Manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengungkapkan kekecewaannya terhadap saga transfer gelandang Liverpool, Philippe Coutinho. Rasa kecewanya tersebut bukan ditujukan kepada klub melainkan lebih kepada Coutinho.

Seperti kita tahu, pemain berusia 25 tahun tersebut dalam beberapa minggu ke belakang menjadi isu hangat, lantaran adanya tawaran untuk hengkang ke Barcelona musim ini. Sejauh ini sudah 3 tawaran dari klub asal Catalonia tersebut yang ditolak oleh Liverpool. Kemungkinan akan ada penolakan keempat dari Liverpool sebelum penutupan bursa transfer musim ini.

Pemain timnas Brasil tersebut bahkan santer dikabarkan telah memberikan surat permohonan untuk dijual kepada manajemen Liverpool. Saat ini keberadaan Coutinho pun sedang jauh dari Liverpool, yaitu bersama timnas Brasil untuk laga kualifikasi Piala Dunia. Di mana untuk musim ini, Coutinho belum bermain sekalipun untuk tim asuhan Jurgen Klopp.

Berbicara di forum UEFA, yang diadakan di Swiss, Sir Alex mengatakan bahwa dalam situasi seperti ini (mengenai Coutinho) kunci atau solusinya ada di tangan manajemen.

“Menurut saya manajemen yang kuat sangatlah krusial untuk situasi seperti ini. Salah satu pekerjaan sebagai manajer adalah untuk mengedukasi karakter pemainmu, agar mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan,” terang Ferguson.

Namun menurut pria yang kini berusia 75 tahun tersebut, apa yang ia katakan tersebut tak mudah di era saat ini. Ada perubahan yang terjadi dalam situasi bursa transfer dahulu dengan dengan yang sekarang.

“Jelas, dalam beberapa kasus ada yang berubah sedikit. Sangat mengecewakan memang, karena saya yakin, dalam kasus Liverpool, mereka telah berhasil membentuk Coutinho menjadi pemain yang seperti sekarang ini,” lanjut Ferguson.

Ferguson menilai Liverpool ketiban sial harus berurusan dengan masalah ini jelang penutupan bursa transfer. Bahkan menurutnya bursa transfer periode ini makin membuat posisi Liverpool lebih sulit untuk penyelesaian masalah Coutinho.

“Jika bursa transfer ditutup pada bulan Juli kemarin, Coutinho mungkin saja masih bisa bermain saat ini dan masalah akan selesai. Semuanya sudah selesai jauh-jauh hari. Rekomendasi yang kita lihat adalah menutup jendela transfer sebelum musim dimulai.”

“Jadi tahu siapa saja yang manajer punya dan tidak menunggu seperti sekarang hasilnya akan berakhir seperti apa,” tutup Ferguson.

Penawaran Ferguson untuk Dua Pemain No.7 United 

Jika kita menelisik komentar Ferguson bahwa dirinya kasihan dengan manajemen Liverpool, maka ada baiknya kita melihat sejarah Ferguson ketika berhadapan dengan pemain yang ingin pindah sewaktu masih menangani United.

Di antara sekian banyak ada dua pemain yang dipilih untuk menggambarkan Ferguson dalam situasi serupa. Yaitu kepada David Beckham dan mega bintang Real Madrid saat ini, Cristiano Ronaldo. Keduanya memang berakhir dalam labuhan Real Madrid, namun ternyata dilansir dari Mirror keduanya ditawarkan Ferguson kepada Barcelona.

David Beckham 

Ketika berbicara kepada media asal Inggris, BBC pada bulan Januari lalu, Beckham mengungkapkan bahwa United pernah ingin menjual dirinya ke Barcelona. Dimana penawaran tersebut menurut Beckham dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya.

“Saya sedang liburan di Amerika Serikat saat itu bersama Victoria, lalu teman saya menelpon dan bilang bahwa dia lihat di Sky Sport bahwa United sudah sepakat negosiasi awal dengan Barcelona untuk transfer saya. Lalu saya bilang bahwa itu tidak benar, saya tidak tahu apa apa soal itu,” cerita bapak tiga anak ini.

Sekembalinya dari liburan, dengan segera Beckham meminta rapat internal dengan klub. Dengan agenda menyampaikan jika dirinya akan pergi, maka dirinya lebih memilih Real Madrid ketimbang Barcelona. Sebuah permintaan yang akhirnya menjadi kenyataan.

Cristiano Ronaldo

Hampir serupa kisah Ronaldo dengan Beckham soal perpindahannya ke Real Madrid. Kedunya memang berhadap jika akan pergi maka Los Blancos lah klub yang mereka inginkan.

Namun karena sempat kesal dengan taktik Madrid untuk mendapatkan Ronaldo setahun sebelumnya, Sir Alex justru mencoba menawarkan Barcelona kepada Ronaldo. Walau akhirnya aksi Sir Alex tersebut tidak berhasil.

“Dia (Ferguson) mencoba untuk menghalangi kepergian Ronaldo ke Real Madrid, dengan menawarkan dia ke Barcelona. Tentu Barcelona sangat bahagia, namun di waktu yang bersamaan ada hal krusial yang terjadi dimana Ronaldo mengatakan dirinya tak mau ke klub lain selain Real Madrid,” tutur Presiden Real Madrid, Ramon Calderon pada tahun 2014 silam.

Kedua kisah tersebut bisa menjadi contoh banyak atau sedikit bahwa dalam kondisi seperti Coutinho saat ini, melepasnya dengan kesepakatan yang paling baik adalah jalan yang paling tepat. Bahkan United sempat menawarkan pemain bintangnya kepada klub lain. Walau agak kelampauan saat urusan transfer Beckham.

Sehingga perkataan Ferguson bahwa manajemen Liverpool adalah pemegang kunci permasalahan ini ada benarnya. Menjadi saran sekaligus kritik bahwa lebih baik cepat bertindak daripada terlambat dan akhirnya menjadi beban.

Apalagi seperti dilansir dari artikel Newstatesman bahwa kondisi psikologis Coutinho adalah satu pertimbangan penting yang tak boleh dilupakan saat ini. Bahwa kemungkinan besar dalam pikiran pemuda berusia 25 tahun tersebut, sekarang atau tidak sama sekali kesempatan untuk ke Barcelona.

Lebih lanjut lagi media tersebut mengatakan bahwa karir seorang pesepakbola sangatlah singkat singkat. Sehingga wajar tampaknya Coutinho mengambil jalan yang paling realistis untuk dirinya. Saat ini mungkin Liverpool tidak memberikan apa yang diinginkan oleh pemain asal Brasil tersebut, yaitu gelar juara.

Bagaimana menurut Anda?

 

Sumber : ESPN FC, Mirror, dan Newstatesman