Mantan bek muda Manchester United Craig Cathcart telah mengungkapkan bagaimana proses lancar kepergiannya dari Old Trafford. Menurutnya, klub dan manajer saat itu Sir Alex Ferguson tidak akan menghalangi bintang mudanya untuk memilih opsi apapun tentang kariernya. Cathcart juga mengungkapkan peran yang dimainkan Ferguson dalam kepergiannya dari Old Trafford pada 2010.

Di sisi lain, Craig Cathcart sendiri datang melalui tim akademi United pada 2007. Akan tetapi ia tidak pernah tampil dengan tim senior, dan langsung meninggalkan klub secara ke Blackpool pada 2010. Itupun setelah ia dipinjamkan ke Royal Antwerp, Plymouth dan Watford.

Pemain asal Irlandia Utara itu kemudian mengungkapkan tentang penggambaran waktu singkatnya di United. Ia juga berbicara alasan di balik kepergiannya, yang ia akui datang pada waktu yang tepat dan tanpa perasaan tidak enak. Ia mengatakan bahwa United sangat mendukungnya untuk meniti karier di masa depan.

“Saya merasa terhormat ketika berada di United, dan saya berusaha memanfaatkannya. Semua pemain yang datang melalui akademi, mereka semua tampaknya ingin melanjutkan kariernya, dan memiliki peluang tampil di liga apa pun yang terjadi. Anda pasti selalu bertemu seseorang yang Anda kenal setiap minggu, seseorang yang dulu berada di tim akademi,” ujar Craig Cathcart dikutip dari MEN Sports.

“Ketika saya mendapat kesempatan untuk meninggalkan United, saya memilih pergi ke Blackpool, dan pergi bermain di Premier League usia 20 atau 21. Itulah alasan saya pergi, saya berbicara dengan (manajer) Ian Holloway tentang hal itu. Saya memutuskan tentang hal itu. Klub bersedia menjual saya, jadi saya tahu waktu saya habis di klub, dan saya memutuskan untuk pindah.”

“Begitu klub telah memutuskan untuk menerima tawaran saya, saya pikir saya tahu waktu saya sudah habis. Agar adil, saya tidak harus pergi, saya bisa tinggal dan mencoba untuk bertahan dan melihat apa yang terjadi. Tetapi kesempatan untuk langsung masuk ke Premier League terlalu bagus untuk ditolak. Tapi tidak ada perasaan sulit, klub ingin saya melanjutkan dan melakukan dengan baik.”

Cathcart juga mengungkapkan tindakan terbaik yang diambil Sir Alex Ferguson dan klub untuk melindungi pemain mudanya. Termasuk soal tawaran klausul dalam kontrak baru mereka, yang memungkinkan United bisa membawa mereka kembali ke Old Trafford. Namun Cathcart, seperti halnya dengan banyak pemain lain di United, Ferguson justru memberikan kebebasan jika pemain muda ingin keluar dan bermain regular di klub lain.

Waktu itu, Manchester United masih memiliki Rio Ferdinand, Nemanja Vidic dan lainnya di posisi bek tengah. Jadi rasanya keputusan Cathcart memilih untuk pergi adalah tepat. Oleh sebab itu, ia lalu mengungkapkan bahwa rencana kepindahannya dari Old Traffod sangatlah preventif.

“Saya sudah mengukur matang-matang. Mereka bahkan sempat memasukkan klausul pembelian kembali dalam transaksi saya ke Blackpool. Jadi jika semuanya berjalan lebih baik, atau mungkin saya bisa kembali suatu hari nanti. Mereka melakukan itu untuk banyak pemain mudanya, kalau-kalau mereka melakukan kesalahan (dalam penjualan),” pungkas Cathcart.

“Saya sudah melakukan langkah yang preventif. Saya pikir mereka menerima tawaran saya itu, dan Ferguson menyerahkannya kepada saya keputusan penuhnya. Dan saat itulah saya pergi untuk pergi dan bertemu Ian Holloway. Saya kemudian mengobrol dengannya dan membuat keputusan final.”

Craig Cathcart merupakan pemain yang sering dipinjamkan United, dan potensinya jauh lebih besar ketimbang saat ia bermain untuk tim U-23 Setan Merah. Selama kariernya di United, ia merupakan bagian dari aspek pengembangan pemain di luar klub. Namun meskipun begitu, bek yang sekarang berusia 31 tahun itu merasakan manfaat dari waktu peminjamannya tersebut.

“Saya pikir itu sangat bermanfaat. Saya mendapatkan kesempatan untuk bermain sebanyak mungkin ketika dipinjamkan. Jika tidak seperti itu, saya pasti akan merekomendasikan pergi keluar lebih cepat. Ini adalah aspek yang berbeda dengan bermain bersama tim U-23, atau cadangan seperti pada saat itu. Saya tidak belajar banyak ketika menjadi cadangan. Saya tidak merasa ada tekanan,” tandas Craig Cathcart.

“Tetapi ketika saya bermain melawan pemain senior yang berjuang setiap minggu, saya merasakan hype-nya, yang tentunya membawa tantangan berbeda. Saya memiliki langkah penting dalam perkembangan saya sendiri. Saya harus berkinerja baik dan memiliki mental yang kuat . Di United mereka berusaha mempersulit kami tim akademi (untuk bermain), terutama di tim U-18 atau U-19.”

“Jadi pergi dengan status pinjaman adalah bagian kunci dari perkembangan pemain. Termasuk saya. Saya melihatnya berkali-kali ketika seseorang menolak dipinjamkan dan mereka akhirnya terjebak di klub dan bermain bersama tim U-23. Kontrak mereka lalu habis sia-sia. Saya sudah melihatnya beberapa kali. Untuk mendapatkan game di liga, sejatinya kita perlu CV, seperti yang saya peroleh selama dipinjamkan. Itu sangat membantu.”