Marouane Fellaini dikenal dengan permainan kerasnya di lapangan. Sebanyak tiga kartu merah dan 29 kartu kuning menjadi koleksinya sejak memperkuat The Red Devils pada musim 2013/2014.

Total sudah empat kartu merah dan 74 kartu kuning yang dikumpulkannya hingga musim ke-11 berkarier di Premier League Inggris pada musim 2017/2018; termasuk dengan Everton sebelum dirinya pindah ke Old Trafford. Tak heran jika pemain timnas Belgia itu sering mendapat hukuman berat dari Federasi Sepakbola Inggris, FA, atas permainan kerasnya tersebut.

Setidaknya sudah sembilan pertandingan United yang dilewatkannya selama berkarier di Theatre of Dreams, karena harus menjalani sanksi dari FA. Namun, Fellaini malah merasa bahwa dirinya sangat dibenci oleh FA, sehingga sering memberinya hukuman yang terlalu berat.

Pemain berusia 30 tahun itu pun mengaku tidak suka dengan sikap FA yang dianggapnya terlalu berlebihan terhadap dirinya tersebut. Dia pun membandingkan dengan kekerasan yang diterimanya saat membela United dalam laga kontra Southampton pada pertemuan pertama di liga musim ini, akhir September 2017 lalu.

Menjelang pertemuan kedua kontra Southampton musim ini di Old Trafford, pada matchday ke-21 Premier League, Sabtu (30/12/2017) lalu, Fellaini pun mengenang kembali momen buruk tersebut. Ketika itu, dia mendapat tekel brutal dari penyerang lawan, Shane Long. Namun, pemain itu malah hanya mendapat kartu kuning. Sementara Fellaini yang menjadi korban mengalami cedera sehingga terpaksa harus absen di partai lanjutan. Bahkan hingga kini, cedera lutut yang dideritanya belum benar-benar sembuh, sehingga dia terpaksa melewatkan 12 pertandingan United di liga domestik.

Peristiwa buruk itulah yang membuat Fellaini yakin bahwa FA punya rasa benci khusus pada dirinya. Bahkanya, dia percaya bahwa FA pasti akan menghukum dirinya dengan skorsing tiga partai jika berada pada posisi Long sebagai penekel.

“Tekel Itu bisa saja lebih buruk. Itu adalah sebuah upaya serangan dari Long. Anda sudah lihat bukan? Anda bisa lihat seberapa beruntungnya saya? Long bisa saja mematahkan kaki saya! Andai saja saya tak mengenakan pelapis, engkel saya sudah pasti akan patah dan saya bakal absen enam bulan!” ungkap Fellaini sebelum pertandingan, dilansir Daily Star.

“Saya akhirnya absen di Europa League melawan CSKA Moscow. Jika saya melakukan hal yang sama, saya mungkin akan dihukum tiga pertandingan. Mungkin lima. Saya pernah disebut sebagai orang bodoh, sering memfitnah, dan juga sebagai pembunuh. Namun sebenarnya saya orang yang baik,” pungkas pemain yang mengenakan jersey bernomor punggung ‘27’ tersebut.

Mungkin wajar jika Fellaini merasa sedikit terdiskriminasi sebagai pemain asing di luar Britania Raya, karena hingga saat ini dia masih terkapar di meja perawatan akibat cedera lutut yang dialaminya sejak Oktober 2017.

Bukan tidak mungkin pula, apa yang dirasakan Fellaini berpengaruh terhadap keputusannya untuk bertahan membela United; selain kurangnya kesempatan bermain reguler. Diketahui, kontraknya akan kadaluarsa pada 30 Juni 2018. Namun, hingga kini dia belum menandatangani perpanjangan kontrak.

Bahkan, belum lama ini pemain kelahiran Brussels, Belgia, 22 November 1987 tersebut mengaku baru saja menolak tawaran kontra baru dari manajemen klub. Padahal, pihak klub sudah menaikkan gajinya jadi 150 ribu paun per pekan, dari sebelumnya hanya 120 ribu paun per pekan.

Sebenarnya, Fellaini sendiri menyatakan dia tidak menutup kemungkinan untuk bertahan; meskipun sebelumnya sempat diberitakan ingin pergi. Namun, dia pun juga tak mau terburu-buru mengambil keputusan.

“Jika United tidak menginginkan saya, mereka pasti sudah mengatakannya sejak lama. Mereka memberikan saya tawaran dan mungkin satu lagi akan menyusul. Soal apakah saya akan menerimanya, saya tak tahu. Anda tak bisa mengatur hal-hal seperti itu secara instan. Kami sudah bicara. Pelatih seseorang yang menghormati keputusan pemainnya,” ungkapnya pula kepada HUMO.

Beberapa klub besar Eropa pun dikabarkan sudah mulai mendekatinya; mulai dari Juventus dan AS Roma di Serie A Italia, raksasa Ligue 1 Prancis Paris Saint-Germain, hingga Besiktas dari Turki dan pesaing United, Arsenal. Dia berpeluang melakukan negosiasi dengan klub-klub luar Inggris pada pekan ini. Namun, sumber terdekat Fellaini menyebut sang pemain akan hijrah ke China.

“Fellaini tak akan memperpanjang kontraknya. Dia tak memilih pergi pada Januari atau musim panas, tapi United akan menyampaikan kata terakhir pada yang terjadi pada bulan depan. Dia mendapat tawaran dari Tiongkok dan akan pergi untuk uang yang lebih,” ungkapnya seperti dilaporkan The Sunday Express.