Siapa yang tidak mengenal Alan Smith? Seperti yang diketahui bahwa Smith merupakan salah satu penyerang andal yang direkrut United dari Leeds di tahun 2004, pemain berkebangsaan Inggris itu punya cerita yang patut di bicarakan.

Alan Smith memulai karirnya dengan Leeds dan mencetak satu gol dalam sebuah debut tim pertamanya melawan Liverpool saat ia masih berusia 18 tahun. Ia kemudian menjadi pilihan pertama yang tak tergantikan setelah berhasil ikut andil dalam persaingan Liga Inggris dan kompetisi Eropa, bahkan Leeds mencapai semifinal Liga Champions di musim 2000/2001.

Smith adalah penyerang yang menjadi kompetitor Michael Bridges dan Mark Viduka dari Australia. Debut senior di Liga Primer-nya adalah saat menjadi pengganti dalam pertandingan Leeds melawan Liverpool di Anfield, di mana ia menunjukkan kemampuan mencetak gol alaminya saat itu. Ia mencetak gol dengan satu sentuhan pada bola yang datang kepadanya.

Berkat perfroma menawannya, Smith dipanggil timnas Inggris di musim 1998/1999, dan menjadi pasangan striker pilihan seperti David O’Leary serta Jimmy Floyd Hasselbaink. Smith melakoni musim-musim yang menyenangkan itu bersama Leeds, dan terbukti kemampan berkelasnya ia tununjukkan di tahun 2001, saat membantu Leeds sampai ke tahap semifinal di ajang Liga Champions.

Smith tidak diberikan tempat di skuad timnas senior Inggris untuk Piala Dunia FIFA 2002, dan hanya menerima sebuah posisi bersama timnas Inggris U-21. Ia pun kecewa terhadap Sven-Goran Eriksson yang saat itu melatih timnas Inggris karena tidak memanggilnya untuk memperkuat skuad Three Lion di ajang Piala Dunia 2002.

Setelah dua musim berselang Smith meninggalkan Leeds. Karena setelah memainkan 172 pertandingan untuk klub masa kecilnya itu, Leeds sebagai raksasa Elland Road mengalami kehancuran finansial dan harus turun divisi dari Liga Primer. Smith akhirnya pindah ke Manchester United dengan harga 7 juta paun pada tahun 2004.

Namun bintang veteran yang sekarang menjual sahamnya untuk klub Liga Dua Notts County itu, mengklaim bahwa sebenarnya ia tidak ingin pergi. Dan mengatakan hal tersebut kepada Four Four Two, “Saya mungkin tidak akan pernah pergi jika Leeds tidak turun divisi, tapi Leeds berusaha menjual saya kepada penawar tertinggi.”

“Sedangkan untuk kritiknya, saya pasti bodoh jika saya pikir itu tidak akan terjadi. Saya pernah berada di klub saat Eric Cantona pergi ke Old Trafford. Saya adalah pemain bola pada hari dia kembali dan mencetak gol di Elland Road dan melihat perasaannya hari itu. Saya berbicara dengan Sir Alex dan dia berkata, ‘Saya tidak pernah berpikir Anda akan cukup berani membuat keputusan itu.”

“Tapi Leeds yang saya tinggalkan bukan Leeds yang saya tahu. Ada orang yang bertanggung jawab atas klub yang tidak saya sukai. Saya pergi ke pertemuan dan melihat beberapa hal aneh. Saya memiliki kesempatan untuk pergi dari tim yang telah terdegradasi ke tim yang lebih besar. Dan bisa dibilang manajer klub terbesar (Sir Alex Ferguson) menawarkan tempat di tim besarnya, bagaimana aku bisa menolaknya?”

Setelah bergabung dengan United, cedera menghambatnya di musim pertama dan menyebabkan ia kehilangan pertandingan penting seperti  semi-final piala Carling  melawan Chelsea dan final FA Cup melawan Arsenal yang saat itu Manchester United kalah pada adu penalti.