Foto: Mirror

Sejak kompetisi Premier League dimulai pada 1992, hanya ada 10 pemain yang didatangkan United dengan status pinjaman. Ada yang berhasil, tapi tidak sedikit pula yang mengalami kegagalan.

Manchester United bisa dibilang cukup anti membeli pemain dengan status pinjaman. Pilihan mereka setiap memasuki bursa transfer hanya ada dua: membeli pemain secara permanen berapa pun harganya, atau tidak membeli sama sekali. Tidak ada dalam kamus mereka untuk mengontrak pemain hanya untuk setahun atau enam bulan saja.

Sir Alex Ferguson dan David Gill punya kebijakan transfer tersendiri saat mereka memegang United untuk waktu yang lama. Yang pertama, mereka tidak akan mengontrak pemain di atas usia 27 tahun kecuali posisinya penjaga gawang. Sedangkan, kebijakan transfer lainnya adalah tidak akan merekrut pemain (non kiper) di atas usia 27 tahun kecuali statusnya hanya sebagai pemain pinjaman. Hal ini menandakan kalau meminjam pemain hanya menjadi opsi kesekian atau ketika klub benar-benar sudah kepepet tidak memiliki pemain yang tepat untuk dibeli permanen dan bisa dikembangkan dalam jangka waktu yang panjang.

Sejak 1992, ada 11 pemain yang didatangkan United dengan status pinjaman. Dimulai dari nama Fraser Digby. Ia sebenarnya adalah mantan pemain magang United sebelum kemudian dilepas permanen ke Swindon Town pada 1986. Enam tahun kemudian, ia didatangkan lagi oleh United pada 5 November 1992 untuk menjadi cadangan Peter Schmeichel. Akan tetapi, ia tidak pernah bermain meski beberapa kali masuk di bangku cadangan karena nyaris semua laga United dijaga oleh Schmeichel. Sebulan setelah direkrut, Digby dikembalikan lagi ke Swindon.

Butuh tiga tahun bagi United untuk mendatangkan pemain dengan status pinjaman. Cederanya David May, Steve Bruce, dan Gary Pallister membuat Ferguson ingin mendatangkan pemain dengan status pinjaman. Pada akhir Desember, ia mendatangkan William Prunier dari Bordeaux. Bermain bagus dalam debut, ia kembali dimainkan pada laga berikutnya melawan Tottenham Hotspur.

Sayangnya, laga melawan Spurs menjadi mimpi buruk baginya. Ia bermain buruk dan berkontribusi dalam tiga dari empat gol Spurs. Cibiran dan kritikan menyerang Prunier setelah kekalahan tersebut yang membuatnya merasa tertekan. Tiga bulan setelah didatangkan, Prunier memilih mengakhiri masa pinjamannya bersama Setan Merah.

Pada 22 Maret 2001, United memilih merekrut Andy Goram dari Motherwell untuk menjadi pelapis Fabien Barthez dan Raymound van der Gouw. Dua penjaga gawang utama klub ini kerap absen karena cedera dan tampil tidak konsisten. Mengingat pada bulan itu Liga Champions akan hadir, maka meminjam Goram mau tidak mau harus dilakukan karena tipisnya kiper berpengalaman. Saat itu, Goram sudah berusia 37 tahun.

“Kami butuh kiper yang punya pengalaman di Eropa. Andy sudah melakukan tugasnya dengan luar biasa bersama Motherwell dan kami senang bisa bekerja sama dengannya,” kata Sir Alex Ferguson.

Namun, Goram datang di saat yang tidak tepat. Barthez tiba-tiba sembuh dari cedera yang membuat pos kiper utama kembali kepada si botak asal Prancis tersebut. Goram baru debut sebulan setelahnya ketika United menang melawan Coventry City. Hingga akhir musim, ia hanya bermain dalam dua pertandingan. Ia justru lebih dikenal karena sempat berseteru dengan Roy Keane di tempat latihan.

Nyaris setahun dari kedatangan Andy, United kembali meminjam penjaga gawang dalam diri Luke Steele. Ketika didatangan, Luke baru berusia 18 tahun dan hanya bermain dua kali bersama Peterborough United. Saat menjadi pemain pinjaman, ia hanya bermain untuk tim cadangan. Pada Mei 2002, United mempermanenkan Luke dengan nilai 500 ribu Pounds. Sayang, ia tidak pernah bermain untuk tim utama.

United kembali meminjam penjaga gawang. Pada musim panas 2006, Tomasz Kuszczak datang setelah tampil apik bersama West Bromwich Albion meski harus terdegradasi pada akhir musim. Keberhasilan menepis sepakan bebas Cristiano Ronaldo membuat Fergie terpukau dan mau mendatangkannya. Dalam debutnya melawan Arsenal, ia bahkan tampil apik dengan menepis sepakan penalti Gilberto Silva meski United kalah pada akhir pertandingan.

Setiap kali dimainkan, penjaga gawang asal Polandia ini tidak pernah tampil mengecewakan yang kemudian membuat United mengubah statusnya menjadi pembelian permanen setahun berikutnya. Sayangnya, ambisi untuk menjadi kiper utama United tidak kesampaian. Edwin van der Sar tidak bisa digusur dari statusnya sebagai kiper utama. Setelah bermain 61 kali selama enam musim, ia dipinjamkan ke Watford sebelum dipermanenkan oleh Brighton and Hove Albion pada musim panas 2012.

Bersambung