foto: metro.co.uk

Sudah lama kita tidak mendengar celotehan Sir Alex Ferguson tentang Manchester United. Statusnya yang sekarang bukan sebagai manajer dan lebih banyak memfokuskan diri sebagai ambassador United membuat kakek berusia 75 tahun ini jarang berbicara kepada media. Akan tetapi baru-baru ini dalam sebuah wawancaranya kepada Sirius XM (radio di Inggris), ia mengungkapkan pandangannya mengenai Europa League, rahasia menangani United, dan United di bawah kendali Jose Mourinho.

Europa League adalah Kesempatan Besar Bagi United

Tidak bisa dibantah jika Sir Alex Ferguson adalah manajer tersukses sepanjang masa Setan Merah. Selama hampir 27 tahun menangani Manchester United, ia sudah memberikan 38 trofi. Rinciannya adalah 13 gelar Liga Inggris, lima gelar Piala FA, empat gelar Piala Liga, dua gelar Liga Champions, satu Piala Winners dan Piala Super Eropa, dia Piala Interkontinental, dan 10 Community Shield. Hanya satu piala saja yang belum pernah dirasakan Fergie yaitu piala Europa League.

Untuk itu ia meminta agar Setan Merah bisa lebih memfokuskan diri ke ajang yang musim lalu dimenangkan oleh Sevilla tersebut. Fergie mengatakan bahwa Europa League adalah jalur yang lebih realistis untuk meraih tiket ke liga Champions ketimbang berusaha finis di posisi keempat.

“Musim masih panjang. Mereka juara Piala Liga dan ada di 8 besar Europa League. Sangat penting untuk menjuarainya karena jika juara, Anda bisa langsung ke Liga Champions. Dan saat ini pertarungan di liga melibatkan tim di belakang Chelsea dan Tottenham yaitu Arsenal, Liverpool dan diri kita sendiri. Tidak mudah bagi kami untuk masuk empat besar.

“Mereka bisa melakukannya. Saya melihat Europa League adalah kesempatan bagus. Apalagi United belum pernah memenangkannya. Itu akan menambah catatan gelar United jadi saya pikir kami memiliki kesempatan untuk memenangkannya,” kata Fergie.

United Hanya Tidak Beruntung

Menurut Fergie, United saat ini sudah kembali ke jalan yang benar yaitu bermain menyerang dan unggul dalam penguasaan bola. Tidak seperti di era Louis Van Gaal dan David Moyes. Bagi mantan menajer Aberdeen ini saat ini hanya ketidakberuntungan lebih memihak United dan Mourinho. Ia menyoroti hasil imbang yang banyak sekali diraih United (terutama di kandang) dan kegagalan dalam mengkonversi peluang.

“Saya kenal baik Jose dan dia sudah melakukan tugasnya dengan baik. Hanya dia sedikit tidak beruntung karena banyak pertandingan kami terutama di kandang berakhir seri. Jika mereka dapat memenanginya maka mereka akan bersaing untuk gelar juara.”

Fergie juga mengungkapkan bahwa memenangi dua gelar bersama United di musim perdana merupakan awalan bagus bagi karirer Mou di United terlepas dari dua trohy tersebut hanya Community Shield dan Piala Liga.

“Menjuarai turnamen bersama United adalah sesuatu yang penting. Itulah sejarah klub sebesar United. Saya memandang piala liga sama dengan apa yang dirasakan Mourinho bahwa ini trophi penting. Saya beruntung bisa menang empat kali dan apapun trophinya jika anda sudah sampai final maka anda ingin memenanginya.”

Kunci Sukses di United adalah Tekad dan Pengorbanan

Di akhir pembicaraannya bersama Sirius, manajer yang akrab dengan istilah Fergie Time tersebut mengungkapkan resep kesuksesan Fergie. Bagi manajer kelahiran Govan ini tekad dan pengorbanan adalah dua hal yang harus dimiliki setiap orang apabila ingin meraih kesuksesan.

“Saya tidak menyangkan bahwa saya bisa di United selama hampir 27 tahun. Dan itu dilakukan karena saya punya energi yang kuat. Saya punya tekad dan saya berkorban banyak. Anak saya tumbuh bersama Cathy (istri Fergie) dan peran dia sangat besar soal itu,” ujarnya

Bagi Fergie, tekad yang kuat dan pengorbanan yang besar adalah ciri khas orang-orang Skotlandia terutama di Govan yang merupakan tempatnya bertumbuh. Semua hal itu pernah diungkapkannya dalam buku Autobiografinya 2013 lalu. Ia menyebutkan bahwa jiwa orang-orang skotlandia yang keras, penuh tekad, dan suka berkorban telah muncul ketika dirinya masih belia.