijual ke Chelsea. Pemain dengan kepala botak ini baru memutuskan pensiun pada 2014 lalu bersama klub pertamanya, Estudiantes. Sempat menjadi salah satu staf di klub tersebut, Veron kini menjadi presiden klub yang sekarang diperkuat Marcos Rojo tersebut.

Rio Ferdinand (29,1 juta paun, 2002)

Setahun setelah kedatangan Veron, United kembali memecahkan rekor transfer Inggris setelah mendatangkan Rio Ferdinand dari Leeds United. Rio datang dengan nilai 29,1 juta paun namun jumlahnya bisa menjadi 33,3 juta paun apabila klausul tambahannya saat itu terpenuhi. Nilai ini juga membuatnya sebagai pemain belakang termahal di dunia saat itu mengalahkan Lilian Thuram.

Besarnya uang yang dikeluarkan United ternyata sepadan dengan apa yang ditampilkan Rio ketika berseragam merah. 12 musim ia bertahan di United, mempersembahkan enam gelar Premier League, dan satu gelar Liga Champions adalah pencapaiannya. Ia juga menjadi role model bagi pemain belakang Manchester United kedepannya.

Sempat bermain untuk QPR, Rio kini mulai menjadi pundit setelah sebelumnya terbersit keinginan untuk menjadi atlet tinju.

Dimitar Berbatov (30,75 juta paun, 2008)

Manchester City lebih dulu berminat kepada striker Tottenham Hotspur, Dimitar Berbatov. Akan tetapi, United yang kemudian menjadi pemenang. Fergie tertarik kepada ketajaman dan kemampuan teknik pemain Bulgaria tersebut. Kehadiran Berbatov juga menjadikan dia sebagai pemain termahal Manchester United.

Sempat kesulitan di awal kedatangannya, Berbatov melengkapi kekuatan lini depan United yang saat itu diisi oleh Rooney, Ronaldo, dan Carlos Tevez. Empat musim berlaga di Old Trafford, ia memberi dua gelar Premier League, dan menjadi top skor pada musim 2010/2011. Berba kemudian pensiun pada 2019 setelah sempat bermain di beberapa negara seperti Prancis, Yunani, hingga India.

Juan Mata (37,1 juta paun, 2014)

Rekor Berbatov sebagai pemain termahal United bertahan selama enam tahun sebelum dikalahkan oleh kedatangan Juan Mata. Membayar kegagalan tim merekrut pemain bintang pada awal musim 2013/2014, United akhirnya merekrut gelandang asal Spanyol ini setelah tidak mendapat banyak kesempatan bersama Chelsea.

Pemenang Liga Champions 2012 ini masih bermain untuk United hingga sekarang. Total ia sudah mengumpulkan empat gelar dan masih berusaha untuk mencari trofi Premier League pertamanya.

Angel Di Maria (59,7 juta paun, 2014)

Ada harapan besar di pundak Di Maria ketika ia memecahkan rekor transfer klub beberapa bulan setelah kedatangan Mata. Hal ini terbilang wajar mengingat ia datang dengan modal berupa gelar Liga Champions bersama Real Madrid dan membawa Argentina ke final Piala Dunia.

Musim pertamanya berjalan dengan baik ketika Di Maria membuat 10 asis dan hanya kalah dari Cesc Fabregas dan Santi Cazorla. Akan tetapi, sepanjang musim Di Maria penuh dengan masalah terutama dengan taktik Louis van Gaal yang meminta dia lebih banyak bermain sebagai pemain depan.

Ia yang tadinya memberi harapan justru dicap sebagai pembelian terburuk di Premier League. Tekanan yang ia terima membuatnya tidak betah hingga jelang pra-musim 2015 keberadaannya tidak diketahui. Ia kemudian pindah ke Paris Saint Germain, klub yang disebut-sebut menjadi tujuan Di Maria sebenarnya.

Paul Pogba (89,3 juta paun, 2016)

Untuk pertama kalinya Manchester United melakukan pembelian yang memecahkan rekor transfer dunia. Empat tahun setelah kepergian pertamanya, Pogba kembali dengan tajuk #Pogback yang viral di dunia maya. Pembelian yang mengundang pro dan kontra karena banderol dan sosoknya yang tidak disukai suporter.

Kurang bersinar pada musim pertama, Pogba kemudian mulai menunjukkan kelayakannya di dalam skuat pada musim 2017/2018. Musim lalu, menjadi musim terbaik Pogba ketika ia menjadi top skor klub dengan 16 gol.

Sayangnya, penampilan apik musim lalu belum juga bisa diulangi pada musim ini dikarenakan cedera parah yang ia derita. Bahkan beberapa penggemar United berharap Pogba lebih baik dijual karena sederet permasalahannya yang terjadi pada musim lalu, serta sikap agennya yang sering memperkeruh situasinya di kota Manchester.