Berprofesi sebagai pesepakbola memang bukanlah profesi yang memiliki umur panjang. Pesepakbola biasanya hanya menghabiskan waktu tak lebih dari 20 tahun, dihitung dari awal mencicipi debut profesional hingga melakoni pertandingan resmi terakhir. Rata-rata pesepakbola biasanya mengalami penurunan performa dan fisik di umur 33 dan pensiun di umur 35-38. Namun fakta tersebut adalah salah satu dari banyak fakta yang tak berlaku untuk Zlatan Ibrahimovic.

Kini, Zlatan terlah berusia 35 tahun dan ia sama sekali tidak memperlihatkan adanya penurunan performa. Setelah menginjak usia 30 tahun, catatan gol Zlatan tidak pernah kurang dari angka 30 gol. Musim ini, tidak berlebihan jika menyebut bahwa torehan gol Zlatan tidak mencapai angka 30 adalah mustahil.

Perihal fisik, Zlatan tetap kuat bermain 90 menit meski tak selincah dulu. Ia terbukti masih mampu bermain di setiap pertandingan bersama Manchester United, baik pada akhir pekan atau tengah pekan. Tidak ada tanda-tanda fisik Zlatan yang menurun. Pada 2015 lalu, ia pernah mengungkapkan bahwa fisiknya seperti mobil yang semakin baik jika semakin sering dipakai.

“Saat ini saya merasa dalam kondisi yang bagus, dan selama saya merasa bisa memberikan sesuatu di lapangan, saya akan terus bermain. Tubuh saya seperti mobil, makin sering dikendarai makin bagus, usia bukan masalah,” ujar Zlatan.

Jose Mourinho juga tidak merasa Zlatan seperti pria berusia 34 tahun ketika baru menandatangani kontrak bersama United. “Lupakan paspornya, usianya yang 34 tahun; fisik dan mentalnya bukanlah seperti orang yang berumur 34 tahun. Saya pikir ia berada dalam puncak kualitasnya,” ungkap pelatih asal Portugal itu.

Ketika mendarat di Old Trafford, Zlatan tentu menjalani salah satu prosedur biasa dalam proses transfer pemain yaitu tes fisik. Saat itu, Zlatan langsung mengejutkan dan mencetak sejarah dengan menjadi pemain terkuat yang pernah tes medis di United. Lalu apa yang sebenarnya membuat Zlatan bisa sekuat itu?

Zlatan pindah dari Paris ke Manchester tak hanya bersama keluarganya, ia juga membawa fisioterapis pribadinya yang bernama Dario Fort. Fisioterapis asal Italia itu bekerja untuk akademi AC Milan sebelum Zlatan bergabung dengan Milan dan keduanya menjadi teman dekat.

Image result for zlatan dario fort

Fort mengikuti Zlatan yang pindah ke PSG pada tahun 2012 lalu ia juga mengikuti Zlatan yang pindah ke United. Fort tidak duduk di bench bersama Mourinho ketika pertandingan. Ada doctor klub Steve McNally dan fisioterapis klub Neil Hough disana. Tapi ia cenderung membantu Zlatan untuk mempersiapkan fisiknya.

Zlatan memang merasa bahwa ia membutuhkan seorang fisioterapis pribadi untuk terus mempertahankan kondisi fisiknya. Ia juga terus berusaha agar fisiknya tidak menurun. Zlatan memang seorang pekerja keras. Adanya Fort juga adalah bentuk dari kerja keras Zlatan yang menginginkan fisiknya tidak menurun meskipun usianya sudah tidak muda lagi.Kedatangan Fort di United cukup mengejutkan beberapa pihak, termasuk pemain United sendiri. Andreas Pererira pernah mengungkapkan hal tersebut ketika melihat Zlatan datang dengan fisioterapis pribadi yang ternyata dibayar oleh pihak United, bukan Zlatan.

“Ketika dia datang, semuanya tahu betul dia adalah seorang profesional. Dengan melihat fisiknya, Anda bisa mengatakan bahwa dia sangat profesional. Dia hanya ingin menang. Dia membawa fisioterapis pribadinya bersamanya, untuk membantunya di klub ini. Semua ternganga karena itu,” tutur Pereira.

Selain itu, Zlatan juga benar-benar memperhatikan hal-hal lain yang berhubungan dengan kondisi fisiknya. Agen Zlatan, Mino Raiola, mengungkapkan bahwa Zlatan tidak pernah berhenti untuk mempertahankan kondisi fisiknya. Salah satunya adalah mobil yang ia pakai. Zlatan tidak menggunakan mobil sport karena ia mengerti bahwa mobil tersebut tidak baik untuk punggungnya.

“Dia memiliki program yang ia lakukan setiap hari, meskipun itu dalam liburan. Dia berhati-hati dalam memilih makanan. Ketiak dia masih muda, dia memiliki mobil sport. Lalu dia mengerti bahwa mobil sport tidak baik untuk punggungnya. Sekarang dia memakai Volvo,” imbuh Raiola.

Faktor lain yang juga mempengaruhi adalah bela diri yang ia tekuni ketika remaja, taekwondo, serta prinsipnya yang menghindari minuman keras. Zlatan memiliki sabuk hitam dalam bela diri asal Korea itu. Urusan minum, Zlatan mengetahui betul bahwa minuman keras tidak bagus untuk kondisi fisiknya.

Setelah melihat alasan-alasan dibalik fisik Zlatan yang masih tetap kuat, tampaknya tidak berlebihan jika mengatakan bahwa Zlatan akan bermain hingga umur 40 tahun nanti. Adalah Mourinho, manajer yang berlatar belakang sarjana Sport Science, mengatakan hal tersebut.

“Saya rasa kondisi Ibrahimovic saat ini bahkan lebih baik dibandingkan saat saya bekerja sama dengannya di Inter Milan. Dia tampil lebih menyatu dengan tim, lebih pintar, dan bisa mengamati kondisi pertanidngan dengan lebih baik. Saya rasa dia bisa bermain hingga usia 40 tahun bila menilik kondisi fisik yang ia tampilkan saat ini,” ujar Mourinho.

There is no free time, there is hard work and objectives

A post shared by IAmZlatan (@iamzlatanibrahimovic) on

No need to get in shape, I stay in shape. Hard work pays off. @azsportswear #itsnotaboutthegear #imcoming

A post shared by IAmZlatan (@iamzlatanibrahimovic) on