Major bersama skuat Man United

Sudah menjadi hal yang lazim bagi sebuah klub di Premier League untuk memiliki maskot. Biasanya, bentuk maskot yang dimiliki disesuaikan dengan julukan klub atau sesuatu yang identik dengan tempat klub tersebut berada.

Tujuan sebuah klub untuk memiliki maskot salah satunya adalah untuk merangkul seluruh tingkatan umur agar mau menyaksikan sepakbola langsung di stadion. Dalam hal ini tentunya anak-anak menjadi sasaran mereka. Jika dulu maskot hanya dianggap sebagai pembawa keberuntungan, maka maskot kini berubah fungsi menjadi alat pemasaran yang bagus bagi sebuah klub sepakbola untuk memperluas jaringan bisnis mereka.

Sejak awal kemunculannya, Manchester United juga memiliki maskot yang menjadi simbol dari perjalanan klub mereka. Berikut adalah beberapa maskot yang pernah menghiasi perjalanan United selama lebih dari 100 tahun.

Michael the Bank Street Canary (1890)

Memang tidak ada bukti autentik yang menyebut kalau Michael adalah maskot United saat masih bernama Newton Heath. Akan tetapi, pada match programme yang tersebar pada saat itu, ada sebuah iklan yang berbunyi “Dengarkan Michael the Bank Street Bernyanyi,” dengan membayar sejumlah uang.

Cara itu ternyata ampuh karena banyak dari penggemar United yang mau ikut serta. Mereka penasaran melihat nyanyian apa yang dilakukan si Michael. Di sisi lain, United mendapatkan uang untuk kas klub yang saat itu sedang kesusahan.

Apes bagi penggemar United karena Michael yang dimaksud adalah seekor angsa. Para penggemar jelas kecewa karena si angsa tersebut ternyata tidak bisa bernyanyi. Bahkan suaranya disebut mirip klakson yang membuat telinga orang di sekitarnya sakit.

Pada malam Natal, Michael diketahui menghilang secara misterius. Ia tidak terlihat lagi. Banyak yang meyakini kalau Michael sudah dipotong dan disajikan sebagai makan malam Natal bagi penggemar yang merasa tidak puas.

Major The Saint Bernard (1902, 1905/1906)

Sulit untuk menyangkal kalau nama Manchester United bisa hadir karena sosok anjing ini. Jika tidak ada Major, mungkin United tidak akan pernah ada dan Newton Heath hanya akan menjadi kesebelasan Manchester yang terkubur dalam jurang kebangkrutan.

Major adalah anjing milik kapten Newton Heath, Harry Stafford. Dalam proses penggalangan dana agar klub hijau-emas tersebut tidak mengalami kebangkrutan, Harry membawa anjingnya dan diminta untuk berkeliling sambil membawa sebuah kotak yang dikalungkan ke lehernya. Suatu ketika, Major hilang saat bertugas.

Stafford berkeliling mencari Major dan menemukannya di sebuah pabrik bir lokal milik John Henry Davies. Sang pemilik ternyata suka dengan Major dan ingin memberikannya kepada putrinya. Saat itu, Harry bimbang mengingat Major adalah kawan setianya. Ia pun putar otak dan akhirnya menerima tawaran Henry dengan syarat ia mau berinvestasi di Newton Heath. Tawaran ini akhirnya disetujui kedua belah pihak.

Davies diangkat menjadi chairman dan dia mulai mengubah struktur klub baik dari jajaran dewan direksi, warna klub, hingga nama yang menjadi elemen krusial. Major kemudian diangkat sebagai maskot dan kerap berada di pinggir lapangan. Kehadirannya dianggap memberikan berkah bagi United.

Major pensiun pada 1905/1906 dengan alasan yang belum diketahui. Ada yang bilang ia mati, namun ada juga yang menyebut kalau ia saat itu sudah tua. Apa pun alasannya, yang jelas Major akan selalu diingat sebagai salah satu maskot paling penting dalam sejarah klub.

Billy the Goat (1905/1906-1909)

Billy the Goat. Foto: Pinterest.com

Entah apa maksud perusahaan teater The Bensons untuk memberikan seekor kambing kepada pemain United, Charlie Roberts. Pemain belakang United ini kemudian memberi nama “Billy” kepada kambing tersebut. Ia kemudian menjadi maskot ketiga klub setelah Major. Layaknya maskot sebelumnya, Billy juga diarak sebelum laga kandang dimulai.

Sayangnya, Billy punya kebiasaan buruk yaitu gemar minum minuman beralkohol. Inilah yang membuat ajalnya datang sesaat United menjuarai Piala FA 1909. Saat itu, Billy ikut serta dalam perayaan para pemain dan menenggak banyak sekali sampanye. Sesaat setelahnya, ia tewas karena keracunan alkohol. Untuk mengenang jasanya, kepala Billy diawetkan dan digantung di dinding museum Manchester United di Old Trafford.