Suasana baru kadang memberikan rasa nyaman yang tak tergantikan. Pada awal-awal perpindahan mungkin kita akan merasa tak nyaman atau bahkan mengalami homesick. Namun jika diberikan waktu untuk beradaptasi, maka bukan tak mungkin rasa nyaman lama-lama akan timbul. Mungkin inilah yang sedang dirasakan oleh bek muda Manchester United asal Uruguay, Guillermo Varela.

Seperti kita tahu, bek kanan berusia 24 tahun tersebut kini berada di klub asal Jerman, Eintracht Frankfurt. Dirinya dipinjamkan oleh Mourinho sejak Juli tahun lalu. Pinjaman tersebut berlangsung selama setahun saja. Tapi sayangnya baru saja bergabung, Varela ditimpa cedera pada awal musim Bundesliga. Sehingga tercatat baru 7 laga kompetitif yang dimainkan oleh eks akademi Real Madrid ini.

Meski jarang bermain di Frankfurt, Varela ternyata tetap merasa nyaman untuk tinggal di salah satu kota besar di negeri Bavarian tersebut. Dilansir dari ESPNFC.com, Varela mengatakan suasana kota Frankfurt lebih hidup dibandingkan di Manchester.

“Saya ingin bertahan di sini. Tapi itupun jika klub (Frankfurt) menginginkan seperti itu. Jika ada opsinya. Manchester adalah kota industri, sedang Frankfurt adalah sebuah kota yang kaya akan kehidupannya,” kata Varela.

Pernyataan optimis ini berani dikeluarkan oleh Varela, lantaran dirinya yakin bisa menunjukkan impresi baik dalam sisa 4 laga terakhir di musim ini.

“Saya ingin menikmati sisa laga tersebut, meski masih dalam tahap rehabilitasi saya akan tetap memberikan yang terbaik yang saya bisa.” ungkap Varela.

Sayangnya meski optimis dapat kesempatan untuk bertahan, direktur eksekutif olahraga Frankfurt tak sependapat. Pria bernama Fredi Bobic tersebut beralasan nilai transfer dan gaji Varela terlalu tinggi untuk level Bundesliga.

“Angka dari Varela terlalu besar bagi kami.” tutur Bobic.

Minggu lalu, Varela baru mencatatkan 4 pertandingan untuk Frankfurt. Varela dapat kesempatan bermain sebagai bek kanan menggantikan Timothy Chandler yang hijrah ke posisi gelandang tengah.

Tak Diinginkan Mourinho

Sedari awal Mourinho menduduki kursi nomor satu di bangku kepelatihan United, Varela memang tak masuk dalam rencana besarnya. Sehingga dilansir dari goal.com pada berita Juli tahun lalu, Varela bersama Tyler Blackett masuk dalam daftar jual Mourinho, dengan catatan sebagai pemain surplus. Blackett akhirnya hengkang ke Celtic FC dan Varela ke Jerman.

Padahal kisah karir Varela di United tidaklah terlalu buruk. Seperti kita tahu di bawah asuhan Louis Van Gaal, Varela mendapatkan 11 laga kompetitif bersama United. Salah satu laga dimana dirinya mendapat sorotan baik adalah saat United bermain imbang dengan West Ham pada bulan Maret tahun lalu.

Dalam laga tersebut, Varela dinilai berhasil menghentikan performa apik Dimitri Payet. Dimana Payet pada musim lalu memang menjadi salah satu pemain gelandang yang berbahaya. Namun Varela yang saat itu menjadi pilihan utama selama 6 laga berturut-turut tak segan untuk beradu kemampuan.

Permainan apiknya jua mendapat sanjungan dari para fans United dengan memberikan tepukan tangan hangat usai digantikan Matteo Darmian pada menit ke-87.

Momen inilah yang mungkin tak akan dilupakan oleh Varela sepanjang karirnya. Dilansir dari manchestereveningnews.com, Varela menyatakan rasa terima kasihnya terhadap pengalaman berharga yang diberikan oleh United. Terutama kepada Louis van Gaal yang telah memberikan dirinya kesempatan bermain.

“Saya akan selalu berterima kasih kepadanya (Van Gaal) dan ke klub, atas apa yang saya alami di United. Jelas United adalah klub yang besar dan sangat jarang memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk bermain. Tapi dengan Van Gaal memberikannya kepada saya, itu jelas menunjukkan kepercayaan luar biasa,”  kenang Varela.

Dalam kesempatan yang sama, tepatnya dalam wawancara pada bulan Maret lalu, Varela menyatakan hubungannya dengan Mou tetap baik meski ia tak masuk rencana manajer berusia 54 tahun tersebut.

“Saya telah berbicara kepada Mourinho dan kita berbicara soal masa depan apa yang paling baik untuk saya. Jelas bahwa dia memperlakukan saya dengan baik. Bahkan ia mengatakan dengan jujur bahwa peluang bermain saya di United sangatlah kecil, jadi lebih baik saya untuk pindah klub.”

Di bawah asuhan Mou, Varela sempat mencicipi satu laga pra musim. Yaitu kala United menghadapi Wigan Athletic pada bulan Juni tahun lalu. Meski terhitung hanya 1 bulan setelah The Special One datang ke United, Varela mengatakan telah belajar banyak dari manajer asal Portugal tersebut.

“Saya telah belajar banyak dari bagaimana dia memberikan latihan. Sebuah bola selalu menjadi pusat latihan darinya. Hubungan saya dengan dia tetap baik dan jujur saya agak terkejut awalnya. Karena mungkin ekspektasi awal saya padanya cuma dari layar kaca saja. Tapi ternyata tidak seperti itu,” Terang Varela.

Melihat rentetan pernyataan Varela di muka publik, tampaknya Varela tak punya masalah besar dengan United. Hanya sayangnya ada perbedaan rencana atau kebutuhan di Old Trafford, sehingga Varela bisa dikatakan berada dalam waktu yang kurang tepat. Namun kesuksesan tentu bisa didapat di tempat lain juga, semoga Varela dapat menemukan yang terbaik untuk karirnya. Mari kita berharap!

Sumber : manchestereveningnews.com, goal.com, dan espnfc.com