Foto: FourFourTwo

Ini adalah bagian kedua dari cerita tentang pemain-pemain yang pernah menjalani masa peminjaman bersama Manchester United sejak 1992. Bagian pertama bisa dibaca di tautan berikut.

Enam bulan setelah meminjam Kuszczak, tepatnya pada Januari 2007, Manchester United melakukan aktivitas meminjam pemain pada bursa transfer musim dingin. Sir Alex Ferguson mendatangkan Henrik Larsson untuk dipinjam selama dua bulan sembari menunggu dimulainya kompetisi Liga Swedia.

Perekrutan ini mengejutkan karena Fergie sempat berkata kalau dia tidak mau lagi merekrut pemain yang usianya sudah di atas 30 tahun. Larsson sendiri saat itu usianya sudah 35 tahun. Akan tetapi, kebutuhan darurat di lini depan karena cederanya Louis Saha, Ole Gunnar Solskjaer, dan Alan Smith, membuat Fergie mau tidak mau melanggar janjinya tersebut.

Meski begitu, keputusan meminjam Larsson membuahkan hasil. Meski hanya mencetak tiga gol dan hanya bermain 13 kali, namun ia memberikan warna di lini depan United. Satu golnya bahkan membawa United melaju ke perempat final Liga Champions. Tidak hanya itu, senioritasnya bisa dicontoh oleh penggawa muda United pada saat itu seperti Wayne Rooney dan Cristiano Ronaldo.

Setelah membuat gebrakan dengan merekrut Owen Hargreaves, Nani, dan Anderson, Manchester United memperkuat tim mereka menyambut musim 2007/2008 dengan meminjam Carlos Tevez selama dua musim. Penyerang Argentina ini adalah pemain yang dimiliki oleh pihak ketiga sehingga tidak pernah jelas dari mana United meminjamnya.

Bersama United, Tevez tampil luar biasa. Ia membentuk trisula maut bersama Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney dengan mencetak 19 gol di semua kompetisi. Kehadirannya membantu United mendapatkan dua gelar prestisius. Eksekusi penaltinya di Moskow menjadi pembuka dari gelar Liga Champions terakhir yang didapat klub.

Sayangnya, reputasi penyerang Argentina ini ternodai ketika ia memutuskan menerima pinangan Manchester City ketika masa peminjaman dua musimnya habis. Fergie saat itu kecewa kepada harga yang dibanderol pihak Tevez sehingga ia urung untuk mempermanenkannya. Sebaliknya, Tevez menganggap United tidak serius untuk mempertahankannya sehingga ia memilih untuk hengkang.

Bekerja sama dengan klub Brasil, Desportivo Brasil, membuat langkah United untuk mencari pemain-pemain dari negeri Samba menjadi lebih mudah. Pada Maret 2011, United meminjam Rafael Leao (bukan pemain yang memperkuat Milan) dengan status pinjaman. Ferguson saat itu lega bisa menjadikan Rafael sebagai keluarga baru United karena ia sudah tertarik sejak si pemain masih menjalani trial pada usia 15 tahun.

Akan tetapi, si pemain tidak pernah mencicipi kesempatan bermain bersama tim utama. Musim berikutnya, Fergie ternyata berniat untuk meminjam kembali Rafael selama satu musim untuk dipinjamkan ke klub divisi tiga atau empat Inggris. Akan tetapi, kubu Desportivo menolak karena saat itu adalah tahun terakhir Rafael memperkuat klub tersebut. Ia pun akhirnya kembali ke Brasil pada akhir Maret 2012.

Meski mengakhiri musim 2013/2014 dengan cedera dan tidak bisa ikut Piala Dunia 2014 di Brasil, namun hal itu tidak membuat Manchester United urung merekrut Radamel Falcao. Penyerang asal Kolombia ini didatangkan sebagai bagian dari mega proyek United bersama Van Gaal yang mendatangkan banyak pemain untuk menjadikan United sebagai penantang gelar.

Sayangnya, Falcao tetap tidak bisa menunjukkan tajinya sebagai striker jempolan di Premier League. Meski mendapat julukan El Tigre (Harimau) tapi taring Falcao tumpul semasa memperkuat United. Ia hanya mencetak empat gol selama bermain 29 kali dan masuk dalam perekrutan terburuk yang pernah dilakukan United.

Kembali gagal bersama Chelsea pada musim berikutnya, Falcao kemudian kembali ke klub pemiliknya yaitu AS Monaco. Ajaib, taring Falcao kembali berbahaya bagi lini pertahanan lawan dan membuat beberapa gol lagi sebelum hijrah ke Galatasaray pada musim ini.

Beberapa bulan kemudian, United meminjam kembali salah satu pemain untuk memperkuat skuatnya. Lebih tepatnya pada Januari 2015. Kala itu, United meminjam Andy Kellett dari Bolton Wanderers. Banyak yang kaget ketika menanggapi peminjaman tersebut karena Andy memang bukan pemain yang punya nama di sepakbola Inggris.

Seperti yang sudah diprediksi banyak orang, Andy ternyata hanya bermain untuk tim cadangan United dan sekarang bermain untuk AFC Fylde pada kompetisi divisi lima. Ia menjadi rekrutan terakhir United yang berstatus pinjaman sebelum pada 2020 ini mereka merekrut Odion Ighalo dari Shanghai Shenhua.