Tidak lagi empat besar, kini United bisa ke tiga besar. Foto: Metro

Tidak hanya empat besar, kini Manchester United punya peluang cukup besar untuk mengakhiri kompetisi di tempat yang lebih tinggi lagi. Jika mereka terus konsisten meraih kemenangan, maka Ole Gunnar Solskjaer bisa membawa Setan Merah untuk melangkah hingga ke tiga besar.

Hal ini tidak lepas dari kekalahan yang diterima oleh dua pesaingnya. Leicester City tampak belum menemukan permainan terbaiknya setelah restart. Kamis dini hari kemarin, mereka kalah 2-1 dari Everton. Selang beberapa jam kemudian, Chelsea mengawali debut seragam baru mereka dengan kalah 3-2 atas tuan rumah West Ham United.

Hasil ini memang tidak mengubah posisi kedua kesebelasan di klasemen sementara. Akan tetapi, jarak kedua tim ini menjadi semakin sempit. Leicester yang berada di peringkat ketiga memiliki poin 55, lalu disusul Chelsea dengan 54 poin. Di belakang keduanya menguntit Manchester United dan Wolverhampton Wanderers dengan poin 52. Empat kesebelasan bersaing untuk memperebutkan dua posisi di papan atas.

Kesempatan ini jelas tidak boleh disia-siakan oleh United yang bertekad untuk mengamankan tiket ke Liga Champions musim depan. Selagi kompetisi Europa League belum dilanjutkan, Setan Merah setidaknya harus lebih dulu memastikan tiket ke kompetisi tertinggi sepakbola Eropa melalui  jalur zona di kompetisi domestik.

Kesempatan yang terbuka cukup lebar mengingat penampilan mereka sedang menanjak sejak Februari 2020 lalu. United sudah 15 pertandingan tidak terkalahkan. Kehadiran Bruno Fernandes, membaiknya Anthony Martial, dan kembalinya Marcus Rashford serta Paul Pogba membawa moral yang bagus bagi Setan Merah. Mereka yang sebelumnya diragukan bisa ke empat besar, kini berpeluang untuk masuk tiga besar dan meraih dua gelar.

“Bicara posisi spesial, mengejar tempat keempat atau ketiga sebenarnya bukan hal spesial bagi kami, Manchester United. Tapi poin positifnya adalah kami terus berkembang untuk mencapai target kami. Kami punya peluang masuk zona Liga Champions dan ada Piala FA serta Europa League yang bisa dimenangkan. Kami semakin kuat dan terus menekan tim yang berada di depan kami,” kata Ole setelah laga melawan Brighton.

Ya, benar kata Ole. Posisi tiga atau empat itu bukan posisi yang ‘MU banget’. Sir Alex Ferguson sudah membuat pakem kalau target United itu harus memasang target juara setiap musimnya. Akan tetapi, posisi tiga jelas lebih baik dari posisi empat. Posisi tiga juga bisa menambah kepercayaan diri bagi penggemar kalau mereka bisa pelan-pelan kembali ke habitat aslinya yaitu menjadi penantang gelar juara atau setidaknya jangan keluar dari dua besar.

United punya modal itu. Melihat sisa pertandingan yang ada, jadwal United cenderung ringan. Saat pesaingnya yang lain masih harus menghadapi dua sampai tiga lawan kuat, maka United hanya memiliki Leicester City sebagai lawan terkuat. Sisanya adalah tim peringkat sepuluh terbawah dengan dua lawan bahkan berada di zona degradasi yaitu Bournemouth dan Aston Villa.

Seharusnya bukan menjadi lawan yang merepotkan bagi tim yang baru saja unbeaten pada 15 pertandingan. Namun, kewaspadaan juga harus tetap dijaga. United tidak boleh jemawa meski lawan yang dihadapi ke depannya cenderung enteng seperti Bournemouth, Aston Villa, Southampton, Crystal Palace, West Ham, dan Leicester.

Hal ini tidak lepas dari kiprah United pada pertemuan pertama menghadapi sisa lawan masing-masing. Hanya Leicester yang bisa dikalahkan United saat itu. Sisanya, United kalah dari Bournemouth, Palace, West Ham, serta imbang melawan Villa dan Southampton.

Hasil serupa bukan tidak mungkin terulang mengingat saat ini Premier League sudah memasuki akhir-akhir kompetisi. Pada fase-fase ini, tim-tim papan bawah bisa tampil mengejutkan seperti yang ditunjukkan West Ham kemarin melawan Chelsea. Terpeleset sedikit saja, maka tiga besar bisa saja tidak bisa diraih United dan posisi mereka bukan tidak mungkin diambil alih oleh Wolverhampton.

Belum lagi soal potensi kelelahan. United masih punya semifinal Piala FA yang akan berlangsung di tengah-tengah perburuan zona tiga besar ini. Selain itu, jarak laga yang sempit membuat United harus pintar-pintar melakukan recovery mengingat United tidak punya kualitas pelapis yang setara dengan pemain utama. Bruno dan Pogba jelas tidak bisa digantikan oleh Andreas dan Jesse Lingard. Daniel James belum bisa mengisi posisi sayap dengan cakap layaknya Marcus Rashford. Kesempatan Odion Ighalo untuk memperebutkan tempat Anthony Martial di Premier League juga cenderung minim.

Namun, banyak penggemar United yang mengatakan kalau United saat ini sudah berbeda dibanding United pada putaran pertama sehingga saat ini bukan kesulitan lagi menghadapi lawan-lawan yang kualitasnya lebih rendah dari mereka. Ya, semoga saja United bisa memanfaatkan segala keuntungan yang dimiliki mengingat mereka sedang berada pada momentum yang tepat.