Manchester United

Legenda Manchester United, Ryan Giggs, mengungkapkan bahwa satu-satunya hal yang pernah membuatnya menangis di atas lapangan sepakbola adalah momen ketika Manchester United berhasil menyelesaikan treble yang belum pernah ia rasakan seumur hidupnya.

Pemain jebolan Class of ’92 itu sangat emosional ketika mengingat kembali momen indah di tahun 1999. Giggs merasa jika kemenangan Manchester United pada pertandingan final Liga Champions di Camp Nou adalah sebuah prestasi bersejarah yang pernah ia dapatkan. The Red Devils sendiri mengalahkan Tottenham Hotspur dalam perebutan gelar Premier League kurang dari dua minggu sebelumnya. Mereka juga menang atas Newcastle United di Final Piala FA. Giggs merasa jika hidupnya lengkap dengan catatan treble tersebut.

Pria berkebangsaan Wales itu mengklaim bahwa puncak emosinya adalah ketika United berhasil menampilkan comeback terbaik sepanjang masa setelah Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer mencetak dua gol penentu saat waktu tambahan guna membalikkan skor dan meraih kemenangan 2-1 atas Bayern Munich.

“Saat terbaik yang pernah saya dapatkan di atas lapangan sepakbola adalah ketika peluit akhir terdengar di Nou Camp, saya benar-benar menangis dan sangat emosional mengingat hal itu,” ungkap Giggs.

“Momen itu adalah satu-satunya momen yang berhasil membuat saya menangis di atas lapangan sepakbola. Itu semua karena emosi sudah mengambil alih hati dan perasaan saya. Saya tidak bisa lagi menjelaskan apa yang sebenarnya saya rasakan kala itu.”

Meskipun ada banyak momen indah guna meluapkan emosi bahagia, Ryan Giggs mengklaim jika momen terbaik di ruang ganti Manchester United adalah momen paling indah sepanjang kariernya bersama pasukan Old Trafford. Ia menganggap bahwa treble pada 1999 adalah satu bentuk yang tidak terlintas dalam pikirannya.

“Tidak ada satu permainan pun yang terlintas dalam pikiran saya, itu hanya menjadi sebuah kemenangan besar, kami berhasil memenangkan final Liga Champions. Sangat mengesankan, di mana kami masuk ruang ganti dan semuanya merayakan. Bahkan merayakan beberapa gol pada menit terakhir saat kami berhasil memenangkan pertandingan. Itu semua memori yang indah,” pungkas Giggs.

“Saat itulah, ruang ganti benar-benar menjadi berdengung. Saat itulah semua orang menikmatinya. Dan kemudian semua orang sadar jika itu semua bukan mimpi. Saya ingat betul ketika semua pemain ganti pakaian, kami mendapat kabar baik dari manajer, dan merayakan bersama. Momen itu benar-benar sudah menempel di pikiran saya, karena yang saya rasakan saat itu lebih dari sekadar merayakannya.”

Pria yang akrab disapa Giggsy itu menyatakan jika ia ingin merasakan kembali momen tersebut dan merayakan kemenangan besar dengan para pemain muda.

“Tapi, saya juga memiliki beberapa momen bagus lainnya di sepanjang karier. Karena saya selalu merayakan sesuatu setelah memenangkan pertandingan besar. Saya tidak sabar untuk kembali ke ruang ganti jika memang bisa, dan kembali merayakan apa yang seharusnya dirayakan dengan para pemain muda,” tandasnya.

 

Sumber : The Peoples Person