Jose Mourinho membuat keputusan berani. Pada laga menghadapi Arsenal, ia menaruh Paul Pogba di bangku cadangan dan baru memainkannya pada babak kedua. Tiga hari berselang, ia melakukan hal yang sama ketika timnya melawan Fulham. Namun kali ini Mourinho memilih untuk tidak memainkannya satu menit pun.

Musim 2018/2019 juga menjadi musim yang berat untuk Fred. Ia seolah kurang mendapat kepercayaan dari Mourinho meski datang sebagai rekrutan termahal nomor empat. Hingga pertandingan melawan Fulham, Fred baru bermain 11 kali saja dari 22 pertandingan yang sudah dijalani United.

Di sisi lain, Mourinho masih sering memainkan Nemanja Matic untuk mengisi satu slot di lini tengah. Matic merupakan pemain yang musim ini kerap menjadi sasaran kritik karena dianggap mengalami penurunan dibanding musim lalu. Seringnya gawang De Gea kebobolan disebabkan oleh kelengahan para pemain Serbia tersebut tidak bisa memproteksi lini tengah Setan Merah.

***

Seorang pelatih memiliki kriteria tersendiri dalam menyusun sebuah kesebelasannya. Tidak terkecuali Mourinho yang musim ini kerap melakukan rotasi di setiap pertandingan. Meski keputusannya kerap bertentangan dengan para penggemar, tetapi pelatih adalah orang yang paling paham siapa saja yang layak untuk mengisi 11 posisi dalam suatu pertandingan.

Bagi penggemar United, pemain seperti Fred serta Andreas Pereira adalah pemain yang layak mengisi starting eleven United. Akan tetapi, belum tentu pemikiran para penggemar sejalan dengan isi kepala pelatih. Hal itu juga yang terjadi kepada Chris Smalling, Nemanja Matic, dan Marouane Fellaini, yang masih diandalkan oleh Mourinho.

Pada 2017 lalu, Manchester Evening News melansir beberapa tipe pemain yang sesuai dengan kriteria Mourinho. Di antaranya adalah Kiper yang bisa menggunakan kakinya, pemain belakang yang bisa mencetak gol dan memiliki postur besar, gelandang bertahan yang bisa mendistribusikan bola, penyerang berpostur tinggi besar, dan pemain yang jahil di lapangan. Dari beberapa kriteria tersebut, terlihat jelas mengapa seorang pemain lebih sering dimainkan meski memiliki performa yang biasa-biasa saja.

Mourinho tentu tidak khawatir dengan sektor penjaga gawang. De Gea bisa menggunakan kakinya dengan baik entah untuk mendistribusikan bola atau untuk menghalau serangan lawan. Beberapa penjaga gawang yang pernah bermain bersama Mourinho juga memiliki kemampuan spesial di kakinya seperti Julio Cesar, Thibaut Courtois, Peter Cech, dan Vitor Baia.

Mourinho sempat dicibir ketika memilih memainkan Diego Lopez ketimbang Iker Casillas saat menangani Real Madrid. Iker, yang merupakan pemain favorit pendukung Los Blancos tergusur ke bangu cadangan karena dianggap tidak bisa menggunakan kakinya dengan baik.

Pertanyaan mengapa Chris Smalling masih dipertahankan oleh Mourinho akhirnya terjawab jika melihat kriteria untuk pemain belakang. Smalling adalah bek paling tinggi yang dimiliki United saat ini (194 cm). Selain itu, ia adalah bek dengan jumlah gol yang paling banyak diantara pemain lain. Postur pula yang membuat Mourinho enggan memainkan Daley Blind di lini belakang.

Betapa gemarnya Mourinho dengan pemain tinggi besar di lini belakang juga terlihat dalam beberapa pemain yang masuk dalam incarannya. Toby Alderweireld, Harry Maguire, dan Kalidou Koulibaly adalah pemain yang punya tinggi badan di atas rata-rata. Seandainya Marcos Rojo dan Phil Jones tidak akrab dengan cedera, maka Mourinho mungkin tidak akan terpikir untuk menambah pemain belakang lagi.

Distribusi bola yang baik menjadi alasan mengapa Matic masih dipertahankan ketimbang Fred ataupun Andreas Pereira. Akurasi umpan gelandang asal Serbia tersebut adalah nilai lebih dibanding para pemain tengah lainnya. Hal ini yang membuat Mourinho nampak ngebet untuk mendatangkan salah satu diantara Matic maupun Dier karena keduanya punya kemampuan distribusi bola yang bagus.

Meski musim ini penampilannya cenderung menurun, namun Matic adalah satu-satunya pemain yang bisa melindungi empat bek di belakangnnya. Mourinho juga beruntung memiliki pemain sekelas Ander Herrera yang punya fungsi sebagai gelandang box to box. Soal Fred, Mourinho telah mengungkapkan kalau pemain Brasil ini akan dijadikan pemain yang lebih berfokus kepada serangan alih-alih membantu pertahanan.

Didier Drogba, Diego Milito, Samuel Eto’o, Gonzalo Higuain, Diego Costa, Cristiano Ronaldo, Zlatan Ibrahimovic, dan Romelu Lukaku adalah penyerang-penyerang yang beredar di era kepelatihan The Special One. Semuanya memiliki kesamaan yaitu postur tubuh tinggi besar yang bisa berguna untuk mendelay bola dan memenangi duel udara.

Masalah postur juga yang membuat Mourinho mengubah posisi Cristiano Ronaldo dari pemain sayap menjadi seorang striker. Hal ini berjalan efektif karena jumlah gol Ronaldo meningkat pesat saat dijadikan striker. Alasan ini pula yang membuat Mourinho tidak terlalu menyukai Karim Benzema dan memilih Gonzalo Higuain.

Akan tetapi, hal ini belum terlalu nampak di Manchester United. Romelu Lukaku belum bisa mengulangi performa apik yang ia tampilkan pada musim pertama. Top skor United justru dipegang Anthony Martial yang secara postur kalah jauh dibanding Lukaku dan Marouane Fellaini.

Satu hal yang masih kurang dimiliki skuad Mourinho saat ini adalah kriteria yang terakhir yaitu pemain yang jahil. Sejauh ini hanya Marouane Fellaini yang memiliki sikap tersebut. Padahal Mourinho selalu memiliki pemain jahil dengan jumlah lebih dari satu.

Di Real Madrid ia punya Pepe dan Sergio Ramos. Mario Balotelli dan Marco Materazzi adalah sosok jahil ketika ia menangani Inter Milan. Ketika menangani Chelsea, ia memiliki Diego Costa. Semua pemain ini bisa membantu Mourinho saat sang pelatih sedang terlibat gesekan.

Sebelumnya Mourinho punya Zlatan Ibrahimovic. Akan tetapi, penyerang Swedia ini hanya sebentar bermain di Manchester. Selain Fellaini, Marcos Rojo dan Eric Bailly mungkin menjadi sosok bengal yang berikutnya di Manchester United. Hal itu terlihat saat keduanya serentak berdiri untuk bersiap-siap membantu Jose Mourinho yang terkena masalah dengan asisten Maurizio Sarri saat laga Chelsea menghadapi United beberapa waktu lalu.